STALKER [ KV ]

ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 7

"Sedikit lagi. Angka sembilan di pola kelima dan tujuh di pola keenam, dan ya selesai." ucap seorang pria sambil mencoret secarik kertas di atas mejanya.

Setelah merasa selesai dengan pekerjaannya, ia lantas segera beranjak dari kursi tempatnya duduk sedari tadi. Tak lupa pria itu mengenakan jaket, dan membawa kamera juga sarung tangannya.

Pria itu melirik sekilas untuk melihat jam dinding yang menunjukkan pukul berapa saat itu. Pukul satu malam, ini waktu yang pas untuk melancarkan aksinya bukan?

LOG H-30
APARTEMENT - 01.30 A.M

Lagi dan lagi, pria itu kini berada di depan pintu apartemen dengan nomor 103. Tentu saja itu kamar milik si manis, rupanya pria ini masih saja berusaha mencari serangkaian pola angka untuk membuka pintu itu.

Tenang saja si manis sedang tidak berada di kamar itu, dan tentu saja pria ini tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emasnya.

Pria itu tidak setiap hari pergi ke apartemen Taehyung, ia juga sadar jika ia setiap hari pergi ke sana ia akan di curigai oleh security di sana.

Terkadang pria ini hanya menghabiskan waktunya untuk memotret kegiatan si manis, yang tentu saja di dapatkannya dengan cara mengikuti si manis diam-diam tanpa sepengetahuannya.

Jari pria itu mulai menari di atas tombol angka, berbalutkan sarung tangan latex. Jari nya mulai menekankan satu persatu angka di sana.

TIT TIT

01

Suara hembusan nafas pria itu terdengar sangat jelas memecahkan keheningan yang ada.

TIT TIT

09

"Huh, sedikit lagi" gumam pria itu nyaris tak terdengar.

TIT TIT

97

Dan Terbuka.

Terhitung 29 hari telah berlalu, akhirnya pria itu berhasil membuka pintu itu. Tentu saja dengan bantuan secarik kertas yang di buat oleh sang pemilik kamar jika saja ia lupa dengan password nya.

Pria itu terkekeh setelah berhasil memasukkan kombinasi angka yang benar.

"Akhirnya aku bisa melihat mu dari dekat, kitten." ucapnya sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

Ctak

Setelah masuk dan menutup pintu, pria itu mulai menyalakan lampu kamar itu. Tidak ada yang aneh di sana, itu sama saja seperti sebuah kamar apartemen biasa.

Pria itu melangkahkan kakinya kembali menuju sebuah kamar yang ia yakini itu adalah tempat kucing kecilnya beristirahat.

Kamar Taehyung.

Perlahan ia membuka knot pintu tersebut, dan pria itu masih terus tersenyum, mungkin ia terlalu senang karena akhirnya berhasil memasuki kamar si manis.

Ctak

Pria itu kembali menekan satu saklar untuk menyalakan lampu di kamar itu. Dan senyum pria itu tiba-tiba menghilang begitu saja setelah melihat apa yang ada di dalam kamar si manis.

"H-hah" mata pria itu seketika membolak saat melihat ada namanya di dinding kamar Taehyung.

Hai, Jeon.

Jeon Jungkook atau Jeongguk adalah nama asli dari pemilik kamera dengan inisial J.K. Seorang mahasiswa semester akhir dengan hobinya yang bejat juga menjijikkan.

Jeongguk memang cukup populer karena parasnya yang menawan. Namun tetap saja di balik pesonanya yang begitu sempurna, pria ini menyembunyikan sebuah rahasia yang sangat kelam tentang dirinya.

Penguntit.

Seluruh sifat perlakuannya yang di tunjukan ke publik sangatlah berbeda dengan dirinya yang asli. Semua hal yang di lakukan pria ini sangatlah menjijikkan.

Tapi yang patut di tanyakan adalah mengapa ada namanya di dinding sang target.

"Apa-apaan semua ini!" ucap Jeongguk dengan nada yang cukup tinggi.

Pria itu bingung, sangat amat bingung. Ia tak mengerti dengan situasi ini, ia tak mengerti dengan apa yang ia lihat.

Saat ini di depan terpampang jelas sebuah tulisan yang bertuliskan namanya. Dan ketika Jeongguk mengedarkan pandangannya ke sisi lain kamar itu ia semakin dibuat terkejut.

"Fuck!" Jeongguk reflek berucap dengan wajah panik juga bingung.

Jeongguk panik.

Di sisi dinding tersebut di penuhi potret dirinya. Sangat banyak, jika bisa dideskripsikan foto-foto itu hampir menangkap seluruh kegiatan yang Jeongguk lakukan, termasuk saat ia sedang menguntit.

Akal sehatnya benar-benar semakin terasa di hantam. Ia melihat satu foto polaroid yang sepertinya baru saja di tempel, itu adalah fotonya beberapa hari yang lalu saat ia sedang mencoba membuka pintu apartemen ini.

Jeongguk terlalu lama termenung memandangi foto-foto tersebut sampai tak sadar bahwa aku memperhatikannya dari belakang sedari tadi.

T.B.C