(1). Kosan Mas Mifta

688 47 0
                                    

    Seorang pemuda berkacamata bulat nampak mondar-mandir didepan sebuah rumah besar. Matanya sesekali melirik jam tangan dipergelangan tangannya. Dia menatap ke arah gerbang rumah dengan perasaan dag dig dug menanti sesuatu.

     Suara mesin motor menarik perhatiannya. Pria itu mendengus saat tau bahwa orang bermotor yang memasuki gerbang bukanlah orang yang ditunggunya.

     "Nunggu apa mas?" Tanya pria yang menaiki motor beat itu. Dia menyandang ransel dibahu kanannya.

     "Ini lagi nunggu yang mau ngekos disini. Kok belum pada dateng,ya?" Pria berkacamata bulat itu celingukan sambil berkacak pinggang.

    "Oh paling bentar lagi nyampe,masih dijalan mungkin," pria yang baru datang itu memasukkan motornya kedalam garasi.

     Si pria berkacamata itu kembali menatap ke arah gerbang. Dahinya mengernyit saat melihat seseorang yang sedang celingukan didepan gerbangnya. Bergegas pria berkacamata itu menghampiri sosok mungil didepan sana.

    "Assalamu'alaikum,benar ini kosannya Mas Mifta?" Tanya sosok bertubuh mungil dengan surai brown agak panjang itu.

     "Waalaikum salam,iya benar. Saya sendiri yang punya kosan ini," jawab pria berkacamata. Senyum lebar tercetak diwajah cantik(?) didepannya.

     "Alhamdulillah,saya sempet nyasar lho tadi. Untung ketemu," ungkap orang itu lega.

    "Mari masuk mbak," ajak Mifta.

    "Mbak?"

    "Saya cowok mas," lanjut sosok yang ternyata seorang pria itu. Mifta tertawa canggung. Tangannya menggaruk rambutnya yang tak gatal.

    "Haha maaf. Saya kira kamu cewek tadi. Maaf mas. Saya Mifta pemilik kosan ini," Mifta mengulurkan tangannya. Pria didepannya menyambut uluran tangan itu.

     "Nggak papa mas. Sudah biasa. Nama saya Rendra,saya yang waktu itu telfon dari Surabaya," jelas pria bernama Rendra itu.

    "Ah iya baik. Eh mari duduk-duduk dulu,atau mau langsung lihat kamar kosannya?" Tawar Mifta sambil membantu membawakan koper milik Rendra.

    "Saya langsung ke kamar saja mas kalau boleh. Mau istirahat," ucap Rendra sopan.

    "Boleh saja. Mas Haidar!" Mifta berteriak kearah pria yang sedang memotong rumput disamping rumah. Pria bernama Haidar itu mencuci tangannya sebelum memenuhi panggilan Mifta.

    "Kenapa mas?" Tanya Haidar.

    "Mas Haidar kenalin ini Rendra. Mau ngekos disini. Kamu anterin kekamar ya," kata Mifta

     "Oh oke mas. Hai Rendra,aku Haidar adik mas Mifta," Haidar mengulurkan tangannya yang disambut oleh Rendra.

     "Rendra," ucap Rendra sambil tersenyum.

      "Yuk aku anterin," Haidar mengambil alih koper Rendra dan berjalan masuk kedalam rumah duluan.

      "Saya duluan ya mas," pamit Rendra yang diangguki Mifta. Setelah kepergian Rendra,Mifta berniat ikut masuk sebelum sebuah suara motor kembali menginterupsinya. Mifta berbalik dan mendapati seorang pria dengan ransel besar dipunggungnya baru saja turun dari motor sport hitamnya. Pria itu melepas helmnya dan berjalan kearah Mifta sambil tersenyum bulan sabit.

Series Of Kosan Mas MiftaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang