Ancaman

89 11 1
                                    











































Renjun sekarang sedang berada di tempat kerja nya tiba-tiba ada yang membuka pintu ruangan nya.

Brak!!

"Heh jalang!!!"

"Kamu siapa berani beraninya kamu datang ke sini!! Sebenarnya kamu itu siapa sih!!"

"Gue Karina pacarnya Jeno kenapa!!"

"Ooh pacar nya Jeno" ucap Renjun malas.

"Dengar ya kalau Lo gak jauhin Jeno Lo gue kasih pelajaran"

"Apa hak Lo gue harus jauhin Jeno"

"Karena gue pacarnya Lo siapa, Lo itu cuma jalang yang rebut pacar orang"

"Heh! Gue bukan jalang ya! Gue itu tunangannya Jeno jadi gue berhak atas Jeno"

"Tapi Jeno cuma cinta sama gue dan Lo cinta juga enggak kan"

"Apa Lo bilang"

"Apa Lo hah!!"

Mereka saling Jambak jambakan rambut dan Karina tiba-tiba mendorong Renjun sampai terjatuh kelantai dan kepalanya membentur ujung meja tiba-tiba ada suara pintu terbuka.

Ceklek

Dan menampilkan Jeno dan Jaemin.

"Renjun!!"teriak Jaemin.
"Kamu gak papa!"

"Sayang tadi dia Jambak aku lihat rambut ku rusak gara gara dia"ucap Karina mengadu kepada Jeno.

"Ya ampun sayang kamu baik baik aja kan"
Jeno langsung memeluk Karina dengan wajah khawatir.

Renjun yang melihat itu pun sedih dia yang terluka tapi kenapa Karina yang Jeno peluk dan kenapa Jeno sama sekali tidak meliriknya.

"Astaga!! Renjun kepala kamu berdarah ayo kita obati sekarang"ucap Jaemin khawatir.

"Heh gue kan udah bilang jangan pernah ganggu gue sama pacar gue sekali lagi gue liat Lo apa apain Karina gue kasih Lo pelajaran!!"teriak Jeno kepada Renjun.

"Tapi dia yang salah Jeno"ucap Renjun sambil menangis.

"Lo yang salah seharusnya Lo gak ada didunia ini gue udah muak liat muka Lo kalo aja bukan karena paksaan aset gue disita Lo udah gue tolak!!"teriak Jeno sambil menunjukkan jarinya kepada Renjun.

"Heh Jen!! Lo gak boleh gitu Renjun itu gak salah yang salah itu tuh si Karina lihat Renjun sampe berdarah kaya gini"

"Jaem, Lo itu sahabat gue atau bukan sih?"

"Gue emang sahabat Lo tapi kelakuan Lo udah kelewatan Jen, mendingan Lo pergi dari kantor gue dan jangan pernah kesini kecuali kalau Lo udah Sadar kesalahan Lo"
Ucap Jaemin dingin.

"Ck, ternyata Lo sama aja ya kayak Dady sama mommy, udah sayang kita pergi sekarang takut ganggu orang yang lagi pacaran"

"Iya sayang ayo"

Jeno dan Karina pun pergi.
Renjun pun menangis sejadi jadinya, Jaemin yang melihat itu pun memeluk Renjun dengan erat.

"Udah ren, jangan pikirin Jeno lebih baik kita obatin luka Lo dulu ya"ucap Jaemin lembut sambil mengusap punggung Renjun.











































Disinilah mereka berdua.

Jaemin yang sedang mengobati Renjun dan Renjun yang masih melamun karena masih memikirkan hal tadi.

"Udah ren kamu jangan mikirin itu lagi sekarang keputusan ada ditangan kamu, kamu mau lanjutin atau tidak"

"Kayaknya aku bakalan nyerah deh jaem, aku udah capek dengan semua ini"

"Kalau itu keputusan kamu aku dukung"

"Makasih ya jaem, udah selalu ada buat aku selama ini"

"Iya kalau kamu butuh sesuatu atau mau curhat aku bakalan ada buat kamu ren"ucap Jaemin sambil tersenyum lebar kearah Renjun.

"Makasih ya jaem"ucap Renjun sambil memeluk Jaemin.

"Iya sama-sama ren"

"Aku Anter kamu pulang ya"

"Iya"

Jaemin pun mengantar Renjun pulang tapi tidak ke apartemen nya Renjun melainkan ke rumah orang tua Renjun.





































Sesampainya di sana Renjun berterima kasih kepada Jaemin dan setelah itu masuk kedalam rumah orang tua nya.

"Loh Renjun kenapa kamu kesini dan kenapa kepala kamu diperban kayak gini!"

"Ah, tadi aku kebentur meja aja kok bunda gak usah khawatir, Oya Bun ayah dimana"

"Ada tuh diruang tamu, lagi nonton TV"

Mereka pun berjalan kearah ruang tamu.

"Loh sayang tumben kamu kesini ada apa?"

"Eem, Bun, yah,"

"Iya ada apa sayang"ucap mereka berdua.

"Renjun mau batalin perjodohan ini"

"Loh kenapa sayang?"ucap sang bunda

"Ternyata Jeno sudah mempunyai kekasih Bun jadi aku gak mau ngerusak hubungan mereka"ucap Renjun sambil menunduk.

"Eem, baiklah jika itu keputusan kamu ayah akan dukung kamu besok ayah bakal bicara in ini sama om jaehyun"

"Makasih ayah"ucap Renjun sambil memeluk sang ayah

"Iya sama-sama sayang yang terpenting kamu bahagia "









































































See you ~~~~~~~~

Tersakiti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang