~End~ Presiden, silakan tinggal

Bab 137 "Namaku?!" suaranya meninggi.

Secara kebetulan, dia juga berpikir demikian.

Atau bagaimana mengatakan mereka adalah pasangan yang belum menikah, mereka semua berpikiran sama.

"Sungguh, apakah itu benar-benar mungkin?"

“Mobil di rumah juga mobilmu, jadi kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau.” Chen Xi sebenarnya tidak perlu khawatir dengan mobil di rumah, lagipula dia sudah menjadi anggota keluarga Lu, jadi dia tidak tidak perlu terlalu berhati-hati.

Lu Zheng melihat Chen Xi mengelilinginya dua kali, dan kembali ke depannya. Gadis kecil itu mengangkat kepalanya, matanya penuh kecemerlangan, dan bertanya dengan suara rendah, "Kalau begitu, bisakah kita keluar saat itu?" Sebenarnya , ini Sore hari, Lu Zheng merasa tidak ada masalah, dan dia tidak merasa kesulitan, jadi dia meminta sopir untuk menunggu di luar, dan meninggalkan vila keluarga Lu bersama Chen Xi, langsung menuju Jalan Huai'an .

Jalan Huaian No. 33, di sore yang begitu cerah dan cerah, masih sunyi.

Nyatanya, Lu Zheng sudah lama mengetahui bahwa bangunan ini sangat aneh.

Chen Xi keluar dari mobil dan kembali menatap Lu Zheng yang juga keluar dari mobil.

“Kamu kembali dulu.” Lu Zheng menyuruh pengemudi untuk pergi dulu, lalu menatap Chen Xi dan berkata, “Aku akan menyetir.”

“Kamu agak galak,” Chen Xi ragu-ragu.

... Apakah Anda membenci tunangan Anda?

Lu Zheng menyipitkan matanya pada benda kecil itu untuk beberapa saat.

Chen Xi merasa tatapan ini sangat tidak baik, jadi dia buru-buru masuk ke dalam gua dengan kepala di lengannya.  Gua itu gelap dan lembap, dengan bau aneh yang sudah lama tidak ditinggali siapa pun.  Chen Xi berdiri lama di depan gerbang besi di tengah lantai pertama, bertanya-tanya apakah dia harus memberi tahu Nenek Li tentang Li Zhuzhu untuk membuatnya sedih.

Dia menurunkan matanya, dengan sedikit kesedihan di matanya, tetapi masih dengan ringan mengetuk pintu besi tua itu, dan berbisik, "Nenek Li, aku Xixi." Dia menunggu sebentar, berpikir bahwa tidak mungkin Nenek Li untuk Kapan Lu Zheng muncul dan berbicara sendiri, terdengar suara batuk dari gerbang besi.

Tua, serak, dan agak lelah.

Chen Xi mundur selangkah, menoleh, dan melihat Nenek Li berdiri di sampingnya, menatapnya dengan prihatin dengan sepasang mata redup.

Dia muncul dengan sangat tiba-tiba, tetapi Chen Xi tidak berteriak karena ketakutan, tetapi tersenyum dan berkata, "Apakah kamu baik-baik saja? Lu Zheng ada di luar, kupikir kamu tidak akan melihatku."

Dia sedikit pemalu, Nenek Li menatapnya dengan gemetar, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku sangat takut. Tapi kamu bukan anak yang bodoh. Kamu pasti punya alasan yang sah untuk menemuiku, kan? Xixi? Apakah kamu berbicara dengan saya?" Apakah dia berkencan? Apakah dia menggertakmu? Jika dia orang jahat, beri tahu Nenek Li bahwa Nenek Li akan melindungimu."

Dengan sedikit kebaikan, kerutan di wajah tuanya terlihat dalam, tetapi dia berkata dengan sedikit kelembutan dan nostalgia, "Kamu, saudari Zhuzhu seperti ini. Seseorang menggertaknya di masa lalu, dan aku akan melindungimu, saudari Zhuzhu." Kamu dan Zhuzhu sama-sama anak yang tumbuh bersamaku, dan harus dilindungi."

Dia masih berbicara tentang Li Zhuzhu.

Chen Xi tahu bahwa dia tidak dapat mengingat banyak hal dengan jelas.

Dia hanya mengingat kebaikan Li Zhuzhu, tidak pernah mengingat keburukan Li Zhuzhu, dan pernah meninggalkannya.

"Aku ..." Suaranya kering, dan ketika Nenek Li menutup mulutnya yang mengomel dan menoleh, dia memaksakan senyum dan berkata, "Aku melihat Sister Zhuzhu."