Part. 2

947 16 0
                                    

Author POV.

Lena "......"

Tubuh Lena terdiam kaku saat dia melihat pemandangan di depan matanya saat dia membuka matanya kembali.

"Apa aku bermimpi di dalam mimpi ?" Gumam Lena.

"Tidak, kau tidak bermimpi"

Lena terlonyak kaget saat mendengar suara murni dan manis di sampingnya.

O_O
matanya terbuka lebar hingga dia yakin jika biji matanya akan melompat keluar dari kelopak matanya sekarang.

"Kucing ? Kucing bisa bicara" gumam Lena tubuhnya gemetar ketakutan.

Bagi Lena ini lebih menakutkan dari pada melihat pocong yang paling dia benci.

Lao menatap manusia di depannya dengan pandangan datar ini bukan pertama kalinya manusia kaget saat melihatnya, untuk saja manusia ini tidak menyebutnya siluman atau kucing jadi-jadian.

Lao melompat kedepan Lena hingga sekarang kucing hitam itu sudah duduk dengan nyaman di atas ranjang di depan Lena yang masih gemetar ketakutan.

Lao menjilati kaki depannya sambil menatap wanita cantik yang terus tersentak saat tanpa sengaja bertatapan dengannya.

"Nama ku Lao, aku utusan dewa agung. Namamu ada Lena Andayu putri umur 30 tahun bekerja sebagai budak perusahaan dan memiliki hobi aneh terhadap para cinta sesama jenis" kata Lao.

"Dar-i...dari mana kau tahu profil lengkap ku ?" Tanya Lena pelan dengan suara bergetar.

"Aku agenmu tentu saja aku harus tahu profil lengkap target yang akan ku kirim seperti dirimu ini" balas Lao santai.

"Apa ? Target ? Tunggu.. tunggu dulu kenapa aku ada sini seharusnya aku ada kamarku sekarang" kata Lena yang mulai panik.

"Bukannya sudah sangat telat ya untuk mu panik sekarang" kata Lao yang membuat Lena yang sedang meremas rambutnya frustasi menjadi terdiam kaku.

"Sekarang dengarkan aku, aku mengirim mu kesini untuk menjalani setiap misi dari dunia ini" kata Lao.

"TIDAK AKU MAU PULANG, BAWA AKU PULANG SEKARANG" teriak Lena panik.

"Pulang ? Pulang kemana ? Ke tubuhmu yang sudah hangus terbakar ?" Tanya Lao santai.

"Hangus terbakar ? Apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuh asli ku ?" Tanya Lena pandangan terlihat kosong dengan suara gemetar yang menahan tangis.

"Gedung apartemen mu sudah terbakar, ada masalah dengan konsleting listrik tetangga mu hingga memicu terjadinya kebakaran, ada 5 korban jiwa termaksud dirimu di dalamnya" kata Lao santai

O_O bola mata Lena membulat dengan sempurna, dia mati dan dia mati karena hangus terbakar.

"Apa kau sudah mengerti sekarang ? Kau sudah tidak ada tempat untuk pulang" kata Lao.

"Lalu bagaimana dengan keluarga ku ?" Tanya Lena hatinya terasa sesak karena sedih mengingat wajah ibu, ayah dan kedua kakak laki-lakinya.

"Apa lagi ? Tentu saja mereka harus belajar merelakan mu" kata Lao.

"Lalu sekarang aku ada di mana ?" Tanya Lena pelan.

Gairah hidupnya seakan-akan terserap oleh perkataan kucing hitam itu tadi.

"Kau berapa di dunia paralel, di sini sama dengan dunia mu tapi di bersama dunia ini juga berbeda dengan dunia mu" kata Lao.

"Apa maksudmu ?" Tanya Lena bingung.

"Nanti kau juga akan tahu, setiap misi di dunia ini tidak berikan oleh ku atau para dewa. tapi para utusan dewa yang tinggal di sini akan memberikanmu misi, setiap kesuksesan misi yang jalani para dewa akan memberikan mu hadiah dan skill tapi jika misi itu gagal kau akan di hukum" kata Lao.

"Hhmm boleh aku bertanya" kata Lena.

"Ya silahkan bertanya" kata Lao.

"Hukuman yang tadi yang mau bicara, hukuman seperti apa yang akan aku terima ?" Kata Lena.

"Kau akan mendapatkan kesialan dan rasa sakit di perut lebih sakit dari periode datang bulan mu" kata Lao.

Sekujur tubuh Lena seperti di siram air dingin di musim salju dan membuat kulitnya seakan-akan kehilangan darah.

"Apa kau benar-benar akan melakukan hal seburuk itu pada seorang wanita lemah seperti ku" kata Lena memohon dengan mata berkaca-kaca.

"Bagiku tidak berbeda antara laki-laki atau perempuan dan satu lagi di tempat ini peraturan sudah di tetapkan langsung oleh dewa agung itu sendiri" kata Lao.

"Tapi di dunia ini mana ini ? Setidaknya aku harus mendapatkan sedikit informasi tentang dunia ini" kata Lena.

"Dunia ini seperti dunia fantasi ada penyihir, naga dan Sword Master"kata Lao.

"Apa ini dunia dalam game atau novel yang pernah aku baca ? Aku bereinkarnasi ke dunia fantasi ?" kata Lena semangat.

"Ya bisa dibilang seperti itu" jawab Lao.

"HEBAT AKU BENAR-BENAR BEREINKARNASI KEDUNIA FANTASI" teriak Lena heboh.

"OH YA DEWA BISA KAU DIAM SEBENTAR DAN DENGARKAN AKU DULU" Teriak Lao frustasi.

Lena menutup mulutnya rapat-rapat setelah mendengar terikat frustasi kucing hitam yang duduk di depannya.

"laki-laki yang tadi kau lihat bernama Aldrich Von Damitry, dia Kaisar benua barat sekaligus suami dari pemilik tubuh ini nama tubuh ini...." kata Lao.

"Tunggu dulu... Aldrich Von Damitry, apa pemilik tubuh ini Leyana De Jorvan" kata Lena memotong perkataan Lao.

"Ya kau benar, bagaimana kau bisa tahu nama pemilik tubuh asli ini ?" Tanya Lao bingung.

"Apa misi ku adalah membawa kaisar negara ini menjadi pria normal ? benar bukan ?" Tanya Lena.

"Ya aku benar" kata Lao.

Lao tersentak kaget melihat mata Lena yang menatapnya sambil berkaca-kaca.

"Kau sangat kejam hiks.... bagaimana kau bisa memisahkan cinta sejati mereka hiks..." Lena nangis pilu membuat sudut mulut Lao berkudut kesal.

'Wanita ini lebih gila dari sih Karin' Pikir Lao.

Entah kenapa dia harus mendapatkan target-target yang tidak jelas dan gila seperti mereka.

"Cinta sejati palak mu, laki-laki dan perempuan itu di ciptakan untuk berpasang-pasangan sesuai kodrat mereka" kata Lao mengangkat cakarnya ke depan muka Lena.

"Dan cinta sejati yang kau sebutkan itu salah bodoh, itu hal tidak normal dan tidak sesuai aturan dunia mana pun" geram Lao.

Lena cemberut sambil menundukkan kepalanya.

"Jangan banyak bicara omong kosong, cinta sejati atau apapun namanya itu. Itu salah dan tidak dapat di terima oleh dunia mana, jadi rayu saja Kaisar belok itu dan buat dia menjadi milikmu. Apa kau mengerti ?" Kata Lao.

Lena menganggukkan kepalanya pelan.

"Apa cerita cinta sesama jenis kaisar itu sudah mulai ?" Tanya Lena.

Di dalam novel yang di bacanya cerita itu di mulai setelah Michael cinta pertama dari Aldrich datang.

"Belum dan makanya itu kau harus cepat merayunya sebelum bajingan bermuka dua itu datang" kata Lao serius.

Lena mengangguk-anggukkan kepalanya dengan pasti sambil menatap Lao dengan serius.
"Ya...baiklah akan ku pastikan Kaisar itu menjadi milikku" kata Lena.

"Bagus itu baru namanya semangat juang, kau tidak boleh kalah dari pria letoy berbatang itu kau adalah budak perusahaan yang sudah bekerja selama 10 tahun jadi mental mu harus lebih kuat dari batang letoy" kata Lao berapi-api.

"YA KAU BENAR...tapi bisakah kau tidak menyebutku budak perusahaan. Aku tidak nyaman mendengarnya" kata Lena.

Lao "......"

............

TBC

Passionate night with the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang