6

79 7 1
                                    

Member perlahan membuka mata, mereka benar- benar kaget karena tidak melihat seokjin. Saat ini yang ada di fikiran mereka seokjin menghilang dan mereka tidak bisa lagi melihatnya karena efek kerja obat lebih cepat habis.

“Dimana jin hyung?” panik jungkook, ia langsung turun dari tempat tidur dan pergi mencari seokjin di ikuti yang lain.

Yoongi yang akan turun dari tempat tidur menemukan obat di tempat tidur dan mengambilnya.” Ini obat jin hyung” ucapnya, ia memejamkan mata saat ingat semalam jimin memberikan obat itu untuk seokjin yang mereka lihat sedang kambuh. 

Air mata yoongi mengalir karena lagi-lagi iya menyadari seokjin tak pernah minum obatnya, ia melihat kasur dan ada bekas noda air di sprei berwarna putih. Dadanya sesak saat ia akhirnya menangis tanpa suara.” Jin hyung, maaf karena kami belum bisa merelakanmu” ucapnya dengan memukul dadanya.

Yoongi menghapus air matanya kasar, lalu pergi menyusul yang lain. Ia menuruni tangga dan melihat member dan juga seokjin duduk di ruang tengah sedang mengobrol. Dengan bibir mengulum senyum, ia menghampiri mereka.

“Yoon, kau baru bangun?” tanya seokjin padanya yang kini duduk di samping jimin.

“Tidak, tapi mereka meninggalkanku karena tak melihatmu” kekeh yoongi, ia melihat seokjin dengan mata berkaca-kaca. 

“Mereka berlebihan sekali, tadi aku sedang masak, tapi mereka mencariku seperti anak ayam yang di tinggal induknya” seokjin tertawa setelah bicara, namun yoongi malah ingin menangis mendengarnya.” Oh ya, kalian tidak latihan? Ayo kita latihan menari” ajaknya yang membuat member saling melihat.

Kecuali yoongi, member yang lain seolah menganggap seokjin itu nyata walaupun tau kalau mereka hanya berhalusinasi.

“Boleh juga, ayo kita menari!” seru hoseok.

“Ayo” seokjin beranjak dari duduk dan pergi ke tempat yang lebih luas agar mereka leluasa bergerak.

Dengan semangat mereka menari lagu idol dan terkadang juga bercanda sampai membuat mereka tertawa senang. Mereka menari seolah dengan formasi lengkap, itulah halusinasi mereka karena nyatanya mereka hanya berenam, tak ada seokjin di antara mereka.

“Hyung, aku rindu kau bernyanyi” celetuk taehyung dengan nafas terengah.

“Aku juga, ayo hyung nyanyikan lagu epiphany” pinta namjoon.

Seokjin tersenyum malu, lalu menuruti mereka dengan menyanyikan lagu epiphany. Mereka menutup mata menikmati suara seokjin yang sedang bernyanyi, bahkan mereka mengangkat kedua tangannya saking menikmati suara seokjin yang kemungkinan suara itu di ciptakan oleh pikirannya sendiri. 

“Waaah daebak, suaramu benar-benar menghipnotis, hyung” puji jimin yang sudah membuka mata karena seokjin sudah berhenti benyanyi.

“Aku bisa menyanyakikan bagian nada tingginya, hyung. Kau mau dengar?” tawar namjoon.

“ Tidak perlu hyung, kalau kau yang menyanyikan nanti nada tinggi jadi hilang karena tak terdengar” Sahut jungkook dengan cepat dan mengundang tawa mereka.

Seokjin juga tertawa dengan suara tawa khas yang seperti suara lap kaca di telinga member, namun tawa yoongi perlahan menghilang karena tiba-tiba pandangannya memburam dan ia tak melihat seokjin sampai ia mengerjapkan mata. 

Lagi, aku tiba-tiba tidak bisa melihat jin hyung? Batinya, lalu melihat member yang tertawa dan bicara tanpa objek yang membuat mereka tertawa. Perasaan yoongi sakit melihat mereka seperti itu, lalu kembali melihat ke arah seokjin duduk dan kali ini ia bisa melihat kembali. “ Sepertinya aku harus bertanya pada profesor” pikirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life Gues On (sequel yours)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang