7

91 10 0
                                    

"Jawab jujur, kakak enggak suka kamu bohongin kakak, kalo kamu tetap bohong ke kakak, kakak enggak akan bicara sama kamu lagi"

Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan itu semua ke yn, hatiku sangat sakit ketika aku mengancamnya untuk tidak berbicara lagi kepadanya, tapi aku tidak punya cara lain selain ini.

Sunyi menghampiri kami berdua, beberapa saat yn berjalan menjauh dariku "yn kamu mau kemana? Kakak temenin ya?" ucap ku tapi yn hanya menggelengkan kepala dan keluar dari kamar inap ku.

...𝙼𝚊𝚜𝚑𝚒𝚑𝚘 𝙱𝚛𝚘𝚝𝚑𝚎𝚛...

8 tahun telah berlalu sekarang aku sudah 15 tahun dan yn 13 tahun, sampai sekarang yn tidak pernah berbicara denganku.

Tok tok tok

"Yn kakak masuk ya!" seru ku dari luar kamar yn yang berada di depan kamarku, tidak ada jawaban. Aku langsung masuk tanpa izin dari yn dan melihat yn yang masih tidur di kasurnya.

Aku membuka tirai jendela kamar yn "yn ayo bangun kita makan" ucap ku, namun yn masih tertidur pulas, aku duduk disebelah yn dan mengelus surai rambutnya.
"Yn ayo bangun dek, udah pagi" yn langsung bangun dari kasurnya dan beranjak ke toilet.

Aku langsung beranjak keluar kamar dan hendak sarapan, beberapa menit berlalu dan yn keluar dari kamarnya, dan duduk di kotatsu.

"Habis ini tanding basket yuk, udah lama kakak enggak main sama kamu" ucapku sambil melahap makanan "oke" tanggap yn dengan singkat.

Setelah 5 menit kami sarapan kami pergi ke lapangan basket dekat taman komplek, tempat dimana aku dan yn dulu bermain basket.

"Yn kamu sekarang kok berubah?" tanya ku asal sambil membawa bola basket di tanganku "berubah gimana maksudnya kak?" tanya yn balik.

"Heeh, udah 8 tahun kamu diemin kakak, kenapa? Apa kakak ada salah denganmu?" tanya ku lagi "bukannya kakak ya yang mau gini" ucap yn tiba tiba, aku bingung kenapa yn bicara begitu "maksud mu kakak yang minta kamu buat ngediemin kakak gitu?" tanyaku sambil menatap yn.

"Iya, masa kakak gak inget sama kata kata kakak di rumah sakit waktu itu" ucap yn memperjelas "di rumah sakit?" tanya ku sekali lagi namun tidak di respon oleh yn.

Keheningan menyapa kami hingga sampai di lapangan "cepetan kak!" seru yn dari depan, aku tertinggal karena yn langsung berlari dari depan taman.

"Ayo yn rebut bolanya kalo bisa" aku mendribbling bola sambil menuju ke ring yn

"Kak liat deh di tangan kakak" ucap yn, aku kaget kerena bola basket tadi sudah bersama yn "makanya kak kalo mau nembak harus di liat dulu bolanya kemana, hahaha" tawanya dan langsung menembak kan bola ke ring.

"Yes aku menang!" seru yn dan tersenyum melihat ku, aku pun menghampiri yn dan langsung memeluknya "kak lepasin dada ku sesak kalo gini" ucap yn sambil mencoba melepaskan pelukanku.

Aku melepaskan pelukan ku dan mengambil pita rambutnya dan langsung berlari "kak mashi balikin pita ku!" teriak yn dan langsung mengejarku "gak mau, ambil sendiri kalo bisa, hahaha" tawaku, semenit kemudian aku berhenti dan berbalik badan.

"Yn kamu gapapa kan?" aku berlari kecil kearah yn "hah hah hah, gapapa kok kak cuman sesek doang" ucap yn dan langsung mengambil pita clover nya dari tanganku.

"Udah yuk kita pulang sekarang nanti siang mama sama papa udah pulang" ucap ku, aku menggandeng tangan yn dan mengajaknya pulang.

...𝙼𝚊𝚜𝚑𝚒𝚑𝚘 𝙱𝚛𝚘𝚝𝚑𝚎𝚛...

Mashiho BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang