TIDURIN GUE!

30 16 26
                                    

"Layaknya Baskara dan Chandra , kita adalah dua atma yg berada di dalam rotasi yang berbeda"

.....

"HAH?!" Aku berkedip beberapa detik kebingungan-- Aku tidak salah dengar kan?

"Gue bercanda" Tuturnya membuat ku menghela nafas pelan. Bercanda? Kenapa tidak beneran saja! Aku kan sudah mau berkata 'iya'

"Udah balik ke kelas sana" Usirnya halus

"Ngusir nih?" Haekal menggeleng "kalau lo bolos nilai lo nanti yang jelek" Sebenarnya mau dia apasih?

"Lo gak ngehukum gue karna bolos?" Tanyaku penasaran

"Mau dihukum emang nya?" Tentu saja aku menggeleng lalu beranjak dari pangkuannya

"Lo sendiri? Bolos?" Aku menyipitkan mataku curiga

"Enggak, Gue disuruh ngecek perpus tapi nyempetin ke rooftop" Ia berdiri lalu menundukkan kepalanya hingga netra kami berhadapan

"UDAH JANGAN KAYAK GINI" Batinku kembali berteriak kencang . Pipiku rasanya sudah sangat memerah saking salting nya

"Lo Blushing?" Shit! Dugaanku Benar

"Enggak ini hari panas banget" Elakku berpura-pura mengipasi diri dengan tangan

"Panas gimana? Mendung Gini"

"A-Anu itu IYA GUE BARU INGET SEKARANG ADA JAM OLAHRAGA" Aku cepat-cepat menuruni tangga rooftop sembari menepuk-nepuk dadaku yang rasanya ingin keluar bermain lompat tali

Aku menampar pipiku pelan menyadarkan diri "JANGAN GINI DONG HATI! MURAHAN BANGET LO GINI AJA KETAR KETIR" menetralkan jantungku-- menarik nafas pelan-pelan lalu membuangnya perlahan

"JANGAN LEMAH SKALA JANGAN LEMAH!" Aku meyakinkan diri walau sebenarnya tidak yakin

Berjalan Gontai menuju kelasku-- menyapa beberapa guru sembari tersenyum palsu "Gini amat demi nilai" Decakku pelan

"Capek ya ngejar Angka? " Aku menoleh mendapati lelaki yang ku temui di Rooftop hari ini

"Ya begitulah"

"Gue juga sama kayak lo" Ia merangkul bahuku sok Akrab-- aku diam saja. Entahlah terasa nyaman

"Mereka Maksa buat ngejar Angka tapi Gak pernah ngasih Effort apa-apa" Aku mengangguk setuju-- penuturannya benar, tepat, dan tidak meleset sama sekali

"Lo tau kenapa gue mau jadi Ketos padahal masih kelas sepuluh?" Langkahku berhenti menghadapnya

"Kenapa?"

"Demi Bunda, Bunda Bilang katanya Biar dapat nilai tambahan"

"Kasihan banget sih lo" Aku mengusap bahunya sok menguatkan

"Gak usah kasihani Gue, Gue ultramen" Aku terkekeh kecil -- humorku sebatas 'Gue kuat Gue Ultramen'

"Udah Sampai kelas nih" Ia melepaskan rangkulannya "Btw kalau lo gak mau jadi Gf gue, jadi temen Doang gak salah kan?" Ia menyodorkan tangannya kearahku

"Teman? Boleh, kenalin Gue Skala Anaknya Mami tercantik,Pacar Jaemin dan istrinya Canva" Aku menjabat tangannya menampilkan deretan gigiku

"WOI ANJRIT MASUK" Penghapus papan tulis melayang ke arahku sontak aku menutup mata tetapi aneh! Kenapa badanku yang rasanya di rangkuh

Perlahan mataku terbelalak, posisinya sangat intim-- aku dibawah dan Haekal di atas-- maksudku bukan Seperti itu mungkin hanya Reflek Haekal , Mungkin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BE MY GF? (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang