|LIMA

86 3 2
                                    

"Ssshhh aduh bagaimana ini?"

Gawat! Malam ini y/n nyeri haid

Y/n bingung dihari pertama haid ia selalu mengalami linu dan mules pada perutnya

"Apa aku minum air hangat saja ya?"

Namun niat itu nihil jangankan untuk berdiri, bangkit saja rasanya malas dan tidak nyaman

"Sshh ah gak nyaman!" Ucap y/n sembari memegang perutnya

Baji yang sedari tadi sibuk dengan berkas-berkasnya, tak sengaja mendengar keluhan dari kamar sang istri

"Ck! mengapa dia belum tidur?!"

Saat baji masuk kekamar y/n, ia melihat y/n sedang menangis

"Y/n ada apa?"

Baji pun menghampiri sang istri dan membawa dalam pangkuannya

Baji menatap wajah sang istri, baji tidak tega melihatnya, ia bingung harus melakukan apa? Baji tak bisa melihatnya kesakitan seperti ini

"Mengapa belum tidur?" Ucap Baji sembari menatap tajam kearah y/n

"B-baji-san jangan menatapku seperti itu! aku takut!"

Baji pun menghele nafas kasar, apa benar ia seseram itu? padahal tadi hanya menatapnya biasa

"Baiklah, mengapa belum tidur?"

"Nyeri haid" Jawab y/n sembari memasang wajah cemberut dan tangannya memegang perut

"Rasanya linu dan mulas baji-"

"Ya sudah aku buatkan susu hangat untukmu"

Ucapan y/n terpotong ketika Baji mengusap pinggang dan perut y/n dengan lembut

"Aku kedapur sebentar"

3 menit kemudian Baji pun kembali dengan membawa susu hangat dan minyak hangat

"Minum susu ini lalu aku akan mengoles minyak hangat ini keperutmu"

Tanpa basa-basi y/n menuruti perintah suaminya

Ini hal yang Baji sukai dari diri y/n, ia tidak pernah membantah atau ragu terhadap perintahnya

Baji pun mengoleskan minyak hangat pada perut rata y/n

lalu mengusapnya lembut hingga membuat y/n merasa mendingan

"Apa pembalutmu masih banyak?"

Y/n hanya mengangguk

"Dengarkan! Jika darahmu keluar banyak kamu harus mengganti pembalutnya 4 jam sekali, mengerti?. Lalu, jangan sering meminum kopi, soda, yang dingin-dingin, lalu makanan pedas, cemil-cemilan, terigu, minyak, nasi, kamu mengerti?"

"Iya aku tahu..." Ucap y/n sembari tersenyum, senang rasanya dimiliki lelaki peka dan perhatian seperti Baji

"Mendingan?"

"Iya, terima kasih Baji-san"

"Sama-sama, sudahlah sekarang waktunya kamu tidur besok sekolah"

"Oke!"

Y/n pun merebahkan tubuhnya kekasur lalu baji mencium kening y/n dengan tulus dan pergi kekamarnya

"Ya tuhan! terima kasih telah dimiliki lelaki sepertinya. Aku sangat bersyukur!" Batin y/n
















































Vote and komen!

❍あなたの世話をしてください • Baji Keisuke x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang