7.

109 14 1
                                    


Sunoo memapah Sunghoon, melepaskan sepatu mereka berdua dan membawa Sunghoon duduk di sofa ruang keluarga sementara ia berjalan ke dapur mengambil air dan membawanya pada Sunghoon.

"Sayang?"

Sunoo mengangkat kepalanya melihat ke arah mamanya yang turun dari lantai atas.

"Loh siapa ini? Pa—"

"Kakak kelas Sunoo." Sergah Sunoo. Mamanya ini asbun banget kalau dibiarin lanjut ngomong.

"Oh kakel. Tapi kenapa mukanya babak belur? Berantem rebutin kam—"

"Ma! Udah ih jangan asbun gitu!"

Mamanya melipir ke dapur sementara Sunoo cuma bisa menghela nafas doang dengan mamanya yang asal ceplas ceplos.

"Mama, P3K udah mama bawa belum?"

"Udah mama taruh di lemari bawah tangga. Coba lihat."

Sunoo mengambil P3K dan air hangat serta handuk bersih. Ia melepaskan jaket luaran Sunghoon yang ternyata hanya menggunakan kaos ketekan bikin kepala Sunoo pening ngelihat lengan yang udah kebentuk itu.

"Saya izin buka jaket dan ngelapin luka kamu."
aduh gegara chat itu bikin Sunoo sulit banget ngajak ngomong Sunghoon.

Sunghoon membalas dengan gumaman dan dengan cekatan Sunoo membersihkan luka Sunghoon dan membalutnya. Luka Sunghoon menurut Sunoo nggak parah tapi kenapa nih orang kayak lemas banget anjir.

"Sunoo, Makanan udah siap. Ajak temanmu makan."

"Bukan temen mah! Kakel!" Sergah Sunoo.

"Ehm...Mau makan malam?" Ucap Sunoo bingung mau panggil nih orang sebutan apa.

Sunghoon membuka mata dan mengangguk membuat Sunoo keheranan. Aneh banget dah. Sunoo berjalan menuju meja makan yang  disusul oleh Sunghoon.

"Menu spesial kesukaan Sunoo. Eh, Ganteng sini duduk." Mama Sunoo memanggil Sunghoon yang diangguki Sunghoon kemudian mengambil kursi yang berada di samping Sunoo. Sementara mama Sunoo berhadapan dengan mereka berdua.

"Wah, dilihat dari sini Kalian coc—"

"Mama!"

"Ya ampun kebiasaan. Maaf ya nak." Ujar mama Sunoo yang meminta maaf ke Sunghoon.

Sunoo memutar mata mendengar mamanya yang selalu mengeluarkan aspirasi yang sebaiknya dipendam aja.

"Nggak papa tante." Suara Sunghoon membalas Mama Sunoo.

Sekujur tubuh Sunoo merinding mendengar Sunghoon berbicara selembut itu. Pinter juga nih preman sekolah main watak.

"Nama kamu Siapa?"

"Sunghoon, tante."

"Kamu kakel Sunoo ya? Kok bisa datang ke rumah sama-sama Sunoo? Setahu tante Sunoo ansos gini nggak mungkin kenal sama kakel."

Sunoo pengen ngusir Sunghoon se-segera mungkin soalnya mamanya kalau dibiarin udah nanya-nanya nggak jelas kayak sekarang.

"Satu ekskul, tante."

"Kamu Klub masak juga?"

Sunghoon bingung dan Sunoo pengen nampar bolak-balik kepala Sunghoon yang asal nyebut alasan.

"Bukan ma, bukan ekskul. Sunghoon ban—"

"Sejak kapan nggak sopan gitu Sunoo?"

"Apanya ma?"

"Kamu panggil yang kakel kamu nggak pakek kak. Sejak kapan jadi nggak Sopan gitu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a troublesome word called love !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang