Chapter 7. Reksa n Miya
🐚🐚🐚
Ini hari Senin, pagi-pagi usai sarapan Miya merengek ikut dengan Reksa yang kebetulan libur kerja. Pria itu akan pergi ke studio musik milik nya bertemu dengan teman-teman nya.
"Adek di rumah aja sama Mama, ya." Reksa membujuk Miya yang merajuk dengan wajah cemberut.
Miya menggeleng keras, "Adek ikutt!! Abang ihhh!"
Reksa menghela nafas berat, "Abang lama dek nanti kamu ga betah."
"Adek di rumah aja sama Mama ya, abang Reksa lama soal nya." Nagita ikut membujuk Miya yang memang sedikit bebal seperti Hanif.
Namun Miya justru menangis kencang. Anak itu ngotot mau ikut Reksa pergi.
"HUAAA ABANG LEKCA JAHAT! ADEK AU LIAT OLANG GANTENG HUAAAA!!"
Reksa sudah bisa menebak alasan Miya ngotot mau ikut. Ya pasti karena mau bertemu dengan teman-teman nya. Miya itu centil pasti nya senang bertemu orang tampan.
"Ajak aja bang, Miya juga ga begitu ngerepotin, palingan bikin kamu stres aja." Tiba-tiba Damian datang bak pahlawan kesiangan untuk Miya.
Gadis kecil itu senyum-senyum mendapat sekutu dari Papa nya.
"Nah abang dengel kata papa, adek tan aik." Ucap nya berbangga diri.
Reksa mau tak mau mengiyakan. Daripada bikin panjang urusan lebih baik iyakan saja. Kalo Miya ntar aneh-aneh tinggal di buang saja di jalan, beres kan.
"Yaudah sana siap-siap sama mama, Abang tunggu disini." Ucap Reksa pada akhir nya.
Setelah kepergian Miya, Reksa kembali berkutat dengan gitar nya. Pria itu turut membawa stik drum nya di dalam tas khusus.
Sekitar lima belas menit kemudian Miya turun bersama Nagita. Anak itu sudah necis dengan dandanan nya.
"Ayo abang adek ledi"
Miya menarik tangan Reksa tak sabaran menuju mobil tak lupa melambai elegan pada Nagita dan Damian yang duduk membaca koran.
"Semoga Reksa tahan ya." Celetuk Nagita membuat Damian tertawa.
🐚🐚🐚
Dan disinilah mereka berdua sekarang. Di sebuah studio musik milik Reksa yang sering di pakai nya untuk latihan bersama teman-teman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMIYA (END)
Fanfiction[ Pentalogi Brothership ] Semiya, pemilik senyuman penuh luka. Gadis kecil yang aktif dan bar-bar demi menutupi sakit hati nya. Dia masih kecil tapi dia tau jika kehadiran nya tak di inginkan. "Tenapa Mila Telus Mommy? Miya juga mau" Dia tersingkir...