Happy reading ~
Surabaya, 22 Juni 2023
" Bun aku pergi ke pameran dulu yaa" ucap lika
" Kamu masih berharap ketemu dia" jawab bunda Lika, Lika hanya tersenyum sedih dan menatap ibunda. Melihat anaknya yang seperti itu, Linda ibunda Lika menghela napas dan berucap
" Yauda berangkat sana nanti telat" Lika pun segera pamit mencium tangan bunda dan bersiap pergi dengan mobil merahnyaJalanan kota Surabaya hari ini sangat padat, dimalam Minggu ini banyak orang - orang pergi keluar menikmati indahnya kota dengan ditemani lampu hias kota yang sangat cantik di malam hari.
"Surabaya contemporary art" tulisan banner terpampang di atas pintu masuk pameran. Gugup itu yang dia rasakan saat dia berdiri didepan pintu karena informasi yang didapat Pameran terbesar di Surabaya kali ini di hadiri pelukis yang menarik perhatian pecinta seni karena sosok pelukis ini tidak pernah menunjukan sosoknya, sosok yang menyembunyikan dirinya tapi menonjolkan karyanya.Lika masuk kedalam pameran, ia disuguhkan berbagai lukisan yang unik.
Lukisan yang ada di ruang ini memiliki makna yang berbeda, disetiap lukisan memiliki ciri khas dan kepribadian dari sosok pelukis. Hingga satu lukisan seperti magnet yang mampu menyita seluruh perhatiannya. Lukisan itu mengingatkan ketika lika bersama dia, lukisan yang pernah di buat untuknya di masa ketika waktu masih berpihak kepada mereka.~Flashback