2. 🌟

798 70 6
                                    

" Hoaammm!....jam berapa ini? " Ucap Sunghoon sambil mengucek-ucek matanya.

" Aish! Aku lupa mengisi daya ponselku " Sunghoon hendak melihat jam di ponselnya tapi ternyata ponselnya mati sebab kehabisan baterai.

Jadi dia pun melihat jam dinding.

" Oh masih jam 6, syukurlah masih ada waktu bersantai "

Kemudian gadis itu malah berpindah ke tempat tidur. Membaringkan diri dan menatap langit-langit kamarnya.

" Hah....hidup ini memang berat "

" Aku ingin jadi kaya. Tapi sepertinya butuh waktu bertahun-tahun agar aku bisa jadi kaya. Ada tidak ya kaya instant? "

" Contohnya seperti tiba-tiba saja ada orang yang menghampiri ku dan memberiku sekoper uang karena aku pernah membantu kakeknya menyebrang jalan"

" Di culik mafia kaya tapi duda anak 5 pun tak apa-apa. Lalu aku di jadikan istri "

" Atau ada billionaire yang datang padaku karena aku ingin di jodohkan dengan putranya. Ya seperti di drama "

" Di hampiri kakek-kakek yang umurnya tak lama lagi lalu aku di suruh menikah dengan cucunya yang tampan kaya raya anak tunggal pula? "

" Atau mungkin adakah seorang yang seperti Gu jun pyo? Tapi.....di kampus tidak ada yang seperti Gu jun pyo. Jangankan tampan seperti Gu jun pyo, rupa mereka adalah wajah-wajah kurang asupan. Rata-rata dari mereka adalah mahasiswa kurang vitamin yang suka mengeluh di setiap semester "

" Atau adakah keajaiban bahwa sebenarnya aku ini anak yang tertukar di rumah sakit. Jadi aku ini sebenarnya anak artis, anaknya orang paling kaya di negara ini, anak presiden, atau anak bangsawan "

" Hah mustahil. Berhentilah berkhayal Park Sunghoon. Jelas-jelas kau ini anak dari Park Seo jun dan Choi Mina "

" Ah sebaiknya aku membuat sarapan "

Akhirnya gadis itu memutuskan untuk pergi ke dapur.

Karena sudah di putuskan Sunghoon akan berhemat jadilah dia memakan mie instan lagi, di tambah tteokbokki kemasan yang tinggal satu di lemari pendingin nya. Tak lupa susu pisang kesukaannya.

Tak butuh waktu lama apa yang di masak Sunghoon jadi. Lalu dia membawa semua makanan tersebut kembali ke kamarnya untuk di santap di sana, sekalian bermain ponsel. Karena bagi Sunghoon makan tanpa bermain ponsel tidak akan lengkap. Meski aslinya kalau di rumah sudah pasti dia akan kena omel ibunya karena makan sambil bermain ponsel. Terlebih lagi makan di dalam kamar.

" Huh...jika eomma tau aku makan di dalam kamar sekaligus bermain ponsel pasti dia akan mengomeli ku "

" Anak perempuan tidak boleh makan di dalam kamar, apalagi sambil bermain ponsel. Nanti susah dapat suami " Ucap Sunghoon sambil menirukan gaya bicara ibunya.

" Hah...susah tidak susah. Yang ku inginkan adalah menjadi kaya. Masalah suami, nomor belakangan. Bahkan jika nanti aku kaya aku tidak butuh yang namanya suami. Aku sudah banyak uang lalu untuk apa suami? Lalu jika ingin punya anak tinggal adopsi atau ikut progam bayi tabung. Sudah, beres kan " Ucap Sunghoon dengan sungguh-sungguh. Mengoceh dengan mulut penuh makanan.

Setelah berbicara sendiri Sunghoon pun mengambil ponselnya yang baru terisi beberapa persen.

" Eh...banyak sekali pesan yang masuk. Dari Jay- oppa"

" Wah! Dia menawarkan ku pekerjaan. Bukankah ini sebuah keberuntungan? Ini tidak boleh di lewatkan "

Buru-buru Sunghoon menghubungi Jay. Dia adalah kakak sepupu Sunghoon yang sama-sama berasal dari Busan. Mereka terpaut 4 tahun.

My Manager [ HeeHoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang