Sesampainya Hugo di rumah setelah mengantarkan Dasha pulang, ia segera masuk kedalam rumah. Disana terdapat ibunya yang duduk santai sambil menonton berita di televisi
"Sore Hugo, kamu sudah pulang?" Tanya ibu Hugo
"Udah mom, barusan" Jawab Hugo
"Gimana kamu hari ini?" Tanya ibu Hugo lagi
"I'm fine mom, tadi malam Hugo nginep di rumah Dasha, terus tadi pagi antar Dasha, dan sore tadi sebelum pulang ke rumah Hugo juga jemput Dasha"
"Kamu ini, bucin terus.. Kenapa nggak sekalian nginep lagi di rumah Dasha?" Canda ibu Hugo
"Enggak, Hugo besok mau ajakin Dasha pergi"
"Hadehh, terserah kamu lahh, bersih bersih, terus istirahat sana, nanti malem mom panggil buat makan malam sama daddy kamu"
"Alright mom" Ujar Hugo lalu mengecup pipi sang ibu, seraya menuju kamarnya.
•••
Sementara waktu terus berjalan. Dilain tempat di hari yang sudah gelap. Dasha, gadis itu terbangun dari tidurnya, merenggangkan tubuhnya, mengambil benda pipih berteknologi dan mulai membukanya.
Besok pulang dari jalan kerumah ya? Mom ajak Dasha dinner, kangen calon mantu katanya
~ Mas Hugo
Perlahan senyumnya mulai merekah, tentu saja pesan tersebut membuat dirinya terus tersenyum, terngiang dengan kata 'calon mantu' tersebut.
•••
Kembali kepada Hugo. Keluarga cemara itu sedang berkumpul diruang makan, sambil menikmati makanan, dan berbincang ringan
"Gimana kamu, Hugo?" Tanya daddy Hugo
"Baik dad, kaya biasanya aja" Jawab Hugo santai, yang direspon dengan anggukan kepala beberapa kali oleh daddy nya
"Terus gimana kabar pacar kamu yang masih bocah itu? " Tanya daddy
"Dad, Dasha bukan bocah. Dia udah sma" Protes pria kaku itu
"Jatuhnya tetep bocah kalau sama kamu" Ejek daddy hugo
"Apa sih dad, kita cuma beda 4 tahun"
"Ipi sih did, kiti cimi bidi impit tihin" Tiru daddy Hugo, dan hanya dibalas helaan nafas kasar oleh Hugo
"Halah, kamu ini, daddy kan cuma bercanda, lagian kalo daddy ga suka sama pacar mu itu, mana mungkin kalian masih bertahan sampek sekarang" Terang daddy Hugo dengan sabar
"Iya dad, Hugo ngerti kok, soalnya Hugo juga cuma bercanda" Terang Hugo dengan santai
Dan tentu saja hal tersebut membuat raut wajah pria berusia kepala 5 itu kesal bukan main, lantaran dirinya sudah merasa bersalah, tapi anak malah mengerjainya.
"Oh iya, Hugo, kamu besok jadi ajak Dasha ke rumah kan? Makan malam sekalian aja suruh nginep, abang mu dateng" Terang mom Hugo
"Kalo Ian dateng, Dasha gausah nginep"
"Gue juga mau ketemu kali sama calon adek ipar gue, jahat amat lo nggak ngebolehin abang lo ketemu iparnya"
"Saya tidak akan membiarkan gadis yang sudah saya jaga selama ini diganggu oleh manusia setengah setan seperti anda"
Jelas Hugo dengan tegas, membuat Ian mengeluarkan ekspresi aneh diwajahnya
"Heh kutu kupret, kaku amat lo, gue abang lo, bukan klien lo" Timpal Ian tidak terima
"Mom, mom dulu gimana sih pas bikin Hugo, kaku amat kaya kanebo kering" Tambah Ian, yang membuat orang tuanya tertawa kecil.
Dan tentu saja Hugo yang menjadi sasaran saat itu sebal bukan main.
Kira-kira begitulah keharmonisan keluarga Hugo. Keluarga yang hangat, rumah yang nyaman. Sangat sempurna
•••
Hellowww, sorry banget buat yang baca karena aku baru sempet update, belakangan lagi sibuk poll
Enjoy guyss
KAMU SEDANG MEMBACA
Should It Be Like This?
Ficção GeralAku masih tidak percaya bahwa semua harus berakhir seperti ini. Ku kira kita bisa bertahan? Ku kira kamu bisa bertahan? Paling tidak sebentar saja. Terimakasih sudah memberikan ku sebuah kenangan.