Khimar [Oneshot LK]

~Khimar~

Call Me Mpiw!
HAYUU BUAT YANG MAU BELI PDF NAUGHTY WIFE SEGERA PESAN DI IG @lilytuanel SEBELUM PEMESANAN KLOTER PERTAMA DI TUTUP (30 Juni 2023)

"Hasil tes menunjukan bahwa ibu positif terkena human immunodeficiency virus atau HIV...."

Deg.

Bagai tersambar petir di siang hari, hati Elisa hancur sehancur hancurnya mendengar hasil tes yang baru saja diucapkan oleh sang dokter, dirinya terkena penyakit menular seksual. Ia meremas jemarinya hingga memutih, ia menunduk dengan Isak tangis yang perlahan mulai terdengar di ruang yang hanya berisikan dirinya dan sang dokter, Jayin tak ada di sampingnya sekarang, suaminya memiliki jadwal di pesantren.

Pantas, ia memang pantas mendapatkannya, akibat dari pekerjaannya dulu, bergonta ganti pasangan seksual.

Ini azab dari Allah untukmu Elisa, batinnya.

Dokter menatap iba pada wanita muslimah di hadapannya, penyakit ini sangat serius, akan sangat berbahaya jika tidak ditindak lanjuti tapi menindaklanjuti pun bukan suatu yang dapat menyembuhkan, penderita HIV jarang ditemukan yang sembuh total, bahkan fatalnya penderita hanya bisa bertahan beberapa tahun saja itu pun bergantung pada obat.

"Saya menyarankan untuk ibu jangan berhubungan bersama suami karena virus dapat menular dengan waktu yang signifikan,  penderita virus ini kecil kemungkinannya untuk sembuh karena tubuh penderita sudah tidak mampu melindungi sel dan jaringan yang sehat, ibu akan sering mengalami demam dan mudah terjangkit penyakit."

Elisa semakin terisak, apa 5 bulan pernikahannya yang indah akan segera berakhir? Apa Allah marah terhadap dirinya karena terlalu digelapkan oleh asmara dunia? Apa cintanya terhadap sang suami sudah melebihi rasa cintanya terhadap sang pencipta? Jadi Allah SWT memberi teguran melalui jalan ini.

"Apa kemungkinan kecil itu bisa saya dapatkan? Apa saya...bisa sembuh?" Tanya Elisa dengan lirih.

Dokter tampak tersenyum tipis, "Saya akan beri resep obat, dan saya mohon dengan sangat agar ibu mengonsumsinya dengan teratur agar tubuh ibu bisa tetap bertahan." Ucap dokter. Dan Elisa mampu menangkap jika kemungkinan kecil itu sulit untuk didapat karena dokter bahkan nampak enggan memberi jawaban pasti untuknya.

Elisa harus bagaimana sekarang? Tak akan ada harapan lagi untuknya jika sudah terjangkit penyakit berbahaya seperti ini. Lalu bagaimana dengan Jayin? Ia harus mengatakan apa pada suaminya itu, rasanya ia tak sanggup jika harus membeberkan semuanya, ia juga tak mau Jayin hancur mendengar kabar buruk ini.

~KHIMAR~

Sore harinya di kediaman Jayin dan Elisa. Elisa baru saja selesai memasak untuk makan malam di dapur, dan pada saat yang sama, Jayin baru tiba di rumahnya setelah selesai mengajar di pesantren pagi hingga sore ini.

"Assalamualaikum..." Jayin mengucap salam kala kakinya melangkah memasuki rumah.

Elisa dari dapur segera menghampiri sang suami guna menyambut kedatangannya, "Waalaikumsalam..."

Senyum manis selalu Elisa patrikan untuk sang suami, Jayin balas tersenyum pada wanita tercintanya.

Elisa lalu mencium punggung tangan sang suami cukup lama, Jayin mengusap lembut kepala sang istri yang terbungkus Khimar. Seperti rutinitas biasanya, setelah istrinya mencium tangannya, Jayin langsung memberi kecupan lembut di kening sang istri.

Cup

"Dokter bilang apa saja soal kesehatan kamu yang menurun akhir-akhir ini? Kamu baik baik saja kan?" Tanya Jayin, memang benar pagi tadi Elisa meminta izin untuk memeriksakan diri pada dokter guna memastikan penyakit apa yang dideritanya pasalnya akhir-akhir ini ia sering sakit sakitan, entah itu deman, sakit di bagian perut dan sebagainya, Karen khawatir sang suami lantas memberi saran untuk pergi ke dokter saja, dan Elisa pun memutuskan untuk pergi pagi tadi, sayang nya Jayin tak bisa menemani karena ada jadwal mengajar di pondok, Elisa memaklumi soal itu.