6

107 8 0
                                    


...𝙼𝚊𝚜𝚑𝚒𝚑𝚘 𝙱𝚛𝚘𝚝𝚑𝚎𝚛...

Malam pertama ku di rumah sakit berakhir, pagi menyambut ku.

Sebenarnya saat jam 9 malam keluargaku pulang kerumah karena besok yn masih sekolah dan papa besok ada meeting di kantor.

Saat aku masih tertidur dokter masuk bersama suster di belakangnya.

"Selamat pagi Mashiho" ucap dokter itu, aku terbangun karena dokter memanggilku. Aku mengusap mataku dan menyesuaikan penglihatanku.

"Selamat pagi pak dokter" ucap ku sambil tersenyum "pak dokter mau mengecek kondisi mu, jadi tenang ya" ucap dokter.

Setelah beberapa menit pemeriksaan ku selesai dan pak dokter keluar dengan suster, setelah mereka keluar aku masih berbaring dan memandang lingkungan rumah sakit dari jendela.

Beberapa menit kemudian mama datang sendirian dan membawa kotak bekal "mashiho tidurmu nyenyak sayang?" tanya mama sambil menghampiriku.

"Hem" jawab ku tanpa menoleh "sarapan dulu yuk nak, habis itu minum obat" ucap mama sambil membuka kotak bekal.

Aku langsung menoleh "pesawat terbang akan mendarat" aku sedikit tersenyum mendengar itu dan melahap makanan itu.

"Ma, mama enggak kasarin yn lagi kan?" mama menngehentikan tangannya setelah itu mama meletakkan kotak bekal itu ke atas nakas "mashiho sayang, anak mama yang paling ganteng, kamu jangan mikirin yn dulu. Kamu harus fokus sama kesehatan kamu"

"Gimana mashi enggak mikirin yn ma, mashi cemas takut kalo yn kenapa napa, sementara yn itu juga adik mashi satu satunya ma, dia temen mashi di rumah-"

"Mashi kamu kenapa?" tanya mama ketika melihatku memegang dadaku dan meringis kesakitan, aku tidak menjawab sama sekali dadaku terasa nyeri dan seperti hampir tidak bisa bernafas.

Mama segera memanggil dokter tidak lama kemudian dokter datang bersama suster "bu silahkan tunggu sebentar di luar" ucap dokter.

Mama keluar dan menunggu,  sementara itu dokter menyuruhku untuk berbaring dan suster menyuntikkan seperti obat penenang ke infus ku.

"Mashiho sekarang kamu merasakan apa?" tanya dokter "dada saya nyeri sama hampir enggak bisa nafas pak" jawabku yang sudah mulai tenang.

Beberapa menit kemudian dokter keluar, mama langsung menghampiri dokter itu "gimana dok keadaannya?" tanya mama "mashiho mengalami palpitasi jantung bu, jadi usahakan jangan biarin mashiho terlalu cemas dengan sekitarnya, permisi"

Mama langsung masuk, dia melihatku memandang ke luar jendela "mashiho makan lagi ya sesuap lagi" ucap mama "enggak mau" kataku.

"Kakak!" aku langsung menoleh ke arah pintu, di depan pintu kamar rawat yang terbuka itu aku mendapati ada yn yang tersenyum dan memperlihatkan deretan giginya.

Aku langsung senang, yn berlari kecil kearahku dan memelukku "yn kok kamu ada disini bukannya kamu sekolah?" tanya ku sambil memeluk yn dan mencium kepalanya.

"Hari ini bu guru enggak datang kak jadi dipulangin semua" ucap yn "emangnya bu guru kemana kok enggak datang?" tanya mama di sampingku.

"Katanya si bu guru sakit ma" ucap yn yang masih memakai seragamnya "yn denger tadi kak mashi enggak mau makan ya?" tanya yn.

Aku hanya diam "yn suapin ya kak" ucap yn tiba tiba dan mengambil kotak bekal yang di bawa mama.
"Ayo kak buka mulut" ucap yn sambil menyuapi ku dan memperagakan buka mulut.

Aku tersenyum dan melahap makanan itu tanpa pikir panjang "yn mama enggak kasarin kamu kan?" tanya ku

"Enggak kak" jawab yn "jangan bohong itu di wajah kamu ada dua plester" ucap ku sambil menyentuh plester yang menurutku masih baru itu.

"Ini yang waktu itu kak barusan yn ganti tadi pagi" ucap yn, saat yn hendak menyuapi ku lagi aku menghentikannya "udah ah kakak udah kenyang, sekarang giliran yn yang makan. Mana bekal kamu?"

Yn menaruh kotak bekal dari mama lalu mengambil tas sekolahnya kemudian mengeluarkan kotak bekalnya dan menaruh di pinggir kasur.

Aku mengambil kotak bekal itu dan membukanya "kak, yn bisa makan sendiri" ucap yn. Aku menggelengkan kepalaku "enggak boleh makan sendiri, kakak mau nyuapin kamu" ucap ku.

"Mashiho bukannya kamu harus minum obat dulu nak" ucap mama "tuh kan minum obat sana kak, yn makan sendiri aja" ucap yn sambil mengambil kotak bekalnya dari tangan ku.

Aku langsung meminum obatku dan kembali memandangi lingkungan di balik jendela.
"Kak, kak mashi" aku menolehkan kepalaku kepada yn.

"Iya yn, kenapa?" tanyaku "kakak kenapa liatin jendela? Kakak liat apa?" tanyanya aku tidak menjawab dan kembali memandangi lingkungan rumah sakit.

Mama menghampiriku "mashiho kamu mau ke taman sayang" tanya mama, aku juga tidak menjawab apapun dan tidak mengalihkan pandangan ku.

"Kak-" "kakak tahu kamu bohong yn" aku memotong ucapan yn begitu saja "bohong soal apa kak?" tanya yn "ma tolong keluar bentar aku mau ngomong sendirian sama yn" ucapku dengan datar.
Mama langsung keluar dari kamar rawatku.

"Yn jangan pikir kalo kakak ada disini kakak enggak tahu kalo kamu di kasarin mama tadi malam" ucap ku "beneran kak yn enggak-" "mama jangan nguping ma!" seru ku karena melihat bayangan mama yang sedang menguping "mama enggak nguping kok!"

"Jawab jujur, kakak enggak suka kamu bohongin kakak, kalo kamu tetap bohong ke kakak, kakak enggak akan bicara sama kamu lagi"

...𝙼𝚊𝚜𝚑𝚒𝚑𝚘 𝙱𝚛𝚘𝚝𝚑𝚎𝚛...

Mashiho BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang