ᶠⁱᵛᵉ ° ᵖᵉʳᵐᵃᵈᵃⁿⁱ ᵇᵉʳᵇᵘˡᵘ ᵈᵒᵐᵇᵃ

14 2 4
                                    

Berada di kamar yang di alasi permadani berbulu, serta langit kamar yang penuh dengan awan putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berada di kamar yang di alasi permadani berbulu, serta langit kamar yang penuh dengan awan putih. Vlamel selaku yang punya rumah duduk nyaman di bawah, "duduklah, anggap kau di rumah sendiri."

Flo ikut duduk di bawah, "Terimakasih," memandangi sekeliling kamar, "Saya tidak menyangka, kamar kalian bisa senyaman ini."

"Benar, tapi kau harus tutup mulut. Permadani yang kau duduki itu adalah bulu domba milik Yelo, dia salah satu beastfluwn."

"Apa? Jadi kau membunuh dombanya"

Sembari meracik minuman untuk Flo, "Itu diluar unsur kesengajaan. Suruh siapa berlari di depan, stofluwn yang sedang berlatih. Domba itu tersambar petir, dan yang tersisa hanyalah kenangan suara yang kadang memekik telinga."

"Sungguh malang domba itu."

"Tidak, domba itu tidak bernasib malang. Sekarang dia hidup dalam penghormatan di rumah saya. Lihat buktinya permadani cantik ini, bukti penghormatan saya terhadapnya," Ujarnya dengan tangan bergerak memberikan minuman pada Flo.

Flo agak meringis mendengar ucapan Vlamel.

"Bagaimana?" tanya Vlamel menanyakan rasa minumannya.

"Enak, minuman apa ini?"

"Ini teh dengan campuran bunga dan madu. Saat Gecko bilang kekuatanmu adalah serbuk sari dan bunga. Saya berfikir kamu pasti akan menyukai itu."

"Kau benar, saya sangat menyukai ini. Nanti tolong ajari saya membuatnya," ujar Flo yang menyeruput lagi minuman dia.

"Akan aku ajari," jawabnya, Vlamel lalu diam memperhatikan wajah Flo, "Flo bagaimana, kalau kita berbicara layaknya teman dekat. Ucapan kita terlalu formal. Saya, anda, kau. Aku sering memakai itu saat bertemu fluwn disini. Tapi saat mendengar kamu dengan Markus berbicara. Aku jadi rindu masa menyamar. Saat menyamar menjadi manusia, aku bertemu seseorang yang menjadikan ku teman dekat. Kami biasanya bicara informal seperti, yang kamu dan Markus lakukan."

Flo tersenyum, "Baik jika itu yang kamu inginkan."

Saat mereka tengah bercakap-cakap. Suara dentuman keras, dari para swofluwn yang menghentakkan tongkat mereka ke tanah. Membuat mereka, melihat keluar dari jendela. Markus yang jaraknya melewati tiga kamar juga terlihat, sedang memperhatikkan dari jendela.

"Itu tanda, bahwa sebentar lagi adalah waktu pelatihan. Pelatihan bersama." jelas Vlamel.

Vlamel mengajak Flo untuk turun. Sayap besar Vlamel, dia keluarkan, sedang Flo diantar oleh para elf untuk menuruni pohon itu. Masing-masing elf itu menari, membiarkan serbuk magis mereka mengelilingi tubuh Flo.

Setelah itu, semua fluwn berkumpul bersama, di bagian selatan hidden place. Tempat yang di penuhi dengan pohon tua serta rawa, menjadi tempat pelatihan mereka. Dipimpin oleh ketua beastfluwn, yang juga tangan kanan Sgaya. Rerio, menunggangi beruang, sembari menyoroti para fluwn muda yang akan berlatih, suaranya yang lantang terdengar hingga ke bagian timur hidden place. Dari ujung kanan hingga ke kiri. Dia memastikan tidak ada fluwn yang absen, dari kegiatan pelatihan.

"Untuk semuanya yang telah berkumpul, saya harap kalian bersungguh-sungguh dalam pelatihan. Jangan jadikan pelatihan ini sebagai beban. Pelatihan ini, adalah langkah kalian terhindar dari kekalahan. Karena memang nyatanya, musuh kita, memiliki kekuatan yang teramat besar. Dan delapan tahun yang lalu bukan waktu yang sebentar, jika dahulu dia berhasil memusnahkan sebagaian dari kita. Maka tidak ada yang tahu, bagaimana kekuatan dia sekarang. Bisa jadi dia telah memiliki pengikut. Oleh karena itu, kobarkanlah semangat dalam jiwa kalian semua," ujar Rerio lantang, membangunkan semangat para fluwn disana, "Dan untuk kalian berdua, fluwn yang lupa jati diri dan teman manusianya. Kalian berdua ikut dengan saya."

"Untuk kau, ikutlah pelatihan bersama invifluwn. Karena kekuatan kau bisa di hentikkan dengan jentikkan jari kan? Jadi tempat yang pas adalah invifluwn," ujar Rerio pada Flo yang berdiri di sebelah kanan beruangnya. Rerio kemudian menengok ke sebelah kiri, "Dan kau, manusia. Kau akan ikut pelatihan bersama swofluwn. Setidaknya dengan bersama mereka, kau tidak repot berharap punya kekuatan. Karena keahlian mereka hampir mirip dengan kau."

Keduanya pun bergerak ke tempat yang telah di tentukan. Flo sedikit kikuk berada di tengah-tengah invifluwn. Karena sejujurnya, hanya satu hal persamaan dari kekuatannya. Yaitu cara menghentikannya, lagipula hal itu terjadi, karena sering melihat Gecko.

Leto, yang termasuk invifluwn. berjalan sok gagah ke arah Flo, "Butuh bantuan nona?" tanyanya dengan memamerkan sayap yang berwarna army.

"Tidak, tidak apa. Saya bisa sendiri" Flo menolak, dia ingin mencoba sendiri kekuatannya.

"Kau yakin? Wajahmu terlihat sekali, butuh bantuan dari saya" dengan nada mengejek, Leto mencoba membuat Flo malu di hadapan semua invifluwn.

Gecko, yang sedari tadi melihat dari jauh, muncul dengan cepat, tepat di belakang Flo, dan berbisik di telinganya, "Jangan takut, fluwn macam dia akan segera mati"

Entah Leto, tidak melihat kehadiran Gecko. Atau memang Gecko yang datang saking cepatnya. Leto terjatuh karena tonjokkan kencang dari Gecko.
Leto bangkit dan berteriak, "Siapa! Siapa yang berani, memukul saya!"

Tidak ada siapapun yang menjawab, mereka semua fokus berlatih, tanpa menghiraukan Leto. Leto yang kesal, pergi meninggalkan Flo.

Flo mulai mencoba kekuatannya. Dia melihat kedua telapak tangannya, "Waktu itu, bagaimana awalnya ya?" tanya dia pada dirinya sendiri. Flo hampir lupa, pernah melakukan hal itu. Dia lalu mengangkat tangannya ke udara, tapi hanya angin kosong yang di dapat. Tidak ada yang terjadi padanya.

"Percaya. Kau harus mulai dari rasa percaya." ujar Gecko yang muncul tepat dihadapannya. Beruntung, Flo sudah mulai terbiasa dengan keahlian dari Gecko. Jadi tidak akan merasa kaget.

"Maksudnya?" tanyanya.

"Percaya, bahwa memang kekuatan itu ada dalam diri kita. Dia akan mulai mengikuti jika kita percaya."

Gecko lantas memegangi tangan Flo, lalu menyuruhnya untuk menutup mata, "Pejamkan matamu, lalu mulailah percaya."

Flo menuruti perintah Gecko.

'Jika memang kau bagian dari aku. Maka tolonglah bantu aku, bantu aku untuk mulai percaya'

Tak lama, angin mulai datang dan menerbangkan serbuk sari ke udara. Perkataan Gecko berhasil, Flo mulai percaya akan kekuatannya. Kemudian, setelah serbuk sari muncul dari tangan Flo, kelopak bunga juga mulai muncul. Kini langit seperti sedang hujan bunga. Karena banyaknya bunga yang mengudara, dan mulai berjatuhan. Flo yang merasakan bunga-bunga itu jatuh. Mencoba membuka matanya, dan mulai tersenyum. Dia menengok ke arah Gecko, seraya berkata, "Berhasil."

♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


The Adventure of the fluwn'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang