04.

179 19 2
                                    

"Hah...." Sunoo menghela nafas

"Huh...." Lagi

"Heh...." Lagi

"HOHk!" Balas Hojin.

Sunoo tersentak mendengar balasan Hojin spontan memukul pelan lengan teman sekelasnya itu.

"Ngagetin setan." Ucap Sunoo pada Hojin.

"Lagian muka lu kek orang tua mikirin cicilan." Hojin berdiri di hadapan Sunoo,"Kenapa lu kusut banget pagi-pagi?"

"Nggak pengen ngomong. Lu mending pergi jauh-jauh dari gue." Hojin melipir pergi dari sekitar Sunoo karena sepertinya mood rubah itu tidak baik-baik saja.

'Masih kepikiran ancaman Sunghoon huft.' Pikiran Sunoo melayang pada chat yang semalam yang ia baca. Ugh, dia yakin tidak dapat bernafas dengan benar setelah ini.

Ia melirik kembali handphonenya. Ni-ki benar-benar bocah paling sialan di muka bumi ini. Rasanya Sunoo ingin berlari dan mencekik anak itu.

Apa-apaan lagi ini? Dia lupa membawa tas Sunoo. Anak ini bahkan lebih pelupa daripada kepala sekolah mereka yang usianya jauh lebih tua.

Sunoo hanya bisa pasrah ketika Ni-ki mengajaknya untuk jalan bersama ke rumahnya(Rumah Ni-ki) Karena mau gimana lagi Ni-ki tuh pelupa minta ampun sampai Sunoo heran kenapa dia bisa lulus sekolah padahal otaknya kayak petasan bentaran doang gunanya.

Sunoo kembali fokus untuk pembelajaran.

———

Sepulang sekolah Sunoo bergegas mengambil beberapa barang dari loker lalu berjalan menuju Gerbang. Selama perjalan Sunoo tidak menemukan tanda-tanda bahwa ada Sunghoon di sekitarnya. Dia berjalan dengan puas, what a beautiful day.

Sunoo sudah diluar sekolah. Ia melirik kesana kemari mencari warung baru dan menemukannya. Sedikit berjalan kaki Sunoo sudah berhadapan dengan warung.

Well, warung itu terpisah dengan jalan di tengah. Jadi Sunoo tidak terlalu memperhatikan. Warung itu memang ramai terus semenjak buka, Mereka bilang racikan mie di sana enak banget dan Sunoo tertarik tapi dia belum ada kesempatan untuk kesana soalnya ya menghindari keberadaan Sunghoon yang bisa ada dimana saja.

Sunoo melihat kiri kanan lalu melihat jam. Gelisah sekali. Ya gimana nggak gelisah dia akan bertemu Ni-ki yang seharusnya ia hindari. Sunghoon bisa ada dimana saja dan ia hanya takut tiba-tiba orang gila itu muncul dan menemukan Ia dan Ni-ki yang jalan bersama.

Fak lah.

Ni-ki datang dengan motor vespanya yang masih menjadi alasan Sunoo iri dengannya. Ni-ki memberikan helm kepada Sunoo.

"Minimal bawain helm yang bener dong." Ringis Sunoo melihat helm full face Ni-ki yang empunya cuma terkekeh. Sianjwer gwe kyk mau balapan.

"Cuma ada itu kak dah pake aja."

Sunoo mengenakan helm itu dan naik ke atas motor. Agak merinding ya tiba-tiba tapi setelah celingak-celinguk ia tidak menemukan orang-orang yang harus dihindari. Ni-ki menancapkan gas menuju arah rumah yang berlawanan dengan arah ke rumah Sunoo.

Mereka berdua Sudah sampai di rumah Ni-ki. Sunoo malas masuk jadi Ni-ki aja masuk buat ambil tasnya.

"Done ya kak." Ucap Niki sambil tersenyum dibalas Sunoo,"Wah barangnya ori ya kak, makasih lain kali nggak bakal belanja disini." Sarkas Sunoo mengambil tasnya.

a troublesome word called love !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang