" Baiklah! Selamat hidup dengan keluarga baru kalian yaa!.. "
Ucap penjaga itu kepada tiga bersaudara tersebut.
Anak-anak lainnya yang berada di panti asuhan mulai melambaikan tangan mereka kepada tiga bersaudara tersebut.
" Dadah!!.. Selamat Tinggal!.. "
Ucap anak-anak yang berada di panti asuhan..
.
.
.
.
.
." Yap, Selamat datang dirumah baru kalian!.. " Ucap Alhaitham dan Kaveh kepada anak-anaknya.
Rie dan Vai mereka terlihat terkesan karena rumahnya begitu besar dan mewah. Vai, anak kedua, ia mulai berlarian didalam rumah karena senang.
Sedangkan Rie, anak pertama, hanya berdiri disitu, dia seperti tidak percaya bahwa dia dan adik-adiknya akan diadopsi." Hehe.. Mulai sekarang kalian akan tinggal disini.. Kalian sudah menjadi anak kami.. " Ucap Kaveh sambil menggendong Hiko, anak terakhir.
" Eh..? Benarkah..? Kalian.. Anggap kita sebagai anak..? " Tanya Rie.
'" Iya dong! Masa kita dah adopsi kalian malah kita anggep kalian sebagai budak, kan itu ga benar!.. " Ucap Kaveh sambil mengelus kepala Rie.
Mendengar itu, Rie langsung tersenyum lebar. Senyumannya tidak seperti senyuman waktu saat di panti asuhan.
" Terima Kasih!! Terima kasih banyak sudah mengadopsi kami, Tuan!.. " Ucap Rie sambil membungkukkan badannya.
" Hei, tidak perlu formal begitu.. Tidak perlu panggil kami 'Tuan'. Cukup panggil kami dengan panggilan ayah, bapak, papa. " Ucap Alhaitham sambil tersenyum.
Rie terlihat terkejut.. Tetapi ia langsung menganggukkan kepalanya.
" Baik, Ayah! " Ucap Rie.
Alhaitham dan Kaveh tersenyum, mereka berdua akhirnya memiliki anak, meskipun tiri. Kaveh sangat senang, rumahnya sudah tidak sepi sekarang, dia yakin bahwa setiap harinya akan dipenuhi dengan suara gembira anak-anak mereka.
" Hmm.. Papa! Aku ingin menanyakan sesuatu!.. " Ucap Vai yang datang menghampiri alhaitham dan Kaveh.
" Boleh, silahkan Vai.. " Ucap Kaveh.
" Nanti kita bakal sekolah tidak? Aku harap aku tidak belajar lagi di panti asuhan, pelajarannya bosan sekali! " ucap Vai.
" Oh? Untuk masalah sekolah nanti kita yang ngurusin ya nak.. Tenang, Sekolahnya bagus kokk! "
Ucap Alhaitham pada Vai." Beneran?! Horeee!! " Ucap Vai sambil lompat kegirangan.
" Hehe.. Vai tidak pernah sesenang ini.. Terima Kasih banyak ya.. " Rie tersenyum lebar.
Alhaitham dan Kaveh menganggukkan kepalanya.
" Sama-sama! " Ucap Kaveh.Tiba-tiba ada suara dari arah perut Hiko.
" Ehh.. Hiko lapar yaa?.. " Ucap Kaveh sambil tertawa kecil.
Hiko mengangguk kepalanya, suara perutnya juga semakin terdengar jelas.
" Oke.. Ayah sudah memasak beberapa makanan didapur. Silahkan dimakan.. " Ucap Alhaitham sambil mengajak anak-anaknya kedapur untuk makan.
" Wahhh!! Ada ayam!! " Ucap Vai dengan mata berbinar.
" Mama, Hiko mau telur.. " Ucap Hiko kepada Kaveh.
" Wahh.. Mewah sekali.. " Ucap Rie dengan mata berbinar.
Ketiga anak itu mulai duduk di meja makan dan mengambil makanannya masing-masing.
" UWAAA!! ENAK BANGETT!! " Ucap Vai sambil memakan makanannya dengan lahap.
" Awas keselek... " Ucap Rie sambil tertawa kecil.
Mereka bertiga makan bersama-sama dengan ceria. Mereka sepertinya belum pernah mencoba makanan yang enak seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
꙳ 𝐇𝐚𝐢𝐤𝐚𝐯𝐞𝐡 ꙳ (Modern Fanfic)
RomanceDibuat oleh Lys, bukan bapak elo. Warning: Beberapa chapter ada adegan snu snu nya Gay/homo Kadang ada kata kata yang kasar Yang gasuka gausah baca ya, percuma nambahin beban hidup orang 😙 Alhaitham: Top Kaveh: Bottom Enjoy bbg 🍓