~End~ Presiden, silakan tinggal

Bab 196 Chen Xi menakutkan ...

Zhao Yuandong tercengang melihat cek di tangannya.

Chen Xi juga melihat cek di tangannya dan hampir menangis.

Hilang, hilang, saya tidak menyangka harus mengeluarkan uang untuk sampah.

Dia sedih, tapi Zhao Yuandong bahkan lebih sedih darinya.

Dia memandang Chen Xi, tidak dapat dipercaya untuk sesaat, dan merasa sangat sakit.

Pain punya kentut.

Semua orang di kantor yang terengah-engah memandang ke arah Chen Xi, tidak pernah menyangka bahwa adegan pengakuan kerabat akan berubah menjadi plot yang terbalik di sini.

"Ini benar-benar ... layak menjadi pengganggu sekolah." Chen Dong yakin kali ini, atau Chen Xi yang mengambil alih Jiang Xiaoba, gadis ini benar-benar luar biasa.  Dia menatap kosong cek tipis di lengan Zhao Yuandong, dan pada saat itu dia bahkan merasa bahwa Zhao Yuandong sangat menyedihkan.

Tapi jelas Tuan Zhao tidak membutuhkan simpati Chen Dong. Dia bertanya dengan gemetar dengan air mata berlinang, "Xixi, bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti itu pada Ayah!" Tapi dia bahkan lebih bingung. Dia mengerutkan kening dan bertanya, "Kamu pikir itu terlalu sedikit? Sebenarnya cukup banyak. Untuk menjadi manusia, seseorang harus tahu bagaimana menjadi puas."

Mengapa Anda masih ingin menjualnya dengan harga setinggi langit?

     "Tetapi……"

“Kamu sangat serakah.” Chen Xi memandang Zhao Yuandong dengan mata mengutuk.

Xiao Caifan menjadi marah saat ini.

Zhao Yuandong terdiam saat ini, dia mencengkeram dadanya yang tertindas, dengan air mata mengalir di matanya, terlihat sangat menyedihkan.

Chen Xi meletakkan buku cek di tangannya.

"Jangan muncul di hadapanku di masa depan. Aku sudah memberimu uang. " Dia berhenti, melihat Zhao Yuandong menatap dirinya sendiri dengan mata merah, berpikir sejenak dan berkata, "Jika kamu bersikeras untuk menjadi serakah, Saya sarankan Anda pergi ke pengadilan untuk menuntut saya. Bahkan jika pengadilan mengakui hubungan kita, saya akan membayar Anda dua ratus yuan sebulan sebagai tunjangan. "

Dia merasa itu adalah kerugian besar, Zhao Yuandong masih sangat muda, dia tidak tahu kapan dia harus membayar.  Melihat Zhao Yuandong masih memegang cek dan menatapnya dengan bingung, Chen Xi mengatupkan sudut bibirnya dan berkata, "Ini sangat banyak. Dua ratus ... digunakan untuk biaya hidup saya selama dua bulan. "Dia merasa bahwa Zhao Yuandong hanyalah Itu adalah lubang dewa.

Meskipun dia kaya sekarang, dia tidak akan pernah melupakan saat dia miskin.

Saat itu, makan roti adalah barang mewah.

Kehidupan sehari-harinya adalah makan bakpao yang dingin, dan paling enak di musim panas, karena bakpao tidak akan menyejukkan hati.  Memikirkan hal ini, Chen Xi berhenti dan melanjutkan ke Zhao Yuandong, "Aku juga tidak membutuhkan air matamu. Putrimu dan mantan istrimu pergi ke luar negeri, tetapi kamu acuh tak acuh. Kamu sangat kejam terhadap istri dan anak-anakmu yang telah hidup dengan Anda selama lebih dari sepuluh tahun. Tuan Zhao, Anda benar-benar orang yang mengerikan. "Dia juga memeluk Nyonya Zhao dan Zhao Qian dengan sangat lembut. Ketika dia melihatnya di TV, kelembutan dan cinta itu tidak palsu semua, tapi Dalam sekejap mata, dia bisa mengatakan kata-kata yang begitu kejam.

Nyatanya, pria ini tidak pernah berubah.

Suatu kali dia dengan dingin meninggalkan ibu Chen Xi.

Sepuluh tahun kemudian, dia masih bisa dengan kejam menyakiti ibu dan putrinya yang lain.