Alengka chek

669 20 0
                                    

Alengka adalah keluarga yang terpantau kaya raya. Sejak masih jadi embrio. Sudah terbiasa makan dengan piring emas. Gak heran kalau keluarga ini sombongnya nauzubillah hi minzalik. Bikin para tetangga istighfar melulu. Jangan ditiru pokoknya.

Selain kaya 7turunan 8tikungan 9belokan 10tanjakan. Diantara keduanya ada evil twins yang siap buat anak-anak nangis. Wajah boleh malaikat baik hati. Tapi bikin hati para tetangga pengen gebukin.

Seperti pagi ini. Salah satu diantara keempat kakak beradik ini udah bangun dan siap buat sarapan. Siapa lagi kalau bukan Shua. Namanya Joshua Alengka. Tapi waktu kecil sering dipanggil Shua. Jadi kebawa sampe sekarang. Udah kuliah semester 4 tahun ini. Jurusan Farmasi dan Keperawatan. Nggak tau apa faedahnya. Cuma modal cap cip cup aja. Eh, keterima di farmasi dan Keperawatan. Yaudah jalanin aja. Walaupun kampusnya beda. Gak enak nolak salah satu. Ambil keduannya. Gini nih kalau jadi orang gak enakan. Repot sendiri.Punya motto:  Hidup itu harus sabar

"Hah, ini udah jam sembilan. Apa gak ada yang dapat jadwal pagi" gumamnya sambil membuat pose berpikir. Karena keluarga ini udah kuliah semua. Ga ada yang SMA lagi. Bungsunya saja sudah kuliah semester awal.

Brak

Sebuah suara bantingan pintu terdengar dengan nyaring. Yang tak lain dan tak bukan adalah si bungsu Alengka. Hyunsuk Alengka Abimana. Gak mau dipanggil Suk. Katanya "jangan panggil gue sak suk sak suk. Gua bukan susuk. Hyun aja". Gayanya paling swag. Dan udah diakui oleh abangnya.

" Astaga gue telat"

"Heh, tungguin gue nyampe dulu" teriaknya dengan seseorang disebrang sana.

"Iye, tungguin napa! "

Hyunsuk yang sudah kepalang hampir telat itu berlari ke arah Joshua yang sedang duduk di meja makan. Mengambil selembar roti tawar tanpa selai. Mengecup penuh cinta dan kasih sayang pipi kakaknya itu.

"Hyun berangkat duluan ya Kak Shua cantik"

Joshua hanya geleng-geleng melihat tingkah adik bungsunya ini. Biarpun gaya swag nya kaya preman pasar. Style fashion nya kaya nyeleneh. Tapi Hyunsuk tetap adik kecilnya yang harus dijaga.

Untuk sebuah ciuman itu. Orangtua mereka udah membiasakan nya. Jadi wajar untuk adegan tadi. Walaupun rada aneh sih. Tapi kalau ibu negara sudah berkata. Jeonghan saja langsung kicep.

Brrmmn brrrmmm

Suara mobil mulai meninggalkan garasi. Diikuti mobil tetangga sebelah yang juga baru mau berangkat.

"Hyunsuk udah berangkat? " tanya Jeonghan yang sudah ready dengan jas dokter warna putihnya itu. Mungkin untuk jadwal praktek yang akan dilaksanakan nanti.

Jeonghan Alengka. Si paling mager se kompleks. Warga komplek juga pada mikir. Ini orang mageran kok bisa masuk kedokteran? Secara ga logis gitu orang mageran ini mau ambil Kedokteran yang jadwal prakteknya udah kaya kemacetan ibukota Jakarta. Tapi serius, Hani ini cuma modal ngisi formulir doang. Iseng-iseng gitu. Eh, berjodoh dengan kedokteran.

"Baru aja, Hani"

"Anak itu kebiasaan"

Jeonghan ikut duduk di kursi meja makan samping Joshua. Mengambil nasi goreng dan kentucky tadi malam. Yang Joshua hangatkan di microwave.  Suasana kembali hening. Sampe Jeonghan dapat ide untuk menjahili adik kecilnya.

"Besok minggu kan? "

"Iya kayaknya"

"Gue punya ide"

Saking khidmat nya dua kembar itu bisik-bisik rencana untuk menjahili adik bungsunya itu. Sampai tidak sadar bahwa Sungcheol sudah melihat gimana raut wajah tengil keduanya. Dan bayangan ekspresi ngambek adeknya nanti.

kompleks Berlian (SEVENTEEN  TREASURE13)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang