Chigiri izin tidak masuk kerja karena merasa tak enak badan setelah melakukan pekerjaan sukarela di hari sebelumnya, sehingga yang bisa ia lakukan hanyalah berbaring di atas kasur. Lengan kirinya terasa sakit jika digerakkan, badannya pun terasa hangat, dan kepalanya sedikit pusing.
Dalam kondisinya yang begini, Chigiri bersyukur karena Kunigami memedulikannya. Chigiri mengetahui bahwa Kunigami hanya bekerja setengah hari karena tak tega untuk meninggalkannya yang sakit seorang diri. Sebelum pulang, Kunigami pun mampir ke sebuah restoran keluarga yang biasa mereka datangi untuk membeli makanan yang nantinya bisa dipanaskan lagi di apartemen saat jam makan malam.
Setibanya di apartemen, Kunigami membawa semua makanan yang ia beli ke dapur, menata makanan ke dalam mangkuk, dan kemudian membawanya dengan nampan. Tak lupa air mineral pun ia persiapkan bersamaan dengan paracetamol untuk menurunkan demam Chigiri.
Chigiri akhirnya terbangun setelah Kunigami terus saja mengusap rambutnya dan mengompres dahinya. Chigiri berusaha untuk duduk dan dibantu oleh Kunigami. Lantas Chigiri disuapi semangkuk bubur oleh suami tercintanya. Chigiri tersenyum di sela-sela suapannya, bahkan ia tak henti-hentinya memperhatikan Kunigami yang kini semakin tampak seperti suami siaga. Sungguh beruntung Chigiri memilikinya.
Setelah menghabiskan buburnya, Chigiri kemudian diberikan sebuah tablet paracetamol dan juga segelas air oleh Kunigami. Lantas Kunigami membereskan semua peralatan makan, berganti pakaian, dan kembali menemani Chigiri di kasur.
Kini keduanya sama-sama duduk di atas kasur dengan posisi menyandar pada kepala ranjang. Kunigami kemudian memeluk Chigiri dari samping, mengusap kepalanya; menciumi pucuk kepalanya lalu turun ke dahi, ke mata, ke hidung, ke pipi, ke dagu, dan terakhir mendarat pada bibirnya. Chigiri yang masih kurang bertenaga hanya mengikuti saja permainan dari sang suami.
"Udah lewat 10 menit. Rebahan lagi, yuk. Aku mau peluk sambil rebahan."
"Peluk aja?"
"Iya, peluk aja."
Lantas Chigiri bergerak melepaskan pelukan dan merebahkan diri di kasur sesuai ajakan Kunigami.
Sosok yang semula mengajak pun kini turut melakukan hal serupa dan langsung saja memeluk kembali Chigiri dengan eratnya. Chigiri juga balas memeluk Kunigami serta menghirup aroma tubuh lelakinya dengan rakusnya.
Menyadari apa yang Chigiri lakukan, Kunigami pun membatin di dalam hatinya, "Padahal setiap hari bersama dan tiap malam pula selalu berpelukan semacam ini, namun rasanya berpelukan di atas kasur pada siang hari ternyata menghadirkan sensasi yang berbeda."
Kunigami kemudian mengulangi lagi aksi menciumi Chigiri, namun kini ditambah dengan isapan dan gigitan di leher, jilatan dan gigitan di daun telinga, serta ciuman di bibir yang lebih panas daripada sebelumnya. Chigiri sedikit kewalahan mengimbangi permainan Kunigami. Lantas keduanya berhenti untuk saling meraih pasokan oksigen terlebih dahulu.
Chigiri melihat sorot mata Kunigami. Terpancar jelas suatu keinginan kuat untuk melakukan pemberontakan. Chigiri tentu tidak bisa menolak karena ia pun juga merasakan hal yang serupa.
Tak ingin membuang waktu percuma, akhirnya keduanya mulai melakukan segala ritual untuk menemui satu sama lain tanpa terhalang oleh benda bernama kain.
Keduanya benar-benar menikmati segala momen yang berjalan tiap detiknya. Memasuki dan dimasuki, berbagi peluh, berbagi air liur; benar-benar menikmatinya, seakan terisap dalam ruang dan waktu. Terasa basah, hangat, nikmat, dan berakhir pada saat yang tepat.
Setelahnya mereka berdua memilih untuk beristirahat sejenak walau dalam kondisi yang masih terhubung. Chigiri lantas memeluk Kunigami dan berkata, "Kamu nih kebiasaan. Ngakunya peluk aja, tapi tetap beradegan dewasa juga. Huh dasar!"
"Hehe, habisnya nanggung," jawab Kunigami seakan tak berdosa.
Kemudian mereka pun saling bercengkerama, mengulangi kembali aktivitas yang sebelumnya, dan berakhir dengan berendam bersama di dalam bathtub sebelum jam makan malam tiba.
Beginilah hari-hari yang harus dijalani oleh Kunigami dan Chigiri, apa pun alasannya berujung peluk juga. Semoga waktu segera berbaik hati agar kisah cinta mereka bisa terpublikasi tanpa perlu lagi ditutupi.
Fin.
HAAAA aku gak tahu apa yang Rai atau para pembaca lain pikirkan waktu baca ini, tbh aku merasa malu :")))
But, ya udah lah, ya :")))
Once again, thank you so much udah baca ceritanya <3
Kalau berkenan, boleh tinggalin vote atau komentar, ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I 🔞 | Kunigiri / Kunichigi (Blue Lock)
Fanfiction[Completed] Hanya sebuah kisah dari dua insan yang bisa dibilang terlambat kasmaran karena terlalu banyak hal yang dipikirkan. Tetapi, untungnya salah satu dari mereka tetap terus memperjuangkan perasaan hingga akhirnya bisa menuju ke pelaminan, mes...