39

23K 927 1
                                    

HAPPY READING

••••

"Luna cepetan, acaranya udah mau mulai tau gak!" Teriak dara dari ruang tamu.

Sudah hampir setengah jam dara menunggu luna dandan.

"Iya sabar ini udah kok" luna keluar dari kamar nya ia memakai dress pink dengan high heels yang senada dan rambut yang di Cepol.

"Cepet" dara berjalan duluan keluar rumah.

"Dasar gak sabaran" gerutu luna menyusul dara, ia mengunci pintu rumah terlebih dahulu.

Mereka memasuki mobil dengan luna yang menyetir karna dara tidak bisa membawa mobil.

"Cepetan bawa mobilnya gak usah lelet"

"Iya bawel"

10 menit di perjalanan kini mereka sudah sampai di depan gerbang rumah devan.

Tin tin

Luna mengklekson mobil karna malas untuk keluar.
Untung satpam di sana langsung paham dan segera membuka gerbang untuk mereka.

Luna memarkirkan mobilnya di devan rumah devan sudah banyak sekali mobil dan motor di sana.

"Ayo cepat" dara turun duluan di susul oleh luna.

"Selamat datang, silahkan masuk dan langsung ke belakang karna acara sudah di mulai" ucap pria yang sepertinya bertugas untuk menyambut tamu.

Dara hanya mengangguk segera masuk ke dalam rumah dan pergi ke belakang.

Benar saja acaranya sudah mulai tapi belum dengan potong kue nya, dara sedikit berlari.

Banyak sekali para tamu undangan di sini ia celingak-celinguk mencari keberadaan devan.

"Kenapa lama hm?" Tanya devan di belakang dara.

Dara membalikan badan nya ia langsung bertatapan dengan mata teduh devan.

"Ah tadi ada sedikit kendala" dara tersenyum

Devan memperhatikan dara dari atas sampai bawah.

"Cantik"

"H-hah?"

"Kamu cantik"

"M-makasih"

Dara memakai baju yang di kirimkan oleh devan. Dress dengan lengan sebatas siku dan panjang di bawah lutut, rambut yang di gerai dengan polesan make up tipis.

"Ayo ke sana, caca pasti senang kalo liat kamu" devan mengandeng tangan dara menuju panggung kecil yang terdapat caca di sana.

Dara hanya menurut karna dia bingung juga harus apa.

"D-dara? Ini beneran kamu nak?" Tanya fani kaget ketika melihat gadis cantik yang di bawa devan.

"Iya ma, lama gak ketemu apa kabar ma?" Dara mencium telapak tangan fani.

"Baik sangat baik apalagi liat kamu di sini" fani langsung memeluk dara erat.

"Oma itu siapa?" Tanya caca karna ia tidak melihat muka dara.

"Coba tebak siapa" fani melepaskan pelukan nya tapi tidak menyuruh caca untuk membalikan badan nya.

"Gk tau"

Dara membalikan badan nya tersenyum manis ke arah caca yang berdiri di depan nya.

"MAMA!!" teriak caca sampai mengundang tatapan para tamu.

Dara berjongkok menyamakan tinggi nya dengan dara, langsung menyambut pelukan caca.

"Huaaa Mama jahat!! Tapi caca sayang!!" Teriak caca menangis di pelukan dara.

MAS DUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang