"Bukankah Anda Tuan Son Dongju? Apakah ada masalah?"
Sekarang masih jam 6 pagi. Yang sudah terbangun di jam segini hanya para pelayan, termasuk Seungah, yang harus mulai mempersiapkan pekerjaannya, serta menyantap sarapan. Di sebuah koridor kastil yang panjang serta luas ini, terlihat Dongju sedang celingukan melihat kanan dan kiri dengan kebingungan.
"Kebetulan sekali. Bukankah kau pelayan pribadinya Nona Choi?" tanya Dongju dengan ekspresi yang terlihat lega.
"Benar. Ada yang bisa aku bantu?"
"Ini sedikit memalukan," lelaki itu melangkah mendekat lalu mencondongkan tubuhnya mendekati Seungah dan melanjutkan kalimatnya dengan sedikit berbisik, "Kelihatannya aku tersesat."
Itu adalah hal yang wajar dan tidak memalukan. Mengingat, Dongju merupakan tamu yang baru tiba kemarin. Seharusnya lelaki muda itu tidak perlu berbisik karena merasa malu.
"Mari aku antarkan Anda ke kamar, Tuan," ucap Seungah lalu mulai membalikkan tubuhnya dan mulai melangkah.
"Terima kasih banyak. Niatnya aku hanya ingin melihat matahari terbit di jendela yang besar itu," mulai Dongju akan ceritanya sambil melangkah mengikuti Seungah. Gadis itu mengangguk kecil, ia tahu jendela yang dimaksud merupakan sebuah jendela besar yang menghadap langsung ke timur. "Ternyata, lebih gampang pergi daripada pulang. Dari tadi aku sudah berputar-putar, tapi ternyata aku tak kunjung menemukan kamarku."
"Sebenarnya Anda hanya perlu belok kanan di persimpangan ini, lalu belok kiri di persimpangan yang satu lagi," ujar Seungah sambil memandu jalan dan tak lama mereka tiba di depan sebuah pintu kamar. "Aku yakin ini pasti adalah kamar Anda, Tuan. Lukisan ini menandakan bahwa ini adalah wilayah kamar tamu. Lain kali bisa Anda ingat untuk menjadi sebuah tanda."
"Ternyata tidak sejauh yang aku bayangkan. Namun tanpa pelayan, tempat ini seperti labirin saja. Semua pintunya mirip dan setiap sudutnya tidak memiliki perbedaan khusus. Terima kasih banyak ya. Maaf jika aku merepotkan. Akan aku ingat lukisan ini baik-baik supaya tidak tersesat lagi."
"Merupakan kewajibanku untuk melayani seluruh tamu kastil ini. Aku permisi," Seungah membungkukkan badannya lalu perlahan melangkah menjauhi Dongju.
Sebelum kedatangan Hyesu dan Keonhee, Seungah memang sudah merasakan tersesat sebanyak beberapa kali. Ia sempat menjalani pelatihan selama seminggu sebelum kedua majikannya tiba, sekaligus membiasakan diri dengan kastil yang menjadi tempatnya bekerja.
Kastil ini memang sangat luas. Mungkin, seluruh keluarga besar kedua keluarga tersebut bisa menginap di sini tanpa masalah. Pemandangannya juga indah, jadi itu adalah nilai plus yang sangat banyak ketimbang membayar kamar hotel. Privasi juga jauh lebih terjamin selama berada di sini, di tempat yang begitu jauh dari keramaian. Makanya belum ada satu media pun yang memberitakan tentang hal ini dan rahasia tentang pertunangan antara dua keluarga konglomerat ini masih terjaga dengan sangat baik.
Seungah mulai mengerjakan rutinitas hariannya. Ia akan menyiapkan ruangan mandi untuk Hyesu, serta mempersiapkan beberapa pilihan pakaian. Seungah mulai memasak air, karena Hyesu tidak terbiasa mandi di air dingin. Seungah juga turut menyiapkan beberapa aromaterapi, yang nantinya akan dipilih Hyesu.
Setelah selesai menyalakan kompor untuk memanaskan air, Seungah melangkah ke dapur untuk memastikan para koki telah mempersiapkan menu sarapan untuk Hyesu dan Keonhee. Meskipun keduanya sebenarnya tidak terlalu pilih-pilih makanan, tetap saja sudah menjadi tugas Seungah untuk memastikan makanan dipersiapkan sesuai keinginan majikannya.
Gadis itu juga sempat mampir di ruang kerja Hyesu untuk membereskan mejanya serta menata beberapa berkas yang sudah dipesan Hyesu untuk disisihkan. Meskipun ada sekretaris pribadi Hyesu, untuk beberapa hal tetap Seungah yang mempersiapkannya. Karena bagaimana pun, ia adalah pelayannya Hyesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE (ONEUS & ONEWE)
FanfictionSeungah dan Harin tidak menginginkan apa-apa selain melakukan pekerjaan musim panas mereka dengan baik. Selama berlibur musim panas, mereka sama-sama diterima untuk bekerja sebagai pelayan untuk keturunan dari dua keluarga konglomerat paling berpeng...