BAB 9

1.2K 128 11
                                    

Chun-Ae duduk bersama younghoon sembari melamun. Ia mengaduk-aduk makanan didepannya sembari memikirkan sesuatu dikepalanya.

Younghoon yang melihat gadis itu tidak memakan makanannya dan malah melamun menjadi khawatir. Ia pun menyentuh lengan chun-Ae yang ada di atas meja.

"Jangan melamun"ucapnya

Chun-Ae tersentak. Ia menatap younghoon lalu menatap kearah tangan pemuda itu yang menggenggam tangannya.

Younghoon yang menyadari tatapan chun-Ae lantas dengan cepat melepaskan genggaman tangannya dari tangan gadis itu.

"Sial sudah kuduga ada sesuatu"

"Aku bertanya pada anak-anak lain, kita yang pertama karena kita grub terbesar"

"Menyebalkan sekali, siapa yang meributkan tentang dipulangkan?"

"Aku tidak bisa makan"ucap taeman

"Kau benar, bisa makan di situasi seperti ini akan aneh"

Mereka semua melihat kearah deokjeong yang menyuapkan makanan dengan kapasitas besar kedalam mulutnya.

Ilha berjalan menghampiri meja chun-Ae dan duduk disamping gadis itu sembari menatap younghoon yang ada didepan mereka dengan sinis.

Younghoon yang ditatap seperti itu hanya menatap datar ilha dengan tangan terkepal.

Ilha melihat kearah chun-Ae. Ia mengambil sebungkus biskuit coklat dikantongnya dan meletakkannya dihadapan chun-Ae.

"Ini, makanlah"

Chun-Ae menatap ilha lalu menatap biskuit yang dimeja. Ia menghela nafasnya lalu bangkit berdiri.

"Tidak terima kasih, kau makan saja aku tidak mau makan apapun"chun-Ae mengambil biskuit itu dan mengembalikannya pada ilha

Ilha menahan lengan chun-Ae, saat ia melihat gadis itu ingin melangkah pergi.

"Yaa seharian ini kau sibuk mengurus yang lain dan tidak makan, lihatlah wajahmu jauh dari kata baik"

Chun-Ae menghela nafasnya karena sekarang ia telah menjadi pusat perhatian. Ia tersenyum lalu mengelus kepala ilha.

"Aku baik-baik saja, jangan khawatirkan aku"

Chun-Ae beranjak pergi dari sana dengan perut kosong untuk menenangkan dirinya yang gelisah, membuat mereka semua khawatir pada gadis itu.

Chun-Ae beranjak pergi dari sana dengan perut kosong untuk menenangkan dirinya yang gelisah, membuat mereka semua khawatir pada gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chun-Ae yang ingin melewati ruangan letnan lee seketika berhenti, saat ia mendengar sesuatu yang cukup membuatnya terkejut.

"Wasiat, pak?"

"Tapi mereka sudah takut, bagaimana kita meminta mereka"

Chun-Ae mematung mendengarnya. "Wasiat?"gumamnya gelisah

"Biarkan aku yang akan membagikannya"

"Biarkan saja"

"Ini hanya akan menyulitkanmu"

●DUTY AFTER SCHOOL× READER● [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang