_________
Sore hari di pertengahan musin semi yang indah di Bregenvolk, langit sore yang membentang luas dari ujung ke ujung dihiasi gradasi warna jingga dan ungu yang memanjakan mata sang penikmat, ditemani semilir angin yang hilir mudik menerpa wajah dan rambut sepasangan kekasih yang tengah duduk di atas pasir hitam hangat pantai Bregenvil.
Kedua pasang mata itu tenggelam dalam indahnya langit sore kala itu dan beralih pada matahari yang sedikit lagi akan digantikan oleh bulan. Keduanya bungkam namun tak merasakan kecanggungan barang sedikitpun, malah sebaliknya mereka dapat merasakan kenyamanan dan kehangatan di sana. Di tengah kesunyian yang melanda mereka sang juwita membuka suaranya.
"Ethan, apakah kau tidak lelah mengejar semua ini? Jika kau lelah berhentilah." Pandangan gadis itu beralih ke arah wajah laki-laki yang duduk di sebelahnya.
"Tidak, tidak pernah terlintas dipikiranku. Aku tidak akan pernah berhenti sebelum mendapatkan apa yang tengah aku kejar, Catherine." Laki-laki itu menjawab tanpa mengalihkan matanya dan sentiasa memandangi langit di atas mereka.
"Tapi kita berbeda, Ethan, sekuat apapun kau berlari kita itu sebuah ketidakmungkinan yang tidak seharusnya ada dan akan selalu begitu." Lirih gadis begaun hijau itu sekuat tenaga menahan sesak yang memenuhi relung hatinya. Lelah rasanya memperjuangkan hubungan yang tidak mungkin ini.
"Aku tahu, Catherine. Tapi bukankah kau pernah berkata bahwa kita tidak boleh mudah menyerah pada sesuatu yang sedang kita usahakan? Aku percaya akan hal itu. Kita pasti bisa melaluinya, sayang." Laki-laki itu mengalihkan pandangannya kepada sang gadis. Menatap mata indah itu dalam-dalam.
Dua sejoli yang seharusnya tidak bersatu dalam sebuah hubungan yang lebih dalam namun dewi takdir berkata lain dan membuatkan mereka skenario rumit yang membuat hari-hari mereka tak seindah pasangan-pasangan lainnya.
"Akankah kita menang, Ethan?" Gadis itu mengangkat wajahnya dari dekapan laki-lakinya.
"Pasti, tidak akan ada kata menyerah atau lelah di dalam kepalaku jika itu menyangkut dirimu, Catherine."
"Namun bagaimana jika aku yang merasa lelah?"
_________
Thank you for the time you have spent, I hope you guys like the story that I made.
With love, Gaia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thin String Called Hope.
FantasyWe tried our best to holding on that something called hope as tight as we can, pray that we can be together, forever. But what if the hopes gone, the fate say no, and we can do nothing? "If someday i feel tired holding on for us, will you let me go...