04. Odd Dream

199 22 8
                                    

Memasuki pukul empat 4 hari, suasana berangsur-angsur sunyi. Sudah merupakan peraturan kos supaya para penghuni tak berisik diatas jam 1.

Juyeon terlelap berlawanan dengan posisi adiknya. Sebetulnya, space di dekat tembok masih luas, tapi Juyeon kuatir dengan sang adik yang tidur dekat pinggiran kasur. Berakhir dirinya meringkuk dengan posisi kepala berada tepat di bawah dagu gadis itu.

Punggung Juyeon berada di ujung kasur dan satu kaki panjangnya menggantung di udara, masa bodoh kalau besok pagi kesemutan.

Ngomong-ngomong, detik ini Elisa bermimpi. Di sela-sela mimpi indahnya, gadis itu sanggup menghirup aroma sampo The Body Shop di rambut Juyeon.

Si gadis sedang mengalami lucid dream dimana dia berada di kamar kos ini lalu Juyeon tengah bercanda dengannya tanpa henti. Ia tak tahu bahasa apa yang Juyeon tuturkan tapi Elisa terpingkal dibuatnya.

Di mimpi, Elisa mencoba menyentuh sang kakak karena semakin lama sosoknya semakin menghilang seperti glitz. Ketika jemarinya sampai di pipi yang bersangkutan, sentuhannya menembus ke bayangan Juyeon.

Elisa sadar bahwa itu mimpi belaka dan perlahan membuka matanya. Tubuhnya meremang dan syok saat menotis kakaknya tidur sangat dekat dengannya.

Si gadis menarik kaki kanannya yang menggantung di atas  paha dalan Juyeon. Semoga saja dia tak salah gerak, kuatit bakal mengenai sesuatu di tubuh lelaki itu.

Ia lalu bergeser sedikit ke atas untuk mengambil ponsel, sembari mengucek mata yang kotor.

"Astaga, udah jam segini. Apa kata Ayah pas pulang nanti?" Ia panik membuka Whatsapp yang masih sepi.

 Apa kata Ayah pas pulang nanti?" Ia panik membuka Whatsapp yang masih sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah pesan yang Elisa kirim. Dia yakin sang Ayah bangun sekitar satu jam lagi, namun ternyata chat itu dibalas dengan sangat cepat.

 Dia yakin sang Ayah bangun sekitar satu jam lagi, namun ternyata chat itu dibalas dengan sangat cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tap!

Bunda Lee, itu adalah panggilan unik Elisa pada Ibunya Juyeon. Sementara, pada Ibu kandungnya yang pisah rumah, Elisa memberi sebutan Bunda saja.

"Hmmh-"

Gadis itu merasakan bunyi grusak-grusuk di belakang punggungnya. Itu si Juyeon yang sedang menarik diri ke tengah kasur sampai kepalanya menabrak punggung gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐒𝐜𝐚𝐫𝐲 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐉𝐮𝐲𝐞𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang