Malam Dingin dan Fakta

288 31 2
                                    


Yoongi terbangun karna mendengar suara rintihan seseorang. Saat matanya terbuka dia melihat Jimin yang sedang tertidur dalam pelukannya menangis sembari memegang kaos yoongi erat, keringat keluar banyak dari pelipis pria manis itu. Yoongi yang panik segera menepuk pipi Jimin unutk mencoba membangun kan nya. "Jimin , jiminn bangunnn ayo bangun dulu. Sayangg ayo bangun duluu." Dan saat Jimin membuka mata dia semakin mengeratkan pelukannya pada yoongi.

Saat dirasa Jimin sudah sidikit tenang yoongi beranjak dari duduk nya seraya menggandeng Jimin untuk ikut bersama nya.
Dia bawa Jimin ke kamarnya , Dangan maksud agar pria cantik itu dapat tidur di kamar agar lebih nyaman.
Saat sesampai nya di kamar Jimin di kejutkan dengan suara petir yang tetiba terdengar. Sontak dia memluk yoongi lagi. "Jimin tidur disini ya sayang. Aku biar di sofa . Biar enak tidur nya ngga pegel. " Saat he dak keluar baju yoongi di tahan oleh tangan kecil itu . "Hyung juga disini aja bole ngga? Aku a- akuu gamau sendiri." Yoongi yang merasa tangan kekasihnya gemetar merasa tidak tega meninggalkannya sendiri meski itu Masi di dalam rumah nya. "Yauda ayo tidur lagi." Yoongi sengaja tidak bertanya kenapa dan ada apa. Toh jika jiminnya mau menceritakan semua nya tanpa diminta pun dia akan bercerita panjang lebar. Iya kalian tau kan Jimin seperti apa .

Saat ini mereka berdua berbaring dengan Jimin yang tertidur di lengan yoongi. Yoongi pun tak henti mengusap kepala manis nya agar nyenyak tidur nya. Tak lama setelah itu yoongi pun itu memasuki dunia mimpinya.

Jimin terusik saat cahaya matahari mencoba masuk pada celah bola mata indah nya. Dia bangun dan melihat yoongi Masi terlelap di samping nya seraya tanganys memeluk tubuh nya yang memang sedikit lebih kecil.

Terasa pergerakan sontak yoongi mengeratkan kembali pelukan  pada tubuh kekasih nya itu. "Hyungg ayoo bangun . Bangun hyungg kita harus pergi kerjaaa. Hyunggg bangun.." ucap Jimin seraya melepas dengan mengguncang kan sedikit tubuh yoongi.
Yoongi mengerejapkan mata nya dan mulai melepas pelukan pada pria nya itu. "Hyung aku pulang siap siap dulu. Hyung juga siap siap gihh." Ucap nya sembari berdiri dari kasur itu. Jimin memang sedikit canggung tapi melihat yoongi yang biasa saja dia juga mencoba berlaku seperti itu. Dan untuk yoongi dia hanya mengangguk anggukan kepala nya.

Saat ini mereka sedang berjalan seperti pada pagi pagi sebelum nya. Mereka berjalan bersama untuk pergi bekerja . Saat sampai di kantor Min Coporation mereka melakukan kerjaan yang memang sudah seharus nya dikerjakan. Tapi untuk yoongi dia sekali lagi mendapat banyak banyak pekerjaan yang tidak masuk akal untuk skala anak magang sepertinya.

Dia di berikan pekerjaan yang 2 atau 3x lebih banyak dari pada karyawan magang lain nya. Kang Daniel selaku senior yang memberi pekerjaan itu hanya tersenyum sinis melihat yoongi dengan setumpuk pekerjaan nya. Padahal itu seharusnya dia yang mengerjakan tapi karna perkataan yoongi tempo hari dia tidak terima. Merasa di permalukan atau apalah itu dia memiliki keinginan untuk membuat yoongi mengundurkan diri atau bahkan di pecat dari perusahaan ini.

Tapi usaha nya selalu gagal karna laporan atau kerjaan lain yang di kerjakan yoongi tak pernah meleset atau bermasalah sekalipun dia diberi pekerjaan yang segudang itu. Melihat itu membuat kang Daniel semakin muak .

Skipp time.
Hari ini adalah hari yang melelah kan bagi Jimin dan yoongi. Pekerjaan mereka hari ini banyak . Sangsi lembur Jimin pun belum selsai mereka acap kali lembur sepulang kerja. Tapi begitu sampai di rumah mereka selalu merasa nyaman saat berbincang satu sama lain.

Tak terasa hubungan mereka sudah lewat dalam kurun waktu sebulan. Mereka mengukir hari bahagia mereka di saat pergi atau pulang kerja. Tak jarang yoongi atau Jimin menginapp dia rumah salah satu nya. Mereka nyaman merasa bahagia akan dunia yang mereka miliki meski jika pagi mulai datang dan mereka haru di lelah kan dengan urusan kantor atau masalah lain mereka tetap melewati hari itu dengan bahagia.

Dua sisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang