Setelah Memutus Pernikahan Saya, Saya Menjadi Harta Menteri yang Kuat (2)

Bab 207 - Cari ayah mertuanya

Shi Qingluo tidak melepaskan pisau dari kulitnya.

Dia menatap pria itu dengan ekspresi gelap. “Kamu punya dua pilihan.”

Pria itu merasa bahwa wanita desa ini bahkan lebih menakutkan sekarang.

Dia menelan ludahnya dan berkata, "Silakan lanjutkan."

“Rasakan dulu tenggorokanmu dipotong oleh pisau ini.”

Pria itu melebarkan matanya. “Tidak, tidak perlu untuk itu. Kami akan memilih opsi kedua."

Shi Qingluo mengangkat alis. "Aku belum mengatakan yang kedua."

"Kalau begitu tolong katakan itu." Pria itu benar-benar ingin menangis.

Shi Qingluo berkata, “Ikuti saya untuk mencari hakim prefektur di ibu kota untuk menyerahkan diri Anda sekarang."

“Katakan saja kamu tidak tega mengambil tindakan karena aku terlihat sangat lemah dan baik hati."

“Kemudian Anda mendengar bahwa saya datang ke ibu kota untuk menawarkan benih."

“Meskipun kamu bajingan lokal, kamu juga tahu ini adalah benih yang baik, jadi kamu merasa bahwa orang yang memintamu untuk mengambil misi ini sangat menjijikkan."

"Kamu tidak bisa hidup dengan hati nuranimu, jadi kamu menyerahkan diri."

Hanya dengan membiarkan bajingan ini menyerahkan diri, tindakan permaisuri ketiga akan lebih sombong dan menjijikkan.

Bahkan para perusuh tahu manfaat membagikan benih ini kepada semua orang, namun, seorang permaisuri sebenarnya ingin membunuh mereka dengan kejam.

Tentu saja, ada juga kemungkinan besar gadis pelayannya akan menjadi kambing hitam.

Namun, Shi Qingluo yakin bahwa wanita jahat itu akan dihukum.

Selain itu, ketiga hooligan ini juga bukan orang baik.

Bahkan jika mereka tidak akan masuk penjara saat mereka menyerahkan diri, dengan kepribadian permaisuri ketiga dan perlindungan keluarganya terhadapnya, keluarganya pasti akan bertanggung jawab atas masalah ini sehingga tangannya tetap bersih.

Jika terjadi sesuatu pada ketiga bajingan ini, anggota keluarga mereka masih bisa membuat keributan dan bertarung untuk mereka.

Pria ini dan yang lainnya menghela nafas, bagian mana dari dirimu yang lemah dan baik hati?

Bukankah dia menggoda mereka?

Selain itu, apakah mereka terlihat seperti orang yang tidak dapat melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hati nuraninya?

Ketika Shi Qingluo melihat ekspresi ragu mereka, dia bertanya dengan dingin, "Apakah kamu mengatakan bahwa kamu ingin memilih opsi pertama?"

Pria itu segera menjawab, “Tidak, yang kedua. Kami akan memilih opsi kedua."

Jika mereka secara sukarela menyerahkan diri, ini berarti mereka tidak menyakiti orang lain dan juga tidak perlu masuk penjara.

Hanya orang bodoh yang akan memilih opsi pertama.

Baru saat itulah Shi Qingluo menyingkirkan pisaunya. "Ayo pergi, kita akan pergi bersama."

Pisau di tangannya terus bergerak dengan gesit. "Jika kamu berani lari, aku akan membiarkanmu merasakan terpotong-potong."

Melihat hal tersebut, pria itu segera membuang pikirannya untuk berlari. "Kami tidak berani, kami tidak!"

Jadi, mereka bertiga bangkit dan pergi ke ibu kota bersama Shi Qingluo untuk menyerahkan diri.