Prolog

1.9K 47 3
                                    

Author POV.

"Aaahh......hiks...hiks..."

Lena menangis sambil menikmati saat lubang vaginanya terus di hujani dengan penis besar milik Aldrich sudah 7 kali organisme dan Aldrich pria yang terus menghujat penisnya ini juga sudah 4 kali mengeluarkan sperma di lubang vaginanya tapi tetap saja dia tidak membiarkan istirahat.

"Ya-ng mulia aku mohon berhenti" Lena dengan susah minta untuk berhenti tapi pria di atasnya tidak mendengarkan.

Alih-alih menghentikan hentakan penisnya Aldrich malah semakin cepat menggerakkan penisnya keluar-masuk di lubang vagina Lena.

Payudara besar dan putih milik Lena tidak ketinggalan menjadi bulan-bulanan hisapan Aldrich.

"Uusshh tenanglah Ratuku, sebentar lagi sebentar lagi aku berhenti" balas Aldrich santai.

'Omong kosong kau sudah bilang seperti itu sebanyak tiga kali" keluh Lena.

Lena mengingat lagi alur novel yang dia baca, harusnya Aldrich tidak bercinta dengannya.

Seharusnya dia jijik dengan perempuan termaksud dirinya, tapi kenapa alur novelnya malah menjadi seperti ini.

Kemana perginya Seme favoritnya ? kenapa malah berubah menjadi pria penggila Seks ?.

Aldrich membuka lebar-lebar selangkangan Lena menekan penisnya lebih dalam hingga menyentuh dinding rahim Lena sebelum mengeluarkan spermanya yang 5 kalinya di dalam rahim Lena.

Lena jatuh pingsan dia sudah tidak sanggup lagi orgasme, yang dia ingat terakhir kali sebelum pingsan ada senyum puas menyebalkan milik Aldrich yang tidak pernah mau Lena lihat bahkan di dalam mimpinya sekalipun.

Aldrich tersenyum puas sambil menyisir rambut hitam pendeknya ke belakang.

Plok...

Aldrich mencabut penisnya yang setengah berdiri dari lubang vagina Lena yang kini penuh dengan spermanya.

Matanya berbinar tajam saat melihat cairan spermanya merembas keluar dari lubang vagina Lena.

Aldrich membungkus tubuh telanjang Lena dengan kain sebelum memakai celana dengan cepat, dia narik tali yang ada di sisi ranjangnya.

Tok...tok...

"Yang mulia ini pelayan yang anda panggil"

"Masuk"

Aldrich duduk di sisi ranjang merapihkan rambut pirang Lena yang berantakan.

Tindakan penuh perhatian dari Raja mereka tidak melepas dari pandangan para pelayan yang masuk kedalam kamar Aldrich.

"Ambilkan kain kecil dan air hangat" perintah Aldrich.

"Baik yang mulia"

Para wanita muda yang bertugas sebagai pelayan itu dengan cepat menuruti perintah Raja mereka.

Aldrich melambaikan tangannya tanda menyuruh mereka untuk pergi, para pelayan itu dengan serempak membungkuk badan mereka setelah itu menutup pintu depan perlahan..

Klik...

Aldrich membuka selimut yang membalut tubuh telanjang Lena saat mendengar suara pintu tertutup, dia membersihkan tubuh Lena yang lengket dengan spermanya dan cairan orgasme milik wanita itu.

"Kau milikku saat sekarang, nanti dan selamanya Ratuku, aku tidak akan membiarkan mu lepas dari ku" bisik Aldrich puas.

.......

TBC

Passionate night with the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang