Bab 1: Dream Land

12 0 0
                                    

Di sebuah kota kecil di tepi hutan, tinggallah seorang pemuda bernama Yuda. Dia adalah seorang mahasiswa sastra yang sangat tertarik dengan misteri dunia dan keindahan kata-kata. Kehidupannya penuh dengan buku-buku klasik dan puisi-puisi romantis. Di sebuah rumah sederhana berbahan kayu, ia suka menghabiskan waktunya dengan menulis karya. Yuda Kivandra Navaro, nama yang pastinya asing di tengah kota kecil yang seakan akan hanya sebuah ilusi karena dia jarang menampakkan batang hidungnya tak terkecuali di kampus tempat dia kuliah. Dalam kehidupan sehari-hari, Yuda adalah seorang introvert yang cenderung lebih suka menyendiri. Oleh sebab itu, ia berhasil mengasingkan diri dari bisingnya dunia dan lebih suka berpetualang di dunianya sendiri.

Suatu malam, ketika bulan purnama menyilaukan sinar indahnya, Yuda tertidur dengan damai di sudut kamarnya. Akan tetapi, malam itu dia akan mengalami pengalaman luar biasa yang akan mengubah hidupnya. Dalam tidurnya yang lelap, Yuda bermimpi berada di sebuah hutan indah berhias pohon rindang lengkap dengan air terjun kecil di sudut hutan. Tanpa disadari rupanya dia tak sendirian di situ, dari kejauhan terlihat seorang makhluk yang ia rasa sama seperti dirinya. Akhirnya Yuda berjalan mendekat menuju sudut hutan itu tepatnya menuju air terjun. Di sana, dia melihat seorang gadis cantik berambut panjang dan mata berbinar bak putri dongeng.

"Permisi" pekik Yuda

Terdengar ada suara, gadis itupun membalikkan badan menghadap Yuda. Matanya yang indah bak bulan purnama menyorot dengan tenang menghadap Yuda. Dengan senyuman manis yang mungkin akan memanah siapa saja yang melihatnya.

Pemandangan tersebut berhasil membuat Yuda terdiam sepersekian detik dengan jantung menggebu-nggebu. "Ma-maaff kamu siapa ya?"

"Cellyn" jawabnya

"Cellyn, nama yang indah seindah rupa pemiliknya" Dalam hati Yuda berucap

"Sedang apa kamu di sini, Cellyn?"

"Dan tempat apa ini. Kita lagi di mana?" tanya Yuda

"Ini adalah tempat abadi buat aku dan kamu. Di sinilah cinta abadi kita bersemi dalam hidup dan mati. Di sinilah aku dan kamu bertemu bersama keindahan kata-kata indah di dalamnya" jawab gadis itu

Beberapa saat, Yuda sedang mencerna dengan baik kalimat barusan. "Apakah ini cinta yang selama ini saya cari, oh Tuhan?"

"Duduklah, kita nikmati waktu kita di sini, di tempat ini bersama kicauan burung-burung indah yang akan menjadi saksi kisah abadi kita"

"Kenapa kamu berucap demikian, Cellyn? saya belum paham dengan apa yang kamu katakan barusan"

"Nanti, suatu saat kamu akan mengerti dengan semua ini, tentang bagaimana kamu dan aku hidup dalam keabadian cinta, yang bahkan Tuhan pun mendukung"

"Benarkah begitu"

"Semoga" balasnya. Tak lupa dia suguhkan senyuman manis sebagai andalannya. Yuda semakin bingung dengan ucapan dari gadis tersebut. Entah mengapa Yuda merasa ada sesuatu yang akan terjadi pada dirinya, namun dia masih bingung apakah itu.

Sekian waktu telah berlalu, dan dua insan tersebut masih setia dengan percakapan hangat yang mungkin dapat melukiskan senyum bagi siapa yang mendengar. Tak terkecuali bagi para burung yang berlalu lalang sekadar mengintip percakapan manis mereka.

"Akankan kita akan selalu bertemu di sini, Cellyn?"

"Apakah kita harus berpisah dan kehilangan?"

"Apakah keabadian yang kamu maksud memang benar adanya? Jujur saya bingung dan takut"

Tak seperti dalam mimpi biasa, Yuda merasa seperti benar-benar berada dalam alam nyata saat bertemu dengan Cellyn. Dia merasakan getaran rasa yang entah ia tak tahu apa itu, meskipun mereka baru saja bertemu. Rasa itu begitu mendalam sehingga Yuda merasa tak ingin kehilangan gadis yang baru saja ia temui di alam mimpi itu.

Menit demi menit berlalu, setelah cukup lama mereka berbicara dan tertawa dalam mimpi tersebut, Cellyn tiba-tiba menatap mata Yuda dengan penuh kehangatan dan mendalam.

"Tahukah kamu, Varro? Kita akan selalu bertemu di sini," ujarnya dengan lembut.

Yuda yang terkejut dengan panggilan tersebut, setelah panjang lebar percakapan sejak pertama bertemu Yuda memang belum menyebut namanya, tapi ternyata.

"Eh, Varro? kenapa kamu panggil saya dengan nama belakang saya?"

Si gadis cantik tersebut tidak menjawab, hanya membalasnya dengan senyuman yang paling manis. Ia hanya mengulangi kalimat yang sebelumnya ia utarakan

"Kita akan selalu bertemu di sini, varro" tak lupa dengan nada yang seakan akan mampu menenangkan siapa saja yang berkontak suara dengannya

Yuda tersenyum, "saya berharap begitu, Cellyn. Ini rasanya begitu nyata, seakan-akan kita terhubung lebih dari sekadar mimpi."

"Sudah saatnya kita harus terbangun," Cellyn menekankan kata pada kalimat terakhirnya

"Namun, ingatlah, tak peduli di mana kita berada, dunia mana yang kita pijak, perbedaan seperti itu tidak memustahilkan kisah kita Varro"

"Hubungan akan selalu ada dan akan selalu hidup, karena kita adalah dua introvert yang terhubung melalui sastra dan mimpi. Kita akan selalu hidup dengan dunia yang kita buat sendiri" lanjutnya

Sebelum Yuda sempat menjawab, dia merasakan dunia di sekitarnya perlahan memudar, hingga akhirnya dia terbangun dengan napas terengah-engah di ruang kamarnya. Matanya terbuka lebar, mencoba menyelami keanehan dari pengalaman luar biasa yang baru saja dia alami. Bertemu dengan makhluk cantik di tengah hutan rimbun. Dan itu dia, di ujung air terjun indah, seindah namanya.

"Cellyn" ucapnya lirih

Yuda merasa yakin bahwa mimpi itu adalah sesuatu yang lebih dari sekadar ilusi. Dia merasa bahwa ada ikatan tak terlihat yang menghubungkannya dengan Cellyn, dan dia pun berjanji pada dirinya sendiri untuk mencari jawaban atas misteri pertemuan mereka di alam mimpi tersebut.

Begitulah, kisah cinta dan misteri "Two Introvert" dimulai. Yuda dan Cellyn, dua jiwa yang merasa begitu dekat meskipun belum pernah bertemu di dunia real. Bagaimana mereka akan menyatukan dua dunia yang berbeda, satu di alam nyata dan satu di alam mimpi? Apa yang sebenarnya menyatukan mereka? Apakah hal itu hanyalah sebatas bunga tidur? Semua pertanyaan itu akan dijawab seiring dengan berjalannya waktu, saat Yuda dan Cellyn saling berusaha mencari jawaban dalam misteri yang mengelilingi pertemuan mereka yang luar biasa ini.

****

Woahhh selamat datang readers

Selamat berpetualang bersama Yuda dan Cellyn dalam kisah mereka menyelami dunianya masing-masing. Akankah si varro itu yuda atau si varro yang lain?

Janlup bantu kasih semangatnya dong lewat bintang kiri bawah tu hehe

Salam penulis @alimmhmmdd

2-INT (tentang introvert, sastra dan mimpi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang