Hallo Readers!!
Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Semua jalan cerita yang tertulis murni dari pemikiran Ku.
disclaimer!!
- local story
- photo credits to owner
- 100% fiksi
- ignore time place and typosHappy reading guys!!!
🦕🦕🦕
Hari semakin gelap keluarga kecil Ziel punya bersiap pulang meninggal cafe. David menjadi orang terakhir yang keluar dalam langsung mengunci pintu cafe bundanya itu.
Jarak dari Cafe ke rumah mereka tidak terlalu jauh, bahkan mereka pun bolak-balik hanya berjalan kaki dan untuk Ziel tentunya di gendong jika sedang lelah atau malas, biasa bayi mager. Tapi ngga sering kok kadang si mungil itu membawa sekuter nya. Ah dan sekarang dirinya berada di gendongan sang bunda bahkan sudah terhitung cukup lama si mungil tertidur.
"Bun biar aku aja yang gendong Ziel nya" Davin menawarkan dirinya untuk menggendong sang adik gemesnya.
"Ngga usah kak, biar bunda aja. Tadi kamu udah cukup banyak bantu bunda. Pasti kamu cape kan" Tolak sang bunda yang langsung di angguki oleh David dan mengecup pipi chubby Ziel yang berada di pundak sang bunda.
Oh iya tadi ada sedikit kejadian lucu, setelah siang hari si mungil Ziel membantu bunda kesayangannya tentunya bersama tata Vi nya juga. Si mungil Ziel langsung tepar tertidur di atas meja cafe bahkan dirinya tidak sempat menghabiskan makan siang miliknya karena sakit mengantuk.
flashback
Setelah pembahasan donat kentang dan sang pelanggan pun telah kembali pulang. Yang menyisakan ketiga orang berbeda usia. Membuat David senang untuk melakukan kejahilan nya.
Dengan sedikit berlari David menghampiri kedua orang tersayangnya. Tangannya tanpa beban mengunyel brutal pipi gembul dengan semburan merah alami milik adiknya dan memberikan banyak kecupan.
"HUAAA UNDA ZIEL TAGET, TATA VI NATAL!!"
Teriaknya dengan kencang bahkan David dan bunda menutup telinga mereka rapat-rapat. Sedangkan si mungil langsung berhambur kepelukan sang bunda. Bunda pun langsung membawa Ziel kedalam gendongannya.
"Kakak Davi" ucap sang bunda yang maksud untuk memperingati
"Hehehe piece bunda, abis si gembul gemesin" ujarnya dengan menunjukkan dua jarinya.
"atu nda gembul" ujarnya sambil menatap sang kakak dengan sinis tapi tetep gemes kok.
"Ngga gembul tapi bulet kan" usil David sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Nda!!"
"Tapi bener loh kata abang adek tuh gembul plus gemesin, bunda jadi mau cium adek banyak-banyak ah" kali ini sang bunda pun ikut menjahili si mungil Ziel. Ziel yang mendengar nya langsung menutup kedua pipi bulatnya tapi kala cepat bundanya sudah mengecup pipi bulatnya.
"Aaaa hihihihi unda dah, anti pipi Ziel ambah besal" Tawa mungil menggema ke seluruh ruangan bahkan David pun ikut terkekeh gemes melihat nya, dirinya berharap seterusnya akan ada tawa untuk keluarga mereka. Tapi tawa mereka terhenti kala mendengar suara lapar dari baby tummy si mungil.
"krucuk"
"eh" Kaget keduanya
"hihihi peyut Ziel unyi, unda Ziel lapal" Ucapnya sambil mengelus baby tummy gembul miliknya. David sampe pusing melihat kegemasan sang adek dirinya butuh obat pusing sepertinya.
"Oh iya udah waktu makan siang ya, pantes baby tummy Ziel bunyi." ujarnya
"Ziel sama kakak Davi dulu ya, bunda mau siapin makan siang buat kita" Lanjut sang bunda sambil menyerahkan Ziel ke gendongan David. Ziel pun tak menolak sebab dirinya sudah sangat lapar. Kedua pun pergi ketempat masing-masing.
David mendudukan Ziel di kursi khusus makan di dalam ruangan milik sang bunda. David menatap sekeliling ruangan sang bunda, dirinya sangat banga sekali dengan sang bunda. Bisa sampai di tahap ini. Kalo di ingat dulu sebelum bundanya punya cafe ini, keluarga mereka sangat susah. Tapi bundanya tidak pantang menyerah semua dia lakukan untuk bisa dapat uang dan mencukupi kebutuhan anaknya.
"Yuk makan bunda udah bawa banyak makanan buat anak-anak tampat bunda" ujar sang bunda sambil membawa nampan
"Aaaa Ziel au mam, maaci unda" ucapnya dengan senang yang langsung diberikan oleh bundanya.
"Nah ini buat Kakak Davi, ayo makan jangan lupa berdoa" Ucap sang bunda
"Maaci / makasih bunda" Ujar kedua nya bersamaan
"Sama sama sayang"
Waktu terus berputar mereka makan dengan nikmat tanpa ada suara, tapi David terkekeh kala melihat sang adik yang nampak mengantuk bahkan beberapa kali kepalanya terjatuh tapi si mungil berusaha untuk menghabiskan makan siang nya.
"Ziel antuk api macih au mam" gumamnya
"Hoam antuk pelgi dali Ziel, hoam Ziel au mam hoam" lanjutnya dengan mata yang perlahan menutup di sandaran kursi miliknya.
"Bunda liat" ucap David sambil menunjuk sang adik yang tertidur dengan pipi cemong.
"Astaga"
flasback off
Tidak terasa mereka bertiga telah tiba didepan rumah minimas yang sudah lama mereka tempati. Di dalamnya hanya ada dua kamar, satu kamar mandi dan dapur serta ruang tamu. Sang bunda langsung menaruh si bungsu di ranjang yang sama dengan kakaknya.
"Mimpi indah bayi gembul kesayangan bunda" Ucap sang bunda setelah mengecup pipi bulat anaknya.
"Kakak langsung bersih-bersih ya, nanti bunda siapkan makan malam" ucap sang bunda yang baru saja keluar dari kamar.
"Siap bunda"
Segini dulu yaa
Jangan lupa kasih bintang yang banyak buat Ziel
Oh iya jangan lupa screaming MOVE ya
see you next chapter 🙌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY WHERE IS MY DADDY?
Teen Fiction"Engan Ziel di cini, ada yang bica Ziel antu" "Ata unda nda boleh cuujon tau" "Hoam antuk pelgi dali Ziel, hoam Ziel au mam" -- Kenzi Anziel bocah mungil berusia tiga tahun yang memiliki pipi gembul dengan semburan merah di atasnya. Si mungil yang s...