bab 3

3 3 12
                                    

Dri sni ku ubah panggilan i.n jadi Ayen
Susah ngetik nya.
Selamat membaca.





Gadis itu menoleh ke samping kanan di mana i.n berada.

"Hi.." jawabnya.

Sreet

I n menjulurkan tangannya.

Gadis tersebut terlihat kebingungan dengan tingkah i.n yang tiba-tiba. Alis gadis itu terangkat sebelah nampak sangat keheranan.

"Nee??"

"Ah... perkenalkan nama ku jeongin... Yang jeongin.." ujarnya memperkenalkan diri.

Gadis itu masih menatap uluran tangan i n.

Dengan perlahan menjabat tangan i n ragu.

Grep!

I n langsung menyambar dan mempererat jabatan tangan di antara keduanya membuat gadis itu berjengkit kaget.

"Ah.. ya aku tahu.. " ujar gadis itu sembari menarik tangan nya lagi karena merasa sedikit risih akan tatapan orang orang di sekitar nya.

I.n merasa sedikit kecewa saat jabatan tangan dengan gadis itu terputus. Mengira  gadis itu tidak menyukai i.n.

"Boleh aku tahu nama mu?" Tanya Ayen to the point tidak peduli jika memang dirinya mengganggu gadis di hadapan nya ini.

"Nama ku Nania" jawab gadis bernama Nania.

"Aahh.. akhirnya aku tahu nama mu" i.n terlihat sangat gembira dengan tangan yang mengelus dada lega.

"Kalau begitu bolehkah aku meminta nomor handphone mu? Ah aku tahu ini sangat tidak sopan mengingat kita baru saja berkenalan... Tapi aku sangat memohon untuk menyimpan nomormu ya" ujar i.n panjang lebar memohon pada Nania.

"Untuk apa?" Nania menatap sekeliling. Tatapan mata orang-orang terlihat sangat tidak mengenakan. Lalu kembali menatap i.n

"Untuk aku simpan.. ku mohon" kali ini Ayen memohon dengan kedua tangan menyatu di depan dadanya.

Karena risih dengan tindakan Ayen dan juga tidak enak terhadap tatapan orang sekitar Nania mengangguk pelan.

"Ba... Baiklah... Tapi sebelumnya..." Nania memotong ucapan nya. Kemudian tangan nya merogoh ke dalam tas selempang mengambil barang dari dalam nya lalu menyodorkannya kepada Ayen.

Ayen menunduk melihat benda apa yang di sodorkan Nania pada nya.

Sebuah masker hitam dan topi.

Ah.. Ayen mengerti. Tanpa banyak berfikir menerima topi dan masker yang di berikan Nania padanya lalu memakainya.

Tidak berniat menunggu, Nania bergegas melangkahkan kaki tanpa peduli Ayen yang tengah sibuk memakai topi dan maskernya.

Ayen yang melihat itu segera menyusul langkah Nania yang terlihat sangat terburu-buru. Tak ingin ketinggalan sedikitpun jejak Nania yang sudah sangat menghantui pikiran nya.

Di tambah lagi Nania belum memberikan nomor telepon nya.

"Hey! Hey! Tunggu! Mana nomor mu?! Ku mohon" panggil Ayen sembari mengejar Nania.

Nania seolah tuli ia tidak menghiraukan Ayen yang terus berusaha mengejarnya. Bahkan saat sang Kaka dari Ayen yaitu yang jeongbin melihat adiknya tengah mengejar seorang perempuan merasa heran akan tingkah sang adik.

***[Aku gak tahu nama Kaka nya siapa tapi ada yang bilang nama nya itu]***

"Jeongin? Kenapa dia mengejar seorang perempuan? Apa dia tidak memikirkan image nya sebagai seorang selebriti?" Monolog jeongbin pada diri nya sendiri.

maknae become appaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang