demi apa !! gue ga cintaa

44 7 2
                                    


HOTEL ANTAREKSO

Setelah Gatan dan Ilyn meresmikan hubungan dengan nego yang cukup panjang , mereka kembali kebawah untuk menemui orang tuanya .

Mereka kini menuruni anak tangga satu persatu, untuk menuju kelantai bawah dibantu dengan lift yang tersedia dihotel ini

" yahh lift yang ini rusak Tan , gimana dong?"  tanya Ilyn yang tengah memencet tombol tetapi tidak juga beroperasi

" gapapa, kita jalan turun tangga aja" kata gatan

Lyna hanya pasrah , gila

" gapapa sekalian, olahraga" .

Sebenarnya lift tadi tidak rusak hanya saja dimatikan oleh operator lift , (disuruh gatan) katanya dia punya rencana bagus . jangan bilang siapa siapa anggap aja rahasia kita berdua

Untuk mencairkan suasana yang hening ini, gatan punya ide untuk memulai pembicaraan.

" Ay nanti aku kasih tau mama kalo kamu udah jadi pacar aku , oh yha temen temen inti geng sebenernya juga udah tau " ujar gatan dengan intonasi nada yang rendah

Ilyna yang tadinya berjalan melangkahkan kakinya kini terhenti karena mendengar kata 'udah tau , ia ingin marah namun ia mengurungkan niatnya itu supaya tidak ada kegaduhan lagi.

" bisa ngga jangan panggil ay , ay itu siapa sih , panggil nama aja  apa susahnya  " gerutunya tak biasa kalau dipanggil dengan sebutan "ay"-

" ya ay kamu lah , panggilan kesayangan itu " sahut gatan dengan memamerkan deretan giginya yang rapi itu .

Areva hanya bergidik ngeri , ketua macam apa ini , keras diluar manja didalam , perkiraannya salah.
batin nya

" serah lu aja , yang penting jangan lo kasih tau sama satu SMA , awas aja lo kalau sampai ketahuan , kita musuhan " ujarnya lalu kembali melangkahkan kaki.

" tenang aja ay " tutur Gatan lalu merekatkan kedua jari tangannya kebelakang kepala sambil berjalan .

Ilyna hanya memutar bola mata malas . Ia melihat lihat suasana sekitar " sepi , pada tidur kali ya" hanya pelayan yang tengah mondar mandir membawa pesanan

Setiap pelayan selalu mengukirkn senyum , pada gatan tapi gatan tidak membalasnya , ia menghiraukannya

Gatan sepanjang perjalanan hanya melihat setiap gerak gerik pacarnya itu, dari caranya berjalan caranya memberi senyuman , serta caranya berbicara , apapun itu ia menyimpannya dalam memori otak bertuliskan - mine' .

" gausah gitu amat kali liatnya " tutur areva yang tau bahwa gatan tengah memperhatikan gerak gerik nya .

" biarin , lo.. kan pacar gua , bebas dong" ucap gatan percaya diri.

"apa gue salah ya nerima dia , gua bunuh aja kali ya ni anak orang " . batin ily yang ambigu

" cepet dikit ay jalannya , " kata gatan yang tak sabaran .

" siapa suruh punya hotel kegedean , udah gitu pake acara lift mati segala , hotel elit lift syulittz" gerutu ily sambil berjalan dengan tatapan kedepan.

Gatan hanya memutar bola mata malas , ia mempercepat langkahnya agar bisa berada didepan tubuh areva , ia membalikkan tubuh nya sambil berjongkok . "mau ngapain ni anak orang?? " batin ilyna

" ayo naik" titah Gatan yang sudah dengan posisi jongkok .

"Ha-haah? mau lo gendong??!! yang bener aja! " ujar Ilyna lalu memundurkan langkah kakinya setapak

Lyn & the star ( Beginning )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang