Marriage Contract 3.

612 50 12
                                    

Gusion pun melihat ke kanan dan kiri melihat ada kendaraan yang melaju, saat dirasa sudah sepi ia lalu berlari ke tengah jalan untuk menyebrang, tapi sesaat Gusion sampai di ujung jalan, tiba tiba ada truk yang melaju kencang kearah Gusion. " Eh-" lirih Gusion melihat truk yang tepat di sampingnya sudah dekat dengan lampu menyala terang.

BRAK!/

" GUSION!!"








































Aamon yang melihat adiknya tertabrak oleh truk dan mulai banyak keluar darah dari sekitar tubuhnya membuat Aamon langsung pucat dan tidak bisa berkata kata, ia lalu menerobos orang orang yang berkerumun di sekitar truk juga adiknya itu.

"Tidak tidak tidak. Tidak mungkin. GUSION!! teriak  Aamon di akhir melihat adiknya yang terkapar di jalan aspal dengan darah mulai banyak keluar dari sisi mulut juga kepalanya.

Orang orang lalu mulai banyak yang berkerumun mengelilingi mereka berdua, dengan mengabadikan moment tersebut, sedangkan yang mengendarai truk tadi sudah lari duluan karena tidak mau berurusan dengan hukum karna sudah menabrak anak kecil.

Tiba tiba seoranh wanita paruh baya datang melihat keadaan Gusion yang sudah sangat parah, wanita tersebut segera menelfonkan ambulan untuk membawa adik Aamon ini ke rumah sakit

" Tenanglah nak sebentar lagi ambulan akan sampai, semoga adikmu masih bisa bertahan ." ucap wanita tersebut lirih menenangkan aamon dengan mengusap ngusap pundak dan punggung Aamon agar tenang dan tidak panik.

Sedangkan Aamon hanya mengganguk mengerti masih memeluk adiknya itu tidak peduli seberapa banyak bekas darah yang menempel di tubuhnya, ia hanya ingin adiknya dapat bertahan hingga pertolongan pertama datang dan membantunya

Beberapa menit kemudian.

Ambulan pun sampai lalu para petugas dari rumah sakit langsung membukakan pintu belakang ambulan, Aamon lalu membawa adiknya di gendongannya untuk masuk dan membaringkan adiknya di kasur yang sudah disediakan di dalam.

" Boleh saya ikut?" Tanya wanita tersebut ingin ikut bersama Aamon menuju rumah sakit melihat keadaan adiknya

Aamon awalnya diam memperhatikan wanita tersebut, Aamon akhirnya mengangguk dan memperbolehkan wanita itu masuk duduk di samping Aamon, sedangkan ia memegangi tangan adiknya itu dengan masih menangis sesenggukan semoga adiknya tidak pergi mendahului dia.

" Nak.. sudah tenanglah dia pasti akan selamat" ucap wanita tersebut mengusap ngusap punggung Aamon agar bisa tenang. Aamon pun menyeka air matanya dan melihat ke arah wanita tersebut dengan tatapan bingung.

" Terimkasih banyak.... telah menolong adik saya dengan menelfonkan ambulan" ucap Aamon menunduk sangat berterimakasih. " Sama sama nak, sebentar lagi kita sampai di rumah sakit" ucap wanita tersebut mengusap kepala Aamon dengan lembut.





























Sesampainya di rumah sakit, Gusion langsung dibawa ke ruang tindakan dan diberi oksigen karna nafasnya semakin menipis, Aamon dengan panik berlari saat Gusion mulai masuk ke ruang tindakan, saat ingin masuk ia ditahan oleh beberapa suster dan menyuruh Aamon agar menunggu di luar.

"...huft.. semoga dia baik baik saja" dengan menyeka air matanya Aamon duduk di kursi dengan tatapannya yang sangat sedih dan hatinya begitu terluka saat tidak bisa menyelematkan adiknya sendiri.

Tiba tiba wanita tadi datang menghampiri Aamon dan duduk di sampingnya dengan menyentuh punggung Aamon lalu mengusapnya agar tenang dan tidak terus terusan menyalahkan dirinya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Contract marriage |•| Natan X Aamon MLBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang