3

407 51 3
                                    

Setelah makan seokjin masuk kamar untuk tidur, sementara member duduk di ruang tengah untuk membahas seokjin.

"Jadi benar benar tidak ada yang berubah? Walaupun tak nyata jin hyung akan tetap sakit dengan penyakit sialan itu" kata jimin dengan mata berkaca kaca.

"Bukankah profesor sudah bilang kalau tidak akan ada yang berubah, tapi kenapa rasanya sangat sakit ya?" kata taehyung dan tertawa getir setelahnya.

"Jim, dulu kau yang merawat jin hyung kan seblum kami tau penyakitnya?" tanya namjoon.

"Iya, kenapa?" tanya jimin balik.

"Apa yang jin sering lakukan?" tanya namjoon.

Jimin menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan namjoon.

"Jin hyung itu paling malas kalau kemoterapi karena tidak suka dengan efek samping setelah kemo, jin hyung selalu duduk di depan rumah sambil melihat ke arah gerbang karena menunggu bunga nya" jimin menjeda ucapan nya saat teringat bagaimana seokjin selalu duduk di depan rumah.

"Bunga itu adalah kita, bunga yang datang terlambat dan mengetahui semuanya" kata hoseok dan jimin mengangguk.

"Jin hyung sering murung karena merindukan kalian, tapi dia selalu melarang ku memberitahu yang sebenarnya terjadi pada kalian.

"Saat itu jin hyung bilang kalian pasti akan tau dengan sendirinya" kekeh jimin dengan air mata berkaca kaca.

"Jin hyung hampir menyerah sampai minta di suntik mati saja, saat itu tubuh nya benar benar lemah dan tidak mampu menahan sakit lagi. Saat itu aku fikir kalau semua akan berakhir dengan jin hyung menyerah, tapi syukurlah dia bertahan walaupun sempat koma tiga hari"

Jimin diam saat teringat kejadian yang membuat nya sangat takut kehilangan seokjin saat dia menjaganya sendirian.

Rumah sakit.

Seokjin terus bergerak memukuli kepala nya yang terasa sakit, wajah nya pucat dan tenaga nya sudah lemas.

"Hyung berhenti memukuli kepala mu seperti ini, kau hanya menyakiti diri mu"

Jimin menahan tangan seokjin agar tidak memukul kepala nya.

"Sakit jim..., kepala ku sakit..., aku sudah tidak tahan lagi, aku tidak kuat jim" keluh seokjin dan membenturkan kepala belakang nya ke dinding.

"Hyung hentikan, ku mohon jangan seperti ini" jimin langsung memeluk seokjin sementara perawat mengikat tangan seokjin agar tidak menyakiti diri nya sendiri.

"Jangan di ikat, jim katakan pada perawat untuk tidak mengikat tangan hyung" mohon seokjin sambil meronta, tapi tenaga nya tidak begitu kuat dan perlahan juga semakin lemah.

"Maaf hyung, semua demi kebaikan mu" kata jimin dan menangis tanpa suara.

Seokjin yang lemah melihat dokter yang baru datang.

"Dokter, tolong akhiri penderitaan ku, ku mohon suntik mati saja aku dokter, ku mohon"

Pinta seokjin dengan mata sayup, nafas lambat dan wajah yang semakin pucat.

"Jangan bicara seperti itu hyung, bukankah kau ingin berkumpul dengan adik mu yang lain? Jadi tolong jangan seperti ini"

Jimin menangis sambil menggenggam tangan seokjin.

"Sakit jim, sakit saeng..., sakit..., sa - sakit" gumam seokjin dan jimin mengangguk.

"Aku tau hyung, tapi kau harus bertahan kalau ingin bersama dengan semua adik mu" bisik jimin dan seokjin menganggk, perlahan seokjin memejam karena kehilangan kesadaran nya bersamaan dengan air mata yang mengalir dari sudut mata nya.

"Argh....air mata sialan" kata jimin dan menghapus air mata nya yang sudah membasahi wajah nya.

"Seandainya kau memberitahu kami lebih awal, mungkin kami tidak akan terlambat mengetahui nya jim" kata yoongi dan langsung menunduk dengan perasaan sedih.

"Maaf, aku hanya mengikuti keinginan nya" sahut jimin dan yoongi mengangguk.

"Semua sudah terjadi, jadi tidak usah lagi di sesali" kata taehyung dan member mengangguk setuju.

"Kita memang Tidak bisa merubah apapun, tapi mungkin kita bisa menebus penyesalan kita dengan selalu ada bersama jin hyung di akhir hidup nya" kata namjoon membuat member melihat ke arah nya.

"Maksud mu, hyung?" hanya jungkook.

"Kalau dulu jin hyung kesepian, ayo kita buat jin hyung senang di akhir hidup nya, walaupun tidak nyata tapi setidaknya mengurangi rasa bersalah kita kan?" jawab namjoon sambil melihat member bergantian.

"Kau benar hyung, aku ingin melihat jin hyung ku tersenyum karena senang dan selalu bersama kita" mata jungkook dengan mata berkaca kaca.

Setelahnya jungkook mengeluarkan sesuatu dari saku jaket nya.

Kita wujudkan keinginan jin hyung yang dulu dengan kebahagiaan, bagaimana?"

Tanya jungkook dan meletakan buku catatan milik seokjin.

Member melihat tulisan yang seokjin tulis dengan mata berkaca kaca.

Enam Hal Yang Aku Inginkan.

1. Berkumpul bersama member✅

2. Masak untuk member ✅

3.Tidur bersama member ✅

4.Rekaman lagu yours ✅

5.Bermain bersama member di pantai

6. Yoongi, Namjoon, Hoseok, Taehyung, Jimin Dan Jungkook bisa merelakan kepergian ku ✅

"Apa kita bisa melakukan nya?" tanya taehyung.

"Satu sampai lima aku yakin bisa melakukan nya, tapi yang ke enam sangat berat, bahkan sampai sekarang masih belum bisa" jawab jungkook dengan sendu dan mereka mengangguk setuju.

"Kookie, kenapa saat di pantai kau berjalan ke tengah laut sambil menggendong jin hyung?" tanya hoseok.

"Saat itu aku hanya ingin pergi bersamanya, tapi kau menghalangi ku, hyung" jawab jungkook dan terkekeh getir setelahnya.

"Kau membuat ku takut kookie, jangan pernah kau lakukan hal itu lagi" kata hoseok sambil menepuk bahu jungkook.

"Kau tidak tau bagaimana perasaan ku saat itu hyung, jin hyung pergi setelah aku merelakan nya, nafas nya berhenti setelah aku merelakan nya hyung, dia meninggalkan ku untuk selama nya dalam gendongan ku.

"Jin hyung, seokjin hyung, kim seokjin hyung, dia benar benar pergi setelah aku merelakan nya. Dia hanya menunggu ku merelakan nya dan pergi tanpa memikirkan perasaan ku"

Jungkook menunduk dan menangis membuat member yang mendengar dan melihat nya juga ikut menangis, kemudian mereka memeluk jungkook untuk menguatkan nya.

Jungkook menunduk dan menangis membuat member yang mendengar dan melihat nya juga ikut menangis, kemudian mereka memeluk jungkook untuk menguatkan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Life Gues On (sequel yours)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang