BAB 18 PART 2

903 63 21
                                    

DORR

"akhh!!"

Tubuh chun-Ae jatuh tersungkur saat tembakan mendarat di kakinya. Rasa kesakitan dan ketakutan menjadi campur satu sama lain.

Ia berkali-kali mencoba menyeret tubuhnya untuk bisa pergi dari sana. Menjauhi iblis dibelakang berkedok teman.

Disisi Youngsoo sendiri, ia terlihat menyeringai kesenangan karna telah berhasil menembak chun-Ae tepat sasaran. dengan cepat ia berlari menghampiri gadis itu yang terlihat menyeret tubuhnya.

"Beraninya kau lari dariku"

Youngsoo menarik rambut chun-Ae kuat, membuat gadis itu terdongak melihat kearahnya. Ia meringis sakit, rasanya rambutnya seperti akan lepas dari kepalanya.

"Youngsoo.."

Mendengar namanya dipanggil, youngsoo sontak melepaskan tarikannya pada rambut chun-Ae dan beralih menangkup kedua pipi gadis itu dengan penuh kasih sayang.

"Jika saja kau tidak lari dariku..ini semua tidak akan terjadi"

Mata chun-Ae berkilat penuh amarah mendengarnya. Ia dengan kasar menolehkan wajahnya kearah lain  membuat tangan youngsoo terlepas dari wajahnya.

Youngsoo yang mendapat perlakuan itu menatap datar. Ia mengepalkan kedua tangannya seraya menggertakan giginya.

Beberapa langkah kaki mulai terdengar berlari kearah mereka. Youngsoo yang mendengarnya menjadi panik, sedangkan chun-Ae menghela nafas lega.

Tetapi kelegaan itu seketika menguap karna melihat youngsoo yang mengambil sebuah batu.

Ia menatap batu ditangan dan pemuda itu bergantian dengan kening mengernyit. Sampai dimana ia merasakan firasat buruk melihat seringaian licik pemuda itu.

"Saat ini Kau harus diam terlebih dulu!"

Youngsoo membenturkan kepala gadis itu dengan batu ditangannya. Dirasa chun-Ae telah pingsan, ia dengan cepat membuang batunya jauh jauh.

Bertepatan dengan itu juga teman-temannya datang sembari berlari membawa senapan masing-masing dengan muka panik. Sesampainya didekat situ, mereka semua memekik melihat chun-Ae yang terkapar.

"Chun-Ae!!"

"Apa yang terjadi!!"

Yujeong langsung berlari menghampiri chun-Ae yang terkapar lemah diatas pasir. Bahkan dahi gadis itu terlihat membiru dengan warna muka memucat.

"Ada darah!!"

"Kakinya.."

Jangsoo yang melihat youngsoo ada bersama chun-Ae sebelumnya, berjalan menghampiri pemuda itu untuk menanyakan apa yang telah terjadi  sehingga chun-Ae pingsan dengan darah di dirinya.

"Sebuah bola..."

Perkataan youngsoo menarik semua atensi yang lain.

"Sebuah bola..."

"Apa!?"sentak ilha dengan muka memerah dikarenakan marah melihat pemuda itu yang bertele tele

"Sebuah bola menyerang... jadi, sebuah bola..."keringat dingin mengalir dari  youngsoo saat mengatakan sebuah kebohongan kepada mereka. Ia menatap kearah lain dengan gugup

"Sebuah bola tiba-tiba menyerang kami"

"Bola?"

"Dimana?"

"Waspadalah!!"

Semuanya dengan cepat mengangkat senapan. Mewaspadai sekitar takut-takut bola yang menyerang youngsoo dan chun-Ae masih ada didekat mereka.

●DUTY AFTER SCHOOL× READER● [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang