"Butuh waktu lama utk merajut sebuah syal, semakin dalam perasaan yg ingin kau sampaikan, semakin lama pula waktu utk merajutnya. Dan utk mengungkapkan perasaan seseorang, butuh waktu yg lama, lama & lebih lama lagi. Itu sebabnya, aku takkan membiar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hinata, nanti malam aku mau mabar ya..." Ya Hinata mengangguk tanda mengerti maksudnya Naruto bicara begitu agar tidak diganggu olehnya.
"Em, sama siapa aja?" walau Hinata sudah tahu siapa saja teman mabar Naruto, tapi Ia tetap bertanya.
"Biasalah Sasuke, Gaara dan yang lainnya..."
"Hm.. Jangan sampai begadang ya.."
"Oke cantik..." Naruto berlalu sambil mengecup puncak kepala Hinata.
Sepeninggalnya Naruto yang akan pergi dengan teman-temannya. Hinata terbengong sendirian sambil menyangga dagu, matanya melihat kearah langit biru yang menandakan jika hari ini cerah.
Hinata masih betah berada dikelas, hanya untuk melamun. Entah apa yang sedang dia pikirkan sekarang. Yang pasti dia diterima dikampus pilihan kakak sepupunya. Harvard atau Stanford? Tapi Hinata belum berani mengatakannya kepada Naruto, kekasihnya.
Acara kelulusan akan dilaksanakan seminggu lagi. Dan pada saat itu Hinata bertekad akan memberitahukan Naruto, walau nanti Hinata akan menerima kemarahan Naruto. Mereka berjanji akan berada dikampus yang sama. Tapi kampus pilihan Hinata ada ditempat lain.
Hinata hanya tidak bisa menyampaikan hal yang akan membuat hubungannya dengan Naruto merenggang. Tapi kali ini Hinata ingin egois meraih cita-citanya. Selama tiga tahun Ia berpacaran dengan Naruto, Hinata selalu menuruti kemauan Naruto dan selalu mengalah. Itu karena sifat tidak enaknya terhadap orang lain.
"Hinata/Hinata?!!!" tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk punggungnya agak kencang dan membuatnya memekik kaget.
"Astaga!!" Hinata mengelus dadanya karena kaget "Ino..!! Sakura..!! Kalian mengagetkan saja.." wajahnya dibuat manyun.
"Abisnya kami panggil dari tadi tidak menyahut.. Ya salah sendiri.." Ino bersidekap didepan Hinata sedang Sakura belum menghentikan tawanya dari tadi yang membuat Hinata cemberut.
