001

1.2K 105 6
                                    

Hallo Readers!!

Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Semua jalan cerita yang tertulis murni dari pemikiran Ku.

disclaimer!!

- local story
- photo credits to owner
- 100% fiksi
- ignore time place and typos

Happy reading guys!!!

🦕🦕🦕

Kenzie Anziel bocah mungil berusia 3 tahun yang sangat menyukai dunia dinosaurus. Memiliki pipi gembul dengan semburan merah alami jangan lupa badan mungil dengan lemak di bagian tertentu seperti pipi serta bokong yang selalu lenggak lenggok kesana kemari.

Kenzi si mungil kerap di sapa Ziel oleh orang-orang yang mengenalnya, di panggil bayi serta adek oleh Unda dan Tata Vi nya.

Mungkin orang-orang selalu beranggapan Ziel adalah anak yang beruntung bisa hidup bersama dan di sayang oleh Unda dan Tata Vi. Tapi itu semua tak luput dengan kata iri kala melihat teman-teman sebayanya yang memiliki seorang Ayah atau kerap di sebut dengan super hero.

Ziel memang hidup berkecukupan baik itu material atau pun kasih sayang orang tua meskipun hanya ada Unda dan Tata Vi. Ziel selalu menunggu Ayahnya pulang, Ziel selalu percaya dengan ucapan sang bunda jika dirinya memiliki seorang Ayah dan akan segera pulang.

Seperti siang ini untuk mengisi waktu luang si mungil Ziel kerap membantu sang bunda. Di bawah terik nya matahari nampak bocah mungil dengan topi kuning bergambar dinosaurus itu tampak semangat membagikan selembaran brosur. Dirinya terus berteriak sambil membagikan selembar brosur di depan toko kecil milik sang bunda.

Dirinya tidak sendirian melainkan di samping nya ada sang kakak yang nampak malas sambil terus mengipas wajahnya dengan selebaran brosur. Tapi juga tidak henti mempromosikan toko sang bunda.

"TUE TUE"

"AYO MAMPIL BELI TUE UNDA ZIEL"

"ENAWK LOOO"

Anak mungil yang kerap disapa Ziel itu terus mondar mandir memberikan brosur dengan mulut mungilnya yang terus berteriak, ya meskipun suaranya tidak sekeras orang dewasa tapi masih bisa didengar kok sama semut hehehe bercanda jangan sampai Ziel tau dia pasti akan menangis.

"dek" Panggil sang kakak membuat si mungil Ziel menghentikan kegiatan nya

"napa anggil Ziel??" ucap nya sambil menatap sang kakak dengan mata yang sedikit menyipit karena teriknya matahari, tak lupa dengan pipi bulat merahnya membuat sang kakak gemas bukan main.

"Masuk yuk, panas tau" ajak sang kakak tapi bukannya mendapatkan persetujuan malah geleng an dari sang adik.

"Nda au Ziel acih au dicini, tata macuk aja cendili" Tolaknya membuat sang kakak menghela nafas lelah, dirinya sudah lelah dengan terik matahari hari ini.

"Yah kok gitu sih, nanti kalo ada yang culik Ziel gimana? " David sang kakak berusaha dengan cara menakut-nakuti sang adik. Sebenarnya yang dirinya bilang benar kok akhir akhir ini memang sedang marak penculikan anak.

"Anti Ziel teliak cama gigit tanan na" Ucapnya dengan percaya diri

"Ck yaudah kakak tinggal ya, tapi nanti kalo ada yang kasih permen jangan diterima" Peringat David dengan wajah serius, Ziel yang mendengar pun tak kalah serius menatap sang kakak.

"Napa? tan Ziel cuka" ucapnya dengan polos.

"Itu penculik tau Ziel" ucap David dengan gemas, kenapa si Ziel ini sangat polos pengen di unyel unyel pipinya sekarang tapi takut nangis.

MOMMY WHERE IS MY DADDY? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang