Lilianne langsung turun dari kudanya dengan tergesa-gesa saat mengaitkan tali kekang kuda secara asal. Ia berlari ke bagian belakang rumah dan berhenti sesaat untuk mengambil nafas.
Merupakan keajaiban Lily bisa kembali ke rumahnya dan tak membangunkan siapapun. Lebih menakjubkan lagi tak ada yang mengejarnya saat ini. Wanita itu berkuda sepanjang malam dengan paha yang sakit dan kini meringis saat merasakan efeknya disana.
Ia menuju ke bagian samping, mengenggam erat tali tambang yang tergantung disana dan memastikan kalau tali tersebut masih tersambung dengan ujung ranjangnya sebelum memanjat ke atas.
Tali ini adalah pelarian dan jalan masuk kembali ke kamarnya. Tentu saja ia tak mengetahui hal ini secara kebetulan. Merrick memberitahukan ini padanya. Lelaki tersebut mengajarkan banyak hal terlarang yang kebetulan Lily sukai.
Berjuang kembali masuk ke dalam, Lilianne susah payah memegang tepian jendela dan mengangkat sebelah kakinya ke atas lalu menjatuhkan dirinya ke lantai dan menggeru.
Wanita itu melepas ikatan tali tambang yang terikat di kaki ranjang dan menggulungnya asal lalu melempar ke dalam bak mandi kosong. Dengan cepat, ia meraup semua perhiasan dan memasukkan di kotak.
Ia melepas jubah, menendang ke bawah ranjang. Setelah perjalanan mendebarkan yang hampir membuatnya mati, ia langsung melepas gaunnya dengan serakah dan membakarnya di perapian yang menyala sebelum kembali memakai baju tidur dan melompat masuk ke dalam selimut.
Sedetik setelahnya pelayan pribadi Lily membuka pintu.
"Selamat pagi Miss!"
Jantung Lily berdebar 10 kali lebih cepat dan umurnya berkurang setengah tahun lagi. Ia menguap lebar dan tersenyum malas menatap Adel yang bergegas membuka jendela.
"Pagi. Apa Rose sudah bangun?"
Adel menggeleng. "Menurut Khel dia masih tidur."
Khel adalah pelayan pribadi Rose sekaligus sepupu Adel. Kedua pelayan tersebut cekatan dan pandai mengatur situasi. Kedua orangtua mereka tak tahu berapa kali pelayan tersebut membantu kedua nona mudanya kabur dan membuat alasan yang bagus.
Adel membuka tirai jendela dan tersenyum saat menatapnya. "Saya akan segera membawa air dingin untuk membasuh wajah anda." Tapi belum sempat melangkah, ia menatap bingung ke arah gaun pesta yang terbakar. "Miss? Anda sedang membakar gaun?"
Ugh! Bagaimana ia melupakan hal itu? Lily memandanginya balik dengan bosan. "Aku masih dihukum kan? Aku tak boleh kemanapun dan gaun itu sudah mubazir. Jadi ku putuskan membakarnya."
Adel menatapnya penasaran sebelum melirik bergantian antara baju dan Lily sementara wanita tersebut menjaga wajah datar. Ia memilih mengabaikannya. "Saya sulit percaya anda bersikap baik Miss."
"Setelah apa yang terjadi pada Anna Osborne, aku merenungkan tindakanku dengan sangat baik," tangkasnya cepat.
Tentu saja itu memang benar, ia selalu menjaga sikap dan mulutnya selama beberapa saat sampai kemarin.
Tujuan ia kemarin juga karna untuk menemui Alphonso, si anak mama yang berada di pesta Kolkol. Lelaki itu dan adiknya memang tak bisa disebut kekasih tapi kedekatan mereka lebih dari sekedar teman.
Anggap saja keduanya saling menggoda. Dan hubungan yang ambigu ini berjalan beberapa saat sebelum lelaki itu menghindarinya. Kejadiannya tepat setelah pengusiran Anna Osborne.
Awalnya Rose tak tahu dan mencoba mengajaknya bicara tapi Baroness Debrett membawa putranya menjauh. Semua surat yang dikirimkan dibakar tanpa dibuka, dan setiap kunjungannya selalu ditolak dengan alasan sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
A BRIDE FOR EARL
Historical FictionPertemuan pertama mereka tak bisa dianggap baik. Pertemuan kedua mereka juga tak bisa dianggap sopan. Tapi pertemuan ketiga mereka adalah bencana. James Collin, Earl terhormat yang menjadi incaran semua wanita muda. Ia tak pernah kekurangan wanita...