Menjadi seorang pemimpin tentu dituntut untuk sempurna dalam segala hal. Harus tangguh, harus kuat, harus cerdas, harus berwibawa, tidak boleh dipandang remeh, dan yang terpenting adalah dapat mengayomi semua pihak yang berada di bawah kepemimpinannya.
Terkadang Kunigami lelah dengan situasi dan kondisi yang semacam ini. Rutinitas yang bisa terbilang monoton dan terus saja begitu. Namun, setelah ia menyadari perasaannya yang sesungguhnya, Kunigami pun akhirnya merasa menemukan tempatnya untuk pulang, berlindung, bernaung, serta merasakan kenyamanan.
Pengaruh Chigiri dalam hidup Kunigami tidaklah main-main. Chigiri sangat berarti untuknya. Bahkan Kunigami rela menukarkan jiwanya agar bisa hidup terus bersama dengan Chigiri selama-lamanya. Namun, satu hal yang masih Kunigami sesalkan yaitu ia belum memiliki kesempatan untuk memperkenalkan Chigiri secara resmi sebagai pasangannya di hadapan semua anggotanya lebih-lebih partner kerja lainnya.
Chigiri memang selalu berkata tidak masalah dan tunggu waktu yang tepat saja. Namun, hati Kunigami yang terdalam sangat sedih kala mendengarnya berkata demikian. Sehingga setiap harinya Kunigami akan bertransformasi menjadi sosok yang Chigiri bilang manja, nakal, dan menyebalkan. Bahkan Chigiri pun memberinya julukan "Preman Hello Kitty". Semua itu Kunigami lakukan demi Chigiri sendiri sebenarnya. Kunigami ingin menghibur Chigiri dengan hal-hal yang mungkin terlihat remeh dan tak berarti, bahkan Kunigami pun rela membuang image dingin, sangar, dan ditakuti oleh para anggota ataupun musuhnya demi membuat Chigiri mentertawakannya.
Bila harus jujur, Kunigami juga sepertinya sudah terlampau nyaman untuk bermanja-manjaan dengan Chigiri. Sudah menjadi kebiasaan. Hanya anehnya ... Kunigami juga sedikit tak terima bila terus-menerus dikatai manja, karena ia memang suka memeluk dan dipeluk Chigiri. Huh, Kunigami membingungkan! []
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I 🔞 | Kunigiri / Kunichigi (Blue Lock)
Fanfiction[Completed] Hanya sebuah kisah dari dua insan yang bisa dibilang terlambat kasmaran karena terlalu banyak hal yang dipikirkan. Tetapi, untungnya salah satu dari mereka tetap terus memperjuangkan perasaan hingga akhirnya bisa menuju ke pelaminan, mes...