pembantaian

40 7 3
                                    

Soraya mengamuk dia berkelahi dengan teman yang mengatainya sampai babak belur.

****

Soraya berjalan melewati lorong panjang yang di penuhi mahasiswa, tentunya tatapan semua mahasiswa itu sangat menjijikan mereka telah salah karena mempercayai kata kata yang keluar dari mulut soraya.

"Astaga soraya, kamu keturunan pembantu pun gayanya kayak keturunan bangsawan aja." Cetuk seseorang dengan tatapan ilfeelnya.

Soraya menunduk malu, jiwanya seakan terbakar api panas membara begitu saja.

"Lihat saja evan, aku pastikan keluargamu berantakan." Gumam soraya yang pergi meninggalkan kampus.

Skip

"Papa, aku gak terima di hina satu kampus di katai keturunan pembantu." Rengek soraya pada papanya.

"Maksud kamu apa?" Tanya harik.

"Ini gara gara si evan yang nyebarin berita kalau aku keturunan pembantu, pa." Ucap soraya.

"Kurang ajar sekali si evan itu." Timpal monic, ibunya soraya.

"Dama pasti menceritakan semuanya pada keluarganya, lihat saja dama apa yang akan aku lakukan pada keluarga kalian aku pastikan kalian akan memohon ampun padaku." Gumam harik.

Hari berlalu, sudah hampir sebulan lebih soraya tak menampakan wajahnya di kampus begitupun kehidupan evan yang begitu damai menjalani perannya sebagai mahasiswa paling di sukai.

"Aku gak terima ya, anak kita sampai mogok kuliah gini." Cercah monic pada suaminya yang sedang duduk di ruangan kerja. "Kamu cari cara dong buat raya gak malu masuk lagi ke kampus."

"Kamu bisa diam gak!" Bentak harik. "Aku tuh pusing, aku juga lagi cari cara cuma kamu bisakan diam? Aku lagi mikir monic."

Monic keluar dari ruangan tempat bekerja suaminya itu dengan perasaan tak karuan, baru kali ini dia mendapat bentakan dari suaminya.

"Monic." Panggil harik kala melihat istrinya keluar dari ruangannya, dia tersadar kalau dia terlalu keras pada istrinya.

Harik menyusul monic. "Sayang." Panggil harik namun tak dapat balasan.

"Monic tunggu! Aku punya ide untuk mendapatkan warisan dari ibu." Ucap harik, spontan monic berbalik dan mendekat ke arah harik.

"Apa?" Tanya monic.

"Aku akan membuat keluarga dama hancur malam ini juga." Ucap harik.

"Maksud kamu?"

Harik menangkup wajah monic dengan kedua telapak tangannya, sambil menunjukan seringainya.

"Apa yang akan kamu lakukan suamiku?" Tanya monic.

"Kita bantai keluarga dama malam ini juga." Harik melepaskan kedua tangannya.

Sebagai istri monic bukannya menghentikan aksi suaminya, namun sebaliknya dia mendukung apa yang akan di lakukan suaminya walaupun harus membunuh mencuri bahkan membantai sekalipun.

Tiga jam sebelum pembantaian

"Kalian siapkan diri sebentar lagi kita pergi ke tempat yang di tuju." Intruksi harik pada orang suruhannya.

"Baik bos."

***

Satu jam sebelum pembantaian

"Kakak mau kemana sih petang petang begini?" Tanya eca pada evan yang sudah rapih dan siap pergi.

"Mau ketemu sama teman teman kakak, cuma sebentar kok tolong bilangin ke mama sama ke papa kalau kakak keluar dulu."

"Jangan lama lama kak nanti mama khawatir!" Seru eca.

Love Story Bara & Ayeca [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang