4. Ajakan Makan Malam

7 2 7
                                    

Setelah menikmati pemandangan untuk beberapa saat, akhirnya Hyesu dan Keonhee memutuskan untuk beristirahat. Pemandangan indah barusan membuat mereka sedikit rileks, sehingga mereka hanya ingin membersihkan diri dan beristirahat. Lagi pula saat ini malam juga sudah sangat larut.

Seungah kembali menutup jendela dan mematikan lampu, lalu Harin juga memastikan jendela serta pintu telah terkunci. Kedua pelayan ini malah jadi diam setelah menyadari perasaan yang tidak seharusnya mereka miliki itu. Sudah hilang antusiasme mereka yang terlihat tadi.

Sebenarnya Hyesu dan Keonhee ingin bertanya ada apa dengan perubahan mereka yang begitu tiba-tiba. Namun entah mengapa, mereka sedikit segan untuk menanyakan hal itu. Bagaimanapun, mereka hanya akan saling bertemu hingga acara pertunangan nanti. Sebaiknya tidak saling mengganggu urusan pribadi satu sama lain, meskipun sebenarnya mereka ingin tahu dan ingin sedikit menghibur jika hal itu bisa mengembalikan senyuman Seungah dan Harin.

Setelah memastikan Hyesu dan Keonhee telah beristirahat, Seungah dan Harin malah tak sengaja bertemu di dapur yang lampunya sudah dimatikan dan tungku yang sudah dingin. Meskipun baru saling mengenal sekitar dua minggu, anehnya mereka malah sudah dapat memahami satu sama lain dengan baik tanpa perlu berusaha keras.

"Operasi cinta kita gagal," ucap Harin membuka percakapan.

"Benar. Betapa menyedihkannya kita yang dengan percaya diri ingin membuat mereka saling jatuh cinta. Tapi malah kita yang jatuh cinta," ujar Seungah lesu sambil mulai membuka aksesoris pakaian pelayannya.

"Aku lihat ada sisa anggur setelah makan malam tadi. Daripada terbuang besok pagi, mari kita minum saja."

Jika sudah begini, mau tidak mau alkohol adalah jalan keluarnya. Untuk Harin dan Seungah, memang terdapat pengecualian. Karena mereka tidak bisa makan bersama-sama dengan pelayan lain, segala yang di dapur menjadi boleh untuk mereka konsumsi. Tak terkecuali, beberapa sisa dari makan malam majikan mereka maupun persediaan untuk makanan para pelayan. Mereka juga boleh memasak sesuatu atau menghangatkan sesuatu jika ingin.

Seungah langsung mempersiapkan dua gelas anggur sementara Harin mengambilkan sebotol anggur yang masih tersisa setengah. Pada dasarnya, mereka tidak terlalu keberatan meskipun memakan sesuatu yang sisa. Karena selama bekerja di restoran cepat saji, tak jarang mereka turut menyantap makanan yang tidak habis pada hari itu. Lagi pula, makanan sisa pun tetap adalah makanan.

"Aku tidak habis pikir. Bagaimana bisa Tuan Lee terlihat setampan itu saat wajahnya disinari cahaya bulan? Tampaknya ia memang adalah figur bulan di antara para manusia. Wajahnya yang disinari cahaya keperakan itu terlihat tanpa cela. Bahkan, senyumannya saja jauh lebih indah dari bulan sabit di langit."

Seungah tidak terlalu tahan dengan alkohol. Toleransi alkoholnya sangat rendah. Sehingga di gelas keduanya, wajahnya sudah memerah dan ia sudah mulai meracau. Gadis itu mulai mabuk.

Harin menghela napas sebagai respon. "Aku pun tak menyangka bahwa kedua mata Nona Choi akan tampak seolah ditaburi bintang. Mata gelapnya itu mendadak terlihat berkilauan layaknya langit malam yang dipenuhi bintang begitu disinari bintang-bintang di langit. Sepertinya tadi aku bisa gila. Padahal selama ini aku sudah berusaha untuk tidak menatap ke kedua matanya. Karena aku tahu, aku akan lemah jika dihadapkan ke kedua mata gelap itu."

Harin turut menimpali. Ia memang belum mabuk sama sekali. Toleransi alkoholnya lebih tinggi mengingat ia pernah bekerja sambilan di kedai minuman untuk beberapa saat, tapi ia ingin turut menceritakan perasaan yang dirasakannya. Supaya setidaknya hatinya merasa sedikit ringan.

"Kita memang sangat gila, Harin. Padahal aku sudah menahan perasaanku mati-matian supaya bisa profesional. Belum juga seminggu, tapi aku sudah tidak berdaya dengan pesona Tuan Lee. Mengapa dunia ini tidak adil? Ia sudah tampan, mengapa harus kaya raya dan memiliki segalanya juga? Bahkan pesona yang tidak bisa aku lawan. Sementara itu, aku tidak memiliki apa-apa untuk berdiri di sisinya."

UNIVERSE (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang