Bab 6

159 28 0
                                    

Selamat membaca!








Kurang lebih seminggu ini, aku sama sekali tidak berbalas pesan dengan Jevian. Tidak ada alasan khusus, dia tidak mengirim pesan padaku dan aku tidak mengirim pesan padanya. Hanya begitu.

Aku semakin fokus pada kehidupan asli ku, dan semakin dekat dengan teman-teman ku yang lain. Akhir-akhir ini juga aku tiba-tiba merasa dekat dengan teman satu ekstra ku, Gavin. Kita sering menghabiskan waktu bersama, makan dikantin, belajar, apapun itu.

Pikiran, dan perasaan ku teralihkan. Rasa ketertarikan ku pada Jevian, kurasa lambat laun mulai surut. Belum sepenuhnya.

Hanya saja, aku mulai jarang bahkan tidak memikirkannya. Yang biasanya aku selalu menunggu sebuah pesan darinya, kini tidak lagi.

Kini aku sedikit tertarik pada Gavin. Bukan sebagai pelampiasan, ini benar-benar kurasa aku tertarik dengannya. Saat ini juga aku sedang berada di kantin, bersama Gavin.

"Rain, nanti nonton ayo! pulsek free kan?"

"Boleh deh, nonton apa tapi?"

"Apa aja, bills on me kok tenang."

"Hahaha, ngga gitu tapi makasih!"

Seperti rencana awal, sepulang sekolah aku pergi bersama Gavin. Kami memutuskan untuk menonton salah satu film horor, setelah itu kami pergi mencari makan setelah melihat jam menunjukkan sore hari sudah berlalu.

Aku sampai dirumah hampir pukul 8,lama juga ternyata.

"Bunda adek pulang!"

"Jiakhh, yang habis jalan mah pulangnya malem. Sama siapa?" Tanya ayah yang duduk disamping bunda.

"Sama Gavin." Jawabku sembari melepas sepatu, lalu menaruhnya di rak.

"Akhir-akhir ini sama dia terus, pdkt ya cie cie adek."

"Bundaa, lihat ayah ihh!"

"Udah-udah diem, ga kedengeran ni suara tv nya!"

Aku berlalu menuju kamarku, membersihkan badanku.

Selepas membersihkan diri, aku pergi ke kamar kakak ku. Ku buka pintunya, ku lihat kakak ku di dalam. Aku masuk, lalu merebahkan diriku di kasurnya.

"Ngapain?" Tanya nya padaku, tanpa berpaling dari laptop di hadapan nya.

"Kak, temenku kan ada ya dia tu suka sama orang lumayan lama di virtual, tapi akhir-akhir ini lagi ngga komunikasi, terus dia ngerasa tertarik sama seseorang di real life nya. Kaya gitu tuh, pelampiasan apa bukan sih?"

"Siapa dek?"

"Temenku."

"Bukan, yang kamu suka."
"Kakak tau yang kamu bicarain itu kamu sendiri."

".... "












Satu vote dari kamu sangat membantu buat aku semangat ngelanjutin cerita Rain, so please di pencet yaa tanda vote nya! Terimakasih!

Tunggu Rain di kelanjutan cerita yaa

Can I Be Your Boyfie? [Woongri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang