Thank you

214 14 1
                                    

di tempat makan akhirnya Callie menceritakan semua masalah yang ada di hidup nya, ntah mengapa dia bisa langsung percaya dengan orang yang baru saja ia kenal, setelah selesai makan Ella lalu mengantar Callie ke rumah nya

di tengah perjalanan ella membuka obrolan

"kamu masih sekolah cal?"

"iya ka"

"sekolah dimana kalau boleh tau?"

"sman 5 di jalan belitung ka"

"ahh kaka saya alumni situ cal kebetulan, berarti kamu termasuk berprestasi dongg? soalnya setau saya masuk ke situ susah"

"hahhah apa guna nya prestasi sih ka kalo gaada yang hargain"

"no kath gaboleh ngomong gitu, kamu keren, kamu berbakat, if you think no one care about you, remember i'll always do cal. kamu berharga, saya bangga, saya yakin ibu kamu di sana juga bangga melihat mu saat ini yang masih bertahan hingga detik ini."

"makasih ka" callie meneteskan air mata nya kembali

"m-maaf, jadi buat kamu nangis lagi" ella merasa bersalah lalu memberikan sapu tangan yang ada di saku kemeja nya kepada callie

"it's ok ka, aku cuma terharu" jawab callie mengambil sapu tangan yang di berikan ella

"kaka sendiri kuliah?" tanya callie

"ah iya cal, saya kuliah sambil kerja si, saya di unpad ngambil jurusan psikologi sambil nerusin beberapa perusahaan papa si cal"

"ah i see i see" callie mengangguk mengerti

tak lama mereka sampai di rumah ella

pintu gerbang di buka oleh para asisten nya ella, ella lalu memasukkan mobil nya ke pekarangan rumah nya "ayo cal" ucap ella kepada callie mengajaknya untuk turun dari mobil, ella memberikan kunci mobil kepada salah satu bodyguard nya untuk memasukkannya ke garasi "tolong parkirkan mobil nya ya mang aran"

"siap tuan" jawab mang aran lalu memarkirkan mobil nya ke dalam garasi

ella membuka pintu rumah nya dan mengajak callie untuk masuk duluan ke dalam rumah nya "masuk cal"

"rumah nya adem banget, sejuk, nenangin, banyak pepohonan, besar juga, tapi di dalamnya hanya ada ella dan beberapa asisten nya

"duduk dulu cal, biar saya ambilin minum dulu" ucap callie menyuruh nya untuk duduk di sofa ruang tengah ella, ella lalu pergi meninggalkannya untuk membuat teh manis

"ini cal" ucap nya menyerahkan secangkir teh manis hangat kepada callie

"tenangin pikiran kamu dulu ya disini, atau mau ke taman belakang?" tanya nya

"boleh ka"

"yasudah ayo" ella lalu mengajak callie ke taman belakang yang dimana tempat nya begitu menenangkan, banyak tanaman tanaman yang begitu terawat, tidak terlalu gelap karena ada banyak lampu penerang dengan warna kuning warm, sejuk.

ella pun lalu mengajak callie untuk duduk di salah satu kursi disana menghadap kolam renang

"jika kamu sudah mulai tenang kamu bisa lanjut menceritakan keluh kesah kamu" ucap ella tersenyum menatap ke arah callie yang sedang menyesap secangkir teh yang ia genggam dengan kedua tangannya

"ibu pasti lagi ngeliat kita ya ka di sana" kata kathrina melihat ke arah langit malam yang dipenuhi bintang bintang yang sangat indah

Home Is Who You Are -CellaWhere stories live. Discover now