prajaya collection

16 6 2
                                    

Ayeca sudah mengirimkan portofolio ke beberapa perusahaan tak terkecuali perusahaan prajaya collection, ayeca sendiri belum tahu kalau prajaya collection dulunya adalah perusahaan milik ayahnya.

"Gak ada email sama sekali, aku harus menyerah dengan pekerjaan ini." Pagi pagi ayeca sudah mengeluh, dia berjalan menuju ruangan kerja bara.

Kriet....
Pintu terbuka, didalam nampak bara yang tengah memakai kemeja.

"Ahhh, eca gak tahu kalau om lagi pakai baju." Ayeca kembali keluar.

"Masuk saja, aku sudah selesai."

"Baiklah, tapi benarkan kalau sudah selesai?" Tanya ayeca memastikan.

"Tentu, untuk apa aku berbohong padamu."

Ayeca membuka kembali knop pintu perlahan, dia masuk lalu menghampiri bara.

"Ada apa?" Tanya bara.

Ayeca menjatuhkan bokongnya ke atas paha bara, dia bergelayutan dileher bara.

"Ada apa?" Kembali bara bertanya.

"Lagi kesel aja, masa gak ada satupun perusahaan yang nerima eca. Padahal eca udah exited banget kalau hari ini pasti ada email masuk, tapi nyatanya zonk." Ujar ayeca.

"Sabar, nanti juga ada email masuk. Kalau gak ada satupun perusahaan yang nerima kamu, perusahaanku terbuka untuk menerima putri cantik ini." Bara menyolek dagu ayeca.

"Apasih om, colak colek dagu orang." Ucap ayeca padahal dia senang digoda oleh bara.

"Padahal kamu kesenengan iyakan, digoda cowok setampan aku." Jiwa narsistik bara keluar.

"Apasih narsis banget." Ayeca tersenyum geli.

.

Sedangkan di perusahaan prajaya collection tengah sibuk mempersiapkan beberapa koleksi gaun untuk peragaan busana tahunan, tentunya sebagai direktur soraya ikut andil mempersiapkan semuanya.

"Maaf bu ada kendala yang sangat genting." Ucap salah seorang karyawan.

"Ada apa?" Tanya soraya yang ikut panik.

"Designer perancang gaun utama mengundurkan diri, design gaunnya gagal dibuat dia mengalami depresi berat. Barusan managernya menelpon, dan dia memberitahu kondisi terkini designernya. Bagaimana ini bu?" Si karyawan menjelaskan dengan detail.

Soraya yang kebingungan pergi keruangannya, dia mengusap wajahnya dengan kasar.

"Bagaimana ini? Padahal dua minggu lagi peragaan busana dimulai, kemana lagi aku harus mencari designer yang terpercaya?" Soraya benar benar bingung, kini matanya tertuju pada map berwarna hitam yang cukup tebal lalu dia meraihnya dengan malas.

"Siapa yang menaruh resume dimejaku?" Soraya membuka setiap halamannya, dia melihat beberapa design gaun.

"Lumayan, terimakasih tuhan telah membuka jalan untukku." Soraya bersyukur disaat keadaan mendesak tuhan mengirimkan ayeca ke perusahaannya.

Soraya bergegas mengirimkan email kepada ayeca terkait pekerjaan, dia tidak mau sampai ayeca direkrut oleh perusahaan lain.

***

Siang ini ayeca sedang bermanja manjaan kepada bara, dia sesekali mengecup bibir bara.

"Kamu nakal banget." Ucap bara.

"Tapi sukakan?" Goda ayeca.

"Of course, tiap hari kalau kamu gini terus auto semangat menjalani hari."

"Itu sih mau kamu, kalau eca gini terus ke om nasib perusahaan gimana?"

"Lah kok jadi bawa bawa perusahaan sih, perusahaan ya perusahaan urusan cinta juga utama buat aku." Ujar bara.

Love Story Bara & Ayeca [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang