Nongkrong

31 6 1
                                    

Masih ingatkan kata-kata tongkrongan elite makanan syulit. Nah, bagi penghuni komplek berlian itu gak berlaku sama sekali. Karena motto penghuninya tongkrongan syulit makanan elite. Harap dimaklumi. Mereka kan orang kaya. Para Sultan komplek Berlian. Yang mana penghuninya bau berlian semua.

"KIMING, KELUAR LO SEKARANG! " teriak Deka.

Entahlah ada angin apa, tiba-tiba saja Deka yang sedang latihan untuk drama musikal yang akan dia mainkan. Sekitar seminggu lagi. Jadi pengen makan nasi goreng. Karena naskah yang Deka baca ada kata nasi goreng.Secara ini udah jam 11 malem btw. Siapa juga yang mau keluar malam-malam begini.

"Gerebeki kuping" kata Mingyu di ambang pintu.

Ga ada hujan ga ada angin tiba-tiba ada bocah rese yang datang ke rumah malem-malem. Mingyu yang baru saja berhasil menidurkan bocahnya jadi kesel. Maksudnya kedua adiknya itu. Yang pertama mah pelor, nempel molor. Yang kedua itu hlo, bisa kuat belajar sampai pagi hari. Udah dibawa ke Psikater. Katanya fisik dan mentalnya baik-baik saja. Tapi ya namanya abang. Pasti khawatir lah sama keadaan adiknya.

"Nanti adek gue bangun"

"Upss, sorry"

Wonwoo yang memang mengikuti Deka dari rumah menutup wajahnya. Saking malu nya punya kembaran kaya Deka. Rasanya mau di giveaway in aja. Tapi sayang, nanti siapa yang masak dirumah. Secara dia ini masak air aja gosong. Kalau delivery mahal. Sayang uang juga. Katanya kaya, tapi kok pelit? Alasannya sih Wonwoo emang suka masakan rumahan. Sehat dan higenis. Harganya terjangkau juga sih. Irit, hemat dan dapat banyak.

"Lah, lo ikut juga Won? " tanya Mingyu yang telah menyadari keberadaan Wonwoo memang berada di tempat yang agak gelap.

"Hm"

"Yuk-yuk nasi goreng bang Wawan deket komplek! " semangat Deka.

Perlu di ingat. Bahwa nasi goreng bang Wawan adalah kebanggaan anak Seventeen.

Entahlah, kenapa mereka dulu menamakan grup mereka Seventeen. Padahalkan anggota mereka cuma tigabelas. Tapi dari warung nasi goreng itulah terbentuknya Seventeen. Anak-anak yang lain juga sering kesana. Porsinya banyak dan boleh masak sendiri. Jadinya masih fresh dan higenis juga.

Ternyata, Joshua dan Vernon sedang menyantap nasi goreng. Sudah duluan datang. Dengan ciri khasnya sendiri. Deka langsung nylonong duduk di kursi. Diikuti oleh Mingyu yang urat malunya sama aja. Udah di telen tikus. Tinggalah Wonwoo yang narik nafas dan memesan makanan. Males dia nya masak. Mingyu aja duduk santai.

"Nasi goreng kaya biasa"

"Siap"

Selesai memesan. Wonwoo memilih duduk di kursi sebelah Vernon. Karena nggak memungkinkan untuk duduk di sebelah Joshua. Kanan kiri udah di kuasai oleh Mingyu dan Deka yang sesekali nyomot krupuknya Joshua. Untungnya Joshua sabar dan tabah. Kalau Jeonghan udah dipukul itu tangan sampai bengkak.

Ketika kedua kutub utara disatukan. Ya dingin banget. Sunyi, ngga ada pembicaraan. Wonwoo fokus main game di ponselnya. Vernon fokus makan dua porsi nasi goreng.

Lalu datang Dino dan Seungkwan yang langsung memesan makanan. Disusul para sesepuh yang lain. Membuat warung nasi goreng bang Wawan penuh dengan aura berlian semua.

"Din! " panggil Vernon.

Dino yang merasa terpanggil. Mengubah atensinya ke arah si pemanggil. Vernon yang bingung mau berbicara. Antara jujur atau nggak. Kalau jujur takutnya Dino jadi kepikiran. Tapi kalau nggak jujur dirinya yang kepikiran.

Karena tak kunjung berbicara. Membuat Dino penasaran. Bahkan abang-abang yang jadi ikut melihat ke arah Vernon.

"Lo mau adopsi si Asahi kagak? " tanya Vernon yang mengubah topik haluan. Ngga jadi bilang yang sebenarnya. Mungkin nanti saat pulang. Atau keadaan lebih mendukung.

"Apa Asahi? Ogah. Punya tuyul satu aja ribet. Ini malah ditawarin. Ogah, kirim ke yang lain" Protes sekaligus penolakan Dino. Gila apa, punya Jeongwoo aja udah stress. Ini mau di tambah Asahi. Gantung diri mungkin. Eh, tapi Dino ga bakal pakai opsi itu. Selesai dunia sengsara alam lain. Ih, amit-amit jabatan bayi bocah. Ga mau Dino.

"Bang Shua! " Panggil Deka.

"Hmm"

"Alah, biarin aja bang Josh. Paling dia mau gabung grup temen cewek lu. Yang empat itu"

"Deka kan mau join tapi belum di acc"

"Deka mau jadi cewek? " Tanya Jun dengan polosnya.

Yasalam, Minghao hanya bisa bersabar mendengar pertanyaan gege nya itu. Udah polosnya ga ketulungan. Bikin tensi darah tinggi naik mulu.

"Bukan jadi cewek. Cuma gabung grup cewek aja" Jelas  Minghao. Jun lalu menganggukkan kepalanya paham dengan jawaban adiknya.

"Udah Jadiin cewek aja. Lumayan" usulan Mingyu yang diluar pikiran manusia pada umumnya.

"Wih, ide bagus itu. Gua oke-oke aja" Sambung Hoshi.

"Oke alright alright alright oke oke baby monster"

"Ini malah nyanyi"

"Gak papa. Sekalian promosi. Gua mau cover itu dance"

"Sama Lisa juga? " tanya Mingyu. Yang masih sempat bertanya untuk modusin Lisa nanti. Kali-kali aja modusnya keterima.

"Apa-apaan itu. Gagaga, Lisa nggak ikut. Ini khusus cowok doang" Tolak Hoshi mentah-mentah.Udah tahu dan ketebak ini pikiran Mingyu.

"Ya siapa tahu Lisa ikut. Terus butuh gua buat jadi support boyfriend nya"

"Lisa udah punya boyfriend sendiri. Jangan berharap" Celetuk Hoshi yang membuat Woozi memasang kupingnya lamat-lamat. Penasaran dengan boyfriend nya Lisa. Soalnya Lisa ga pernah cerita tentang boyfriend nya.

"Ngadi-ngadi ini macan atu. Kasih tau gua siapa orangnya" Marah Mingyu yang belum menerima kenyataan.

"Kepo banget lo Gyu" Balas Seungkwan yang lumayan jengah dengan sifatnya Mingyu.

"Ya gua kan harus menilai calonnya"

"Kalau itu gua kurang tau. Tanya bang Shua sana. Kan mereka temen deket"

"Lah e lu sendiri  kan sahabatan sama sama Lisa dari SMA"

"Bang Shua"

"Apa? Aku nggak tau apa-apa ya"

"Emangnya lo siapa sampai mau menilai calonnya Lisa?" Imbuhnya. Jlep, perasaan Mingyu langsung skakmat. Kek langsung ngejlep di jantung. Tepat sasaran.

"Terus, jadi siapa dong? " Frustasi Mingyu.

Tanpa disadari semuanya. Woozi mengepalkan tangannya diam-diam di bawah meja. Menahan rasa penasaran dan sakit hatinya. Dirinya tidak tau. Bahwa rasanya sangat menyakitkan. Rasanya cemburu tapi tidak bisa mengatakannya. Karena statusnya hanya sahabat bukan kekasih hati. Apalagi dirinya tidak tahu siapa laki-laki itu.

"Oh, Woozi kan  juga sahabatnya"

"Gak tau gue" balasannya biasa aja.

Suasana kembali hening lagi. Nggak ada yang memulai percakapan lagi.

"Eh, bang Scoups dan Bang Hani mana" tanya Seungkwan memecahkan suasana.

"Kalau Hani molor. Kalau bang Scoups entahlah"

"Jangan-jangan masih sama itu dobing"

Karena hari semakin malam. Malahan udah jam satu dini hari. Mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Besok hari mereka harus bangun pagi untuk beli bahan masakan dan bersih-bersih rumah.

"Din, tolong jaga Jeongwoo" bisik Vernon pelan.



Maaf banget atas ketidaknyamanannya ya. Dan jarang updatenya juga. Hampir satu tahun ya?. Maaf banget. Jujur aja aku itu dalam fase yang sedang males untuk nulis.

Semoga terhibur.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kompleks Berlian (SEVENTEEN  TREASURE13)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang