11. Plotwist

47 7 0
                                    

"Askar!"

Askar menengok ke belakang setelah seseorang memanggil namanya dari arah belakang. Ketika dia berbalik, ternyata Jeffin lagi berlari ke arahnya.

"Langsung balik?" tanya Jeffin

"Iya"

"Naik kereta?"

"Iya"

"Gue bareng. Ayo"

Jeffin menepuk pundak Askar dan membawanya berjalan lebih cepat ke arah pintu gerbang kampusnya lalu berjalan santai menuju stasiun.

"Lo tumben nggak bawa motor?" tanya Askar

"Capek ah, pegel. Belum lagi ntar kalo ujan"

"Naik kereta kan juga pegel, Jeff"

"Nggak lah, selama gue nggak naik kereta pas rush hour"

"Terus cewek lu gimana? Nggak lu jemput ke kampusnya kayak biasa?"

"Kebetulan dia lagi nggak ada kelas hari ini, makanya gue gak bawa motor"

Askar cuma mengangguk sambil fokus melihat ke arah depan. Selanjutnya dia cuma tertawa renyah untuk menanggapi cerita Jeffin yang hampir setiap hari tugasnya mengantar jemput pacarnya yang udah dia pacarin dari jaman mereka masih SMA.

"Lo masih nggak mau coba?" tanya Jeffin tiba-tiba

"Coba apa?"

"Pacaran"

Bukannya menjawab, Askar malah membuang pandangannya dari Jeffin yang berjalan di samping kanannya.

"Iya gue tau, tapi kan-"

"Buat apa kalo akhirnya gue cuma bakal kehilangan lagi" jawab Askar dengan nada datar

"Kar, kan belum tentu-"

"Jeff"

Tiba-tiba Askar menghentikan langkahnya dan membuat Jeffin yang berjalan di sampingnya juga ikut berhenti.

"Gue lagi nggak mau debat sama lo" kata Askar datar

Jeffin menunduk dan akhirnya mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

"Oke, sorry.."

"Thanks, Jeff"

Jeffin cuma bisa menghembuskan nafasnya yang berat lalu kembali berjalan setelah Askar menepuk pelan pundaknya.















•••















"Serius??"

Tanya Dio sambil menyuap satu kentang goreng penuh saus sambal. Dia baru aja mendengar cerita lengkap Sakina tentang bagaimana dia menyukai seorang cowok yang mirip idolanya dan kejutannya adalah ternyata cowok itu adalah kakak tingkatnya di kampus.

Sakina menganggukan kepalanya nggak kalah semangat, "Serius, yo!"

"Terus gue ngapain ya waktu itu hampir tiap hari nongkrong di parkiran stasiun cuma buat nyari dia kalo akhirnya kita satu kampus? Mana gue sampe ngasih nomor gue lagi ke abang tukang parkir. Siapa tau kan dia muncul gitu jadi nanti abangnya bisa langsung telpon gue"

"Emang abang tukang parkirnya tau kayak gimana cowok yang lo maksud?"

"Tau, kan udah gue kasih liat fotonya"

Anyelir Merah Muda (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang