"Apa aku boleh menginap disini?" Soobin yang sibuk menyusun makanan pada rak itu menoleh dan menatapnya dengan bingung.
"Menginap? bagaimana dengan baju-baju mu? lemari ku sudah penuh disini, tidak muat lagi untuk baju mu yang-"
"Pinjam" Soobin sedikit kesal mendengar kata itu, ia berkacak pinggang di hadapan Beomgyu dan terus mengomelinya. Beomgyu memberikan tatapan memohon pada Soobin agar diperbolehkan untuk menginap di apartemen nya.
"kumohon, hanya tiga hari saja" ia berpikir sejenak, mengambil ponselnya untuk melihat jadwal kerjanya. Semoga saja ia masuk malam agar bisa menemani dan merawat Beomgyu saat pagi hari. Namun, ia melihat notif dari grup sekolah. Beomgyu terlihat bingung dengan Soobin yang terlihat sangat fokus.
Selamat pagi menjelang siang untuk semuanya.
Saya sebagai ketua osis akan memberi informasi untuk besok pada hari senin sampai rabu pagi.
Di umumkan untuk seluruh murid datang tepat waktu pada pukul 07.15 dan berpakaian bebas dan juga rapi. Karena kita akan mengadakan acara disekolah dan kita akan kedatangan MC dari 3 sekolah ternama. Dimohon untuk mempersiapkan diri mulai dari sekarang agar tidak ada yang terlambat untuk besok.
Maaf, saya sepenuhnya belum tahu acara apa yang akan dilaksanakan. Dan untuk pakaian yang akan di pakai besok adalah baju bebas
Sekian dari ketua osis , terima kasih.
"Soobin?" ia menoleh dan menunjukkan informasi itu pada Beomgyu agar membacanya dengan sendiri. Beomgyu menggidikkan bahunya, dan memberikan kembali ponsel itu pada Soobin.
"Aku sudah membaca itu di ponselku. Aku ingin lihat seperti apa acaranya, mengapa ada MC tiga sekolah ternama dan mendadak. Aku juga ingin-"
"Tidak ada kata ingin, luka mu belum pulih. Kau ingin luka mu tambah parah?" lagi, Beomgyu mengeluarkan tatapan memohon pada Soobin.
"Aku sudah sembuh, Soobin"
"Sembuh kata mu!? luka itu baru saja di jahit tadi pagi dan kau bilang sudah sembuh!? sudah cukup drama mu itu, besok kau akan aku izin kan-"
Beomgyu beranjak dari kursinya dan pergi keluar kamar. Soobin melihatnya terlihat sangat bingung, ia meletakkan cemilan yang ada di tangannya dan mengikuti kemana Beomgyu pergi. Masalahnya, ia ngilu sendiri melihat Beomgyu yang jalan-jalan dengan tenang saat luka itu masih basah.
"B-bam, luka mu.." Ia mengikutinya dan melihat Beomgyu mengambil ponselnya yang ada di meja dapur dan ingin keluar dari tempat itu.
"Bam! Kau mau kemana!?"
"Pulang"
"Jangan, kau tetap disini saja. Luka mu-"
"Kau sendiri yang mengatakan jika aku tidak boleh disini. Sudah, aku mau pulang" Beomgyu keluar dengan menutup pintu dengan kasar. Ia mengacak rambutnya frustasi.
"Susah sekali mengatur anak ini" Ia membuka kembali pintu itu dan melihat di sepanjang lorong. Mengerutkan keningnya bingung, mengapa Beomgyu cepat sekali hilang nya. Padahal lift masih didepan lagi, tidak mungkin dia berlari dengan luka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLE?
Mystery / Thriller- SOOGYU - 𓆩Tidak semua orang bisa berakting, terutama 'Dia' yang bersikap seolah-olah bukan 'Dia' lah yang melakukan semuanya𓆪 𓆩Entahlah, mau 'Dia' sengaja berakting atau tidak sadar atas apa yang 'Dia' lakukannya, 'Dia' adalah orang terburuk ya...