S - 11

818 80 21
                                    

𝐒 . 𝐄 . 𝐑 . 𝐆 . 𝐈 . 𝐎

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐢𝐧𝐠𝐮!!


- * -

"Nggak nyangka sih, ternyata ada juga ya orang tua kayak gitu.." komentar seorang pemuda.

"Iya, langka tau orang tua modelan Ayah Ibu. Cuma gue sama adek-adek gue yang punya." sahut Mahen sembari mengambil gelas kopinya.

Saat ini Mahen dan Libra tengah beristirahat di ruangan Mahen selepas rapat. Tadinya mereka tengah mengobrol tentang pekerjaan, namun Libra sempat bertanya mengenai kejadian kambuhnya Ryu tempo hari. Jadilah keduanya menceritakan tentang keadaan keluarga Mahen saat ini.

"Terus Hen, lo mau ngapain sekarang? Gue sih yakin ya pak Ferdi nggak akan nyerah gitu aja." ucap Libra.

"Itu dia yang ganggu gue beberapa hari ini. Walaupun penjagaan udah gue tambah, tetep aja gue khawatir sama Ryu sama Arca. Apalagi Ryu sasaran utama Ayah.." ujarnya lesu.

"Pelik juga ya masalah lo.."

"Yah gini deh hidup gue. Dari kecil mereka nggak pernah biarin kita bertiga buat santai. Susah rasanya buat keluar dari bayang-bayang masalah ini.."

Keduanya diam memikirkan rangkaian masalah yang kini menimpa Mahen. Libra sangat tahu jika sahabatnya itu adalah orang yang sangat bertanggung jawab dan menyayangi kedua adiknya, jadi tak heran jika Mahen kini merasa terbebani dengan masalah ini.

"Yang sabar ya Hen.."

"Gue nggak bisa ngomong apa-apa lagi sama lo selain semoga lo bisa ngelewatin semua ini Hen. Lo tenang aja, walau gue nggak guna banyak, gue tetep bisa jadi tempat lo buat berbagi. Kita sahabat Hen, dan lo jangan pernah lupa itu."

"Gue pasti bakalan bantuin lo kok Hen. Apapun itu.."

Mahen menatap lekat Libra. Meskipun terkadangan Libra lemot dan juga menyebalkannya tidak tertolong, anak itu tetaplah satu-satunya sahabat Mahen yang selalu ada di samping Mahen. Dan jika Mahen terkena masalah, dia selalu menjadi orang pertama yang menawarkan diri pada Mahen.

"Makasi ya Lib. Lo selalu ada buat gue."

"Lo tuh udah kayak saudara gue tau nggak. Jadi nggak usah pake acara makasi segala. Makasi dan Maaf lo nggak berlaku di pertemanan kita." ucap Libra dengan senyum tulusnya.

🍀🍀🍀🍀

"Gio kok belum mau sekolah sih? Nggak bosen di rumah terus?" anak kecil yang tengah di pangku itu menggeleng kecil.

"Ada Mas, Abang, sama Kakak. Mbak Lina sama Pak Asep juga ada." ucap anak itu.

"Nggak kangen main sama Dito?" lagi-lagi Gio menggelengkan kepalanya.

"Bonito suka main ke rumah juga kok." jawabnya.

Reno menghela napas. Semenjak kecelakaan itu Gio memang tak ingin pergi sekolah. Katanya, dia takut ada yang bertanya tentang Ayah serta Bundanya, jadi Gio memutuskan untuk tidak oergi sekolah.

Namun ini sudah hampir bulan ketiga sejak kepergian orang tua Gio. Reno yang memang di amanatkan Gio mana mungkin membiarkan pendidikan Gio terhenti seperti ini. Bahkan Reno juga sempat meminta seorang psikolog anak memeriksa Gio, namun anak itu tak menunjukkan perubahan. Hanya terus saja tak ingin pergi sekolah dan meminta Home Schooling saja sebagai gantinya.

"Om maunya kamu sekolah sama Dito aja, tapi kalo kamu belum siap nggak apa-apa. Om bakal sabar kok." ucap Reno menyerah. Hal itu membuat Gio langsung memeluk Reno dengan erat.

Sebetulnya Reno ragu dengan itu. Namun ia tak ingin terlalu memaksakan anak itu. Biarlah saja begini dulu, nanti jika Gio sudah mau sekolah lagi ia akan mendukung Gio baik secara materi maupun emosional.

Setelah bertemu dengan Reno, Gio berjalan untuk berkunjung ke rumah tetangga seperti biasa. Di depan rumah ia melihat sosok Arca yang tengah duduk-duduk sembari membaca sesuatu.

Dengan segera anak itupun menghampiri Arca dan mencolek tangannya.

"Abang?"

"Eh degem.." senyum Arca mengembang melihat sosok kecil di depannya.

"Abang nggak ke kampus?" tanya anak itu.

"Enggak. Dosennya lagi nggak ada. Jadi libur deh.." jelas Arca. Anak itupun menganggukkan kepalanya sembari ber-oh ria.

"Ngomong-ngomong Kamu nggak belajar? Tumben main jam segini?"

"Tadi Om Reno ke rumah buat ngajak Gio Cek Up, terus Om Reno minta libur dulu sama Pak Guru Candra. Makanya Gio nggak belajar." ucap anak itu menjelaskan.

"Oh gitu tapi hasil cek Up kamu baik kan?" tanya Arca selanjutnya.

"Iya.. Baik kok." ucap Gio.

"Syukurlah kalo gitu.."

Setelah obrolan singkat itu, dengan segera Arca pun menggendong Gio masuk ke dalam rumahnya. Anak itu sama sekali tak menolak dengan perlakuan Arca padannya. Sebaliknya ia malah sering kali menikmati perlakuan manis itu. Rasanya seperti mempunyai keluarga lagi, yah walaupun pada kenyataannya mereka tak ada hubungan apa-apa.

🍀🍀🍀🍀

Di lain sisi kini Ferdi tengah mempersiapkan rencananyanya dengan matang.

Tadi pagi keadaan Dikta kembali drop dan membuat dirinya serta Arumi di landa rasa cemas yang sedemikian besar. Dokter mengatakan jika Dikta benar-benar telah berada di keadaan yang gawat. Ginjalnya sudah tak bisa di harapkan lagi, dan semua itu tentu mendorong Ferdi untuk melakukan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkan hidup putranya.

"Culik bungsu Mahen untuk saya!" kata Ferdi pada suruhannya. Dirinya memberikan satu foto dimana anak-anaknya tengah berlibur kala itu.

"Untuk lebih spesifiknya hanya anak ini? Yang lain?"

"Saya hanya butuh dia. Pastikan jangan membawa kedua anak ini. Mereka terlalu pembangkang untuk saya!" ucap Ferdi.

Orang yang Ferdi bayar itupun mengangguk dan segera membereskan perlengkapannya.

Ferdi mengatakan jika operasi penculikannya harus di lakukan hari ini, dan tentu saja sebagai orang yang di bayar mahal mereka tak akan membuat kesalahan dalam pekerjaan mereka.

"Jangan biarkan satupun halangan dalam misi ini. Saya mau kalian menyelesaikannya dengan baik supaya anak saya bisa selamat!" ucap Ferdi ketika anak buahnya akan menaiki mobil miliknya.

"Saya akan memastikan semuanya Bos. Tidak akan ada kesalahan, dan saya jamin itu!" ucap orang suruhan itu.

Ferdi pun mengangguk dan membiarkan mereka semua pergi. Hari ini dirinya pasti bisa menyelamatkan Dikta, dan untuk Ryu Ferdi juga pastikan akan memberikan perawatan terbaik untuknya nanti. Ia yakin, dirinya bisa mempertahakan keduanya. Anaknya, dan anak tirinya tentu saja.

-

𝐊𝐚𝐩𝐚𝐧-𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐠𝐢🤗

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐲𝐚𝐚.

𝐒𝐞𝐞 𝐲𝐨𝐮𝐮❤❤


Dikit aje ye..
Baru aje segeran tadi pagi nih langsung mencoba nulis ane

Selamat menikmati~

S . E . R . G . I . O  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang